LDR menurut Karya Sapardi Djoko Darmono

Hujan di Bulan Juni merupakan seri trilogi karya Sapardi Djoko Darmono yang terkenal karena adaptasi puisi, ‘Yang Fana Adalah Waktu Kita Abadi’ seakan merasakan perjalan Pingkan dan Sarwono.

Advertisement

 

Buku ini menceritakan bagaimana dua sejoli menjalani kisah cinta LDR atau panjangnya Long Distance Relationship, semua terungkai dari puisi tersebut akan kisah cinta yang kian menjauh dan hati yang tak sabar bertemu.

 

Advertisement

“Yang fana adalah waktu. Kita abadi.
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa

Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
Kita abadi.” –Sapardi Djoko Damono (Yang Fana adalah Waktu)

 

Advertisement

Itulah yang Sapardi katakan dalam puisinya, sebuah metafora akan waktu dan cinta, lalu bagaimana kita, manusia yang fana menjalani LDR tersebut seperti yang diceritakan oleh Sapardi Djoko Darmono.

  1. Kepercayaan Nomor 1
    Dalam Film Sarwono merupakan orang yang buta dengan cintanya, kasih sayang Sarwono kepada Pingkan telah melebihi hidupnya. Dalam buku Yang Fana Adalah Waktu kedua sejolli ini diuji dengan adanya Katsuo, seorang pria Jepang yang menaruh hatinya pada Pingkan.

    Hal ini membuat Sarwono geram namun dalam LDR sebaiknya anda mempercayai apa yang dilakukan oleh kekasih anda di luar sana. Sarwono mempercayai Pingkan Begitupun sebaliknya, Pingkan tidak akan menghancurkan kepercayaan Sarwono dengan menyakiti hatinya.


     
  2. Relakan yang telah berlalu.
    Mungkin sulit meninggalkan kekasih yang ada di seberang lautan. Sakit dan lelah, hati dan badan Sarwono ditinggal oleh Pingkan ia dapat bersedih namun sebaiknya Sarwono menyadari bahwa semua ini hanya untuk sementara, bagian dari hal-hal yang lebih besar.
     
  3. Yang Fana Adalah Waktu
    Sudah cukup jelas maksud dari Sapardi Djoko Darmono mengenai cinta, dalam LDR waktu merupakan salah satu hal yang terpenting, ingatlah masa lalu dimana kamu bersenang senang dengannya agar di depan kita mengetahui maksud dari senang. Yang fana adalah waktu kita abadi.

    Yang fana adalah waktu kita abadi, persaan yang di rasakan saat ini hanya sebagian dari kisah kasih kalian, jangan biarkan hal hal bodoh menghancurkannya.

    Pada akhirnya waktu merupakan hal yang paling berharga karena kalian hanya mengetahui rasa rindu ketika dia pergi, kalian hanya mengetahui rasa rindu ketika dia tidak ada. Sukses dalam LDR dapat memperkuat cinta satu sama lain, jadilah yang dicintai, balaslah dengan mencintai.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE