Literasi Digital dalam Mencegah Berita Hoaks di Media Sosial

Untuk kalian yang ingin memahami literasi digital dalam mencegah berita hoaks di media sosial.

Berita hoaks tentunya berita yang paling banyak terdapat di Media Sosial. Literasi digital ini sangat penting bagi masyarakat karena untuk memahami serta mencegah berita hoaks di media sosial. Cara untuk memberatasi berita Hoaks di media sosial yaitu harus melakukan membaca berita dari sumber yang terpercaya. Berita hoaks itu terjadi karena adanya pembicaraan yang trending, hingga akhirnya tersebar berita hoaks itu di media sosial. Tentunya itu bisa membuat masyarakat merasa resah. Dalam hal ini, Kominfo harus terlibat dalam memblokir akses berita yang menyebabkan isu hoaks di sosial. Tujuannya agar tidak terpecah belah dalam bernegara. Jadi, Kita juga harus cermat dalam membaca berita yang ada di sosial media. Berita hoaks ini sering terjadi pada korban yang di bawah umur. Karena, pada dasarnya itu mereka masih tidak memahami dalam menggunakan internet yang secara bijak. Tentunya peran orang tua harus mendidik dalam penggunaan internet.      

Orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk mendidik anaknya dalam penggunaan internet itu tujuannya sebagai menghindari terhadap adanya perilaku yang menyimpang di sosial media. Guru juga memiliki hak untuk mendidik peran belajar literasi digital, Tujuannya agar pelajar memiliki ilmu pengetahuan untuk menggunakan sosial media yang secara tepat. Oleh karena itu, Pelajar yang mendapatkan pengetahuan tentang literasi digital ini tentunya bisa membantu dalam mencegah berita hoaks di media sosial.        

Seseorang yang kurang pemahaman wawasan berita hoaks, Tentunya ia selalu mempercayai berita tersebut tanpa mengetahui dari sumber yang terpercaya. Berita hoaks itu tersebar bisa disebabkan karena adanya unsur provokasi. Oleh karena itu, Terdapat bacaan yang mengandung unsur provokasi itu bisa menyebabkan mempengaruhi penilaian, pola pikir untuk individu atau masyarakat. Selain itu untuk menimbulkan kecemasan dan menguasai perilaku. Tidak hanya itu saja, tetapi berita hoaks mudah tersebar karena adanya kurang peduli data pribadi. Faktor dari kurangnya peduli terhadap data pribadi, Maka bisa menimbulkan penyebaran berita hoax secara mudah.          

Dilansir dari media cnnindonesia.com bahwasannya hanya 22 persen konsumen Indonesia yang peduli ketika brand meminta data pribadi. Padahal 43 persen konsumen global begitu kritis saat dimintai data pribadi. Sebanyak 59 persen konsumen Korea menyatakan segan berikan data pribadi. Data pribadi juga bisa dikumpulkan lewat pemantauan pengguna lewat perangkat yang terhubung dengan internet. Misal lewat smartphone, jejak berinternet di peramban.

         

Perkembangan teknologi tentunya bisa menjadi dampak buruk bagi masyarakat. Oleh karena itu, Sebagai penggunaan smartphone yang menjadikan semuanya mudah membagikan informasi itu bisa menyebabkan munculnya berita hoax di sosial media. Literasi digital kini seharusnya bisa menjadi landasan awal pengetahuan dalam menggunakan media sosial. Seseorang yang sudah memiliki pengetahuan wawasan literasi digital, Tentunya mengetahui manfaat dan pentingnya dalam menggunakan media sosial secara akurat.     

Dilansir dari www.linovhr.com bahwasanya salah satu manfaat dari literasi digital yaitu meningkatkan produktivitas membaca dan menyebarkan informasi secara terampil dalam menggunakan sosial media. Literasi digital diharapkan mampu menjadi pondasi bagi masyarakat untuk bertahan ditengah maraknya berita hoaks dan menjaga mutu pencegahan unsur provokasi di media sosial. Dilansir dari sumber akeyodia.com upaya yang harus ditanamkan untuk penggunaan literasi digital dalam pendidikan agar memiliki pengetahuan literasi digital yaitu pendidikan terus melakukan kurikulum mereka dengan literasi digital. Untuk  mengikuti percepatan perkembangan teknologi. Seperti halnya memfasilitasi komputer di dalam kelas, penggunaan perangkat lunak pendidikan untuk mengajarkan kurikulum, dan materi kursus yang dibuat tersedia untuk siswa secara online.           

Dilansir dari sumber akeyodia.com adapun juga untuk membantu masyarakat dalam menambah wawasan pengetahuan penggunaan literasi digital pada masyarakat yaitu dengan melakukan membekali seseorang dengan kemampuan untuk mencerna, memahami, menyeleksi, dan mendapatkan kembali informasi di tengah banjir informasi. Literasi digital ini membantu dalam mencegah terjadinya penyebaran berita hoaks di sosial media atau hasil dari memanipulasi gambar. Jika literasi digital ini diterapkan oleh masyarakat, Tentunya bisa membawa dampak positif yaitu membuat terciptanya pola berpikir secara kreatif dan inovatif bagi bangsa.         

Cara melakukan literasi digital yaitu dengan melakukan meningkatkan kemampuan seseorang yang berhubungan media digital baik mengakses, memahami konten, menyebarluaskan, membuat hingga memperbarui media digital. Bila seseorang memiliki keterampilan tersebut maka dirinya dapat memanfaatkan media digital untuk aktivitas produktif, kesenangan dan pengembangan diri bukan untuk tindakan konsumtif bahkan destruktif. Maka, Pembelajaran literasi digital itu diperlukan dalam masyarakat.        

Nah, Sangat tertarik kan pembahasan topik saat ini. Kalian tentunya sudah bisa memahami dan menerapkan literasi digital dalam mencegah berita hoaks di media sosial. Oleh karena itu, Literasi digital sangat penting untuk dipelajari dalam pendidikan. Tujuannya sebagai membantu budaya membaca dari sumber yang terpercaya dan pemberantasan maraknya berita hoaks di media sosial. Yuk, Mulai sekarang kita lakukan cara penerapan literasi digital secara tepat di media sosial. Tujuannya yaitu agar kita tidak menjadi korban selanjutnya dari maraknya berita hoaks.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

saya menyukai kegiatan editing video, dan desain dalam pembuatan informasi. saya tertarik untuk belajar mendapatkan ilmu pengetahuan baru