Ketika Mencintaimu Tidak #BertepukSebelahTangan Tapi Memiliki pun Tidak Mungkin.

Sejatinya aku bahagia bisa kau cintai tapi memilikimu pun tidaklah kunjung jadi kenyataan

Kita pernah disatukan di satu waktu. Duduk berdua, berhadapan dan bertukar mimpi. Meski akhirnya salah satu selalu angkat kaki lebih dahulu , kita tidak pernah bosan bertemu lagi. Berharap pada waktu akhirnya memberikan kita kesempatan. Namun cinta tidaklah pernah mudah. 

Advertisement

Hatimu dan hatiku pernah disatukan di satu waktu. Beriringan dengan berbagi tawa. Seolah tidak bisa lagi dipisahkan. Hanya ada aku dan kamu kala itu. Tidak peduli akan kenyataan bahwa kita berjalan semakin jauh. Tangan kita tak lagi saling menggenggam, hingga akhirnya kamu pergi dan hilang di tikungan. Membiarkan aku terlena sendiri dengan berbagai skenario di kepalaku. Seandainya kita tidak begitu berbeda , mungkin akhirnya kita bisa bahagia. 

Lalu ku temui kamu dengan hati yang lain. Meski menyakitkan tapi tetap ku doakan yang terbaik. Tanpa tapi. Melihatmu bahagia sudah jelas jadi bahagia untukku. Walau bukan aku yang menjadi alasanmu tertawa. Ku harap waktu akan mengijinkan aku bahagia nanti. Susah payah pastinya, tapi aku akan baik saja. 

Kita berjalan menjauh, semakin jauh dan bayangmu makin tak bisa ku temui. Akupun mencari duniaku sendiri , yang tidak ada kamu di dalamnya. Tapi hatiku terus mengenangmu, menginginkan kamu kembali meskipun hanya menjadi teman. Tapi aku tau diri, aku yang sendiri saja kamu tidak ingin tinggal. 

Advertisement

Entah dari mana, mungkin waktu sedang ingin bercanda denganku. Kamu hadir dengan sejuta mimpi yang sudah ku matikan bersamaan dengan kepergianmu. Tak pernah ku dapati semesta begitu mengejekku akan kehadiranmu lagi. Hati yang tadinya ku teguhkan untuk sendiri mulai berharap akan dirimu yang menemani. 

Pada akhirnya, kita berada di satu frekuensi. Saling mencintai meski tidak tau apa bisa memiliki. Padamu benar ku teguhkan hati untuk menunggu. Entah sampai kapan, tapi sungguh aku tak ingin terus mencari. Meski akhirnya aku terluka lagi karena harus merelakanmu pergi untuk yang ke sekian kali, tapi tak apa, lebih baik aku pernah berharap bahagia denganmu daripada mengingat kenyataan bahwa aku bukanlah yang kamu cari. 

Tidak bertepuk sebelah tangan namun harus ku relakan jika akhirnya bukanlah aku rumah untuk hatimu. Tidak bisa melupakanmu biarlah jadi tugasku saja. Tugasmu adalah meyakini bahwa jika aku adalah yang terakhir untukmu, maka semua keras hati akan melembut. Jangan lupa, aku yang pernah mencintaimu dan tidak bisa melupakanmu. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat magic hour. Kecanduan buku. Pecinta hot chocolate.

CLOSE