Kekerasan pada Hewan Membuat Masyarakat Semakin Peduli

Kekerasan binatang dapat muncul dalam segi tradisi atau bagian dari suatu atraksi.

Kekerasan hewan sesungguhnya banyak terjadi di sekitar kita. Namun, karena sering dianggap biasa, banyak dari kita seringkali mengabaikan hal tersebut. Kekerasan binatang dapat muncul dalam segi tradisi atau bagian dari suatu atraksi. Kekerasan hewan tidak hanya terjadi terhadap binatang yang dilindungi, tetapi juga binatang peliharaan rumah.

Advertisement

 

Binatang sesungguhnya banyak dijadikan sahabat, teman main bahkan keluarga bagi kehidupan seseorang. Dapat dibayangkan bukan jika suatu hari mereka yang sudah merawat binatang tersebut mendapatkan kabar bahwa hewan kesayangannya mati secara tidak layak? Ya meprihatinkan sekali, banyak kejadian-kejadian yang mulai membuat masyarakat resah. Kekerasan binatang itu ada, dan bagi mereka para aktivis, masalah ini penting untuk diselesaikan.

 

Advertisement

Contoh saja binatang anjing, setiap tahunnya, jutaan anjing ditangkap dan dengan tidak layak diperjual-belikan ke hampir seluruh bagian di Indonesia! Anjing-anjing yang didapatkan bukan hanya hasil curian namun juga yang terlantar di jalanan.

 

Advertisement

Tidak semua anjing yang ditangkap berhasil sampai di tujuan akhir, namun bagi mereka yang selamat pun, mereka tetap akan menghadapi kematian. Tidak hanya anjing-anjing, banyak sekali hewan di luar sana yang menerima perlakuan keras dan tidak layak. Hal ini telah membuat tidak sedikit masyarakat resah. Kekerasan pada hewan tampaknya sudah tertanam di dalam masyarakat.

 

Terdapat sebuah laporan bahwa tempat-tempat wisata margasatwa di banyak pulau-pulau di Bali, Indonesia seperti Gili Trawangan dan Lombok. WAP atau World Animal Protection pernah menyatakan bahwa terdapat lebih dari 26 tempat wisata margatsatwa tidak dapat memenuhi kebutuhan hewan-hewan yang ada di dalamnya. Tidak satupun, padahal mereka membutuhkan perawatan layak yang berperan penting terhadap kesehatan dan lingkungan tempat hewan-hewan itu tinggal. Hewan-hewan yang disurvei termasuk gajah, musang, harimau, lumba-lumba, dan primata.

 

Kepala manajer kampanye WAP, Ben Pearson mengatakan bahwa kebanyakan besar tempat tinggal mereka tidak memadai. Ia juga melaporkan bahwa lumba-lumba yang sudah ditempatkan di dalam tempat yang kecil sekalipun, giginya disingkirkan agar tidak bisa mengigit perenang. Dijelaskan juga bahwa, lumba-lumba yang digunakan seringkali adalah hasil tangkapan ilegal. Sangat memperhatinkan bukan?

 

Belakangan ini, Indonesia khususnya telah mendapatkan sejumlah laporan terhadap tindakan kasar atas binatang-binatang peliharaan terutama anjing dan kucing. Orang-orang telah melakukan kampanye besar-besaran untuk membuat pemerintah lebih tegas saat menanggapi masalah ini. Mereka meminta pemerintah agar memperketat dan membuat peraturan baru mengenai kekerasan hewan.

 

Menurut situs abc.net ribuan bahkan bisa mencapai jutaan anjing dan kucing dibunuh di pasar-pasar yang terletak di daerah Sulawesi Utara. 80% menunjukan bahwa anjing-anjing tersebut adalah hasil import dari provinsi lain yang sebenarnya adalah tindakan illegal menurut peraturan-peraturan Indonesia Anti Rabies. Lola Webber, direktor dari Change for Animals Foundation mengaku bahwa ia sudah menyaksikan tradisi ini dari 10 tahun yang lalu. Menurutnya, banyak pasar-pasar yang menjual binatang seperti anjing dan kucing yang dibunuh dengan cara di bakar ketika masih hidup.

 

Nampaknya, pemerintah disana sudah setuju untuk bekerja sama dengan aktivis-aktivis pembela hewan-hewan untuk mempromosikan kesejahteraan hidup hewan, sekaligus membuat target untuk mengeliminasi terjadinya pertukaran binatang seperti ini dalam 4 tahun kedepan. Terhitung lama ya? Tak hanya menjadi “produk”dagang, anjing-anjing ini dijadikan menu di dalam tidak sedikit jumlahnya restoran-restoran yang menyajikan daging anjing. Bagian Manado dan Flores misalnya, karena didasari oleh agama yang mayoritas katholik, mengonsumsi daging anjing menjadi tradisi keluarga-keluarga batak ini saat pernikahan, acara baptis, dan acara thanksgiving.

 

Tidak hanya di Indonesia! Banyak bagian di benua Asia juga mengonsumsi anjing-anjing karena mereka percaya bahwa dengan mengkonsumsi daging anjing, manfaat kesehatan seperti masalah kulit, demam berdarah, dan meningkatkan stamina dan imun sistem dapat terpenuhi. Tetapi seiring berjalannya waktu, Berdasarkan api.worldanimaprotection negara-negara seperti Phillipines, Taiwan, Singapore, Hong-kong, dan Malaysia sudah melarang perdagangan anjing dan atau konsumsi daging anjing.

 

Bentuk kekerasan terhadap binatang anjing tidak hanya dalam bentuk perdagangan dan konsumsi namun juga hal-hal yang jarang terfikirkan oleh kita seperti meninggalkan hewan peliharaan di dalam mobil dengan kondisi mesin yang mati dan kaca yang tertutup atau bahkan pet shop yang tidak sengaja membunuh sang anjing dan tidak memberi tahu pemiliknya? Bentuknya beragam namun yang pasti hanya satu, semua itu bentuk kekerasan.

 

Hal ini sangat berdampak terhadap mental binatang tersebut. Menurut his.org mereka berisiko mengalami stress tinggi dan gangguan kesehatan kronis lainya. Seharusnya masyarakat bisa menyadari bahwa binatang-binatang tersebut, bukan hanya anjing, kucing, gajah, atau lumba-lumba, layak mendapatkan menempati tempat tinggal yang memadai.

 

Permintaan daging anjing menurun dan oposisi terhadap perdagangan daging anjing menjadi semakin vokal di seluruh wilayah termasuk di Indonesia, khususnya di antara generasi yang lebih muda, karena pertumbuhan eksponensial dalam kepemilikan hewan peliharaan dan kekhawatiran terkait untuk kesejahteraan hewan. Ini adalah tanda yang bagus untuk mulai membuang kebiasaan melakukan tindakan kekerasan terhadap hewan.

 

Walaupun jumlahnya sudah relatif turun, tampaknya masalah ini belum dianggap terlalu serius oleh sebagian besar masyarakat dan pemerintah. Faktanya, langkah-langkah yang diambil pemerintah belum dapat menghentikan aksi-aksi kejam ini. Namun sepertinya masalah ini agak rumit untuk diselesaikan karena kurangnya penegakan hukum dan kurangnya pengertian dan pemahaman masyarakat terhadap peraturan tersebut. Jakarta Animal Aid Network mengaku bahwa mereka akan menerima laporan yang tidak terhitung jumlahnya, setiap minggunya!

 

Langkah yang bisa kita bantu untuk menyelesaikan masalah ini salah satunya adalah mendukung aksi-aksi aktivis yang melestarikan hewan-hewan. Pemerintah juga harus memastikan masyarakat mendapatkan edukasi yang pantas agar mereka tahu pentingnya hak binatang untuk hidup. Masyarakat juga seharusnya tidak boleh melakukan perburuan binatang secara illegal, bagi mereka yang melihat kejadian kekerasan pun harus segera melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. Jangan justru ikut melakukan transaksi binatang ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE