Memilih Jogja atau Pulang Bersamamu Melihat Senja di Papua

Hai

Advertisement

 Bagaiamana kabar dirimu di Papua? Semoga sehat selalu ya, dan tidak lupa aku berdoa akan yang terbaik untukmu selalu. Amin. Tujuan aku menulis begini karena ada beberapa alasan yang memang sudah kamu tahu kan? Sebetulnya sampai sekarang aku masih terlalu bingung bagaimana sulitnya memilih antara menetap di Jogja sembari mengejar semua impianku ataukah mengikuti jejakmu pulang ke tempat lahir kita di Papua. Apa hanya soal egoisku yang besar, ataukah memang semua ini ada kaitannya dengan takdir Tuhan untuk membuat situasi kita seperti begini. Setumpuk pertanyaan itulah yang sampai sekarang masih belum juga aku mengerti dan membuatku terkadang menjadi orang yang bodoh dihadapan cermin saat sedang melihat diriku sendiri.

Desember 2019 yang kelabu

Pasti ingat kan hari terkahir saat kamu mau meninggakan kota Jogja yang penuh kenangan akan kita. Mulai muncul perdebatan yang mana, aku selalu memulainya karena masih belum memahami akan keputusanmu untuk memilih pergi dari kota yang menyatukan kita. Akupun pada saat itu berbohong pada diri sendiri mengiyakan akan keputusanmu karena tak ingin lagi ada perdebatan yang lebih panjang dengan dirimu.

Advertisement

Sore itu Jogja terlihat jingga di langit, dengan memakai motor tua milikku mengantarmu ke Janti menunggu bis yang akan mengantarmu ke Surabaya lalu mengikuti kapal yang akan membawamu jauh ke Papua. Hal manis terakhir yang aku masih ingat sampai saat ini adalah ketika pelukan hangat serta air mata yang jatuh di pipimu membasahi dadaku. Saat itu aku tidak larut dalam kesedihan dan tidak ikut mengeluarkan air  mata, melainkan aku hanya tidak ingin menambah kesedihanmu. Kata dari suara terbatah-batah yang menurutku membuat aku sadar bahwa kau juga begitu berat untuk meningalkan kota ini dan aku adalah.

“Jaga diri baik-baik, jangan lakukan hal bodoh yang membuatku tak suka, kalau sudah tercapai apa yang menjadi impianmu, segeralah pulang dan menemuiku. sampai ketemu di Papua sayang“

Advertisement

Ingat juga kan bagaimana aku terlalu begitu bergairah akan tercapainya mimpi ku disini. Menurut aku pribadi, kamu adalah salah satu orang yang menjadi Support System terbaik di kala aku jatuh bangun. Cerita singkat dulu deh tentang jatuh pertama kali. Sebagai anak rantau yang ingin menetap di Jogja jelas memiliki banyak ide rencana usaha yang ingin dilakukan, mulai dari membuka Coffee Shop ala-ala kekinian yang pas dengan kantong mahasiswa, membuka warung makan khas daerah Indonesia timur serta ide berjualan Keripik.

Namun pada akhirnya aku membuka warung Ketoprak Jakarta, yah terdengar lucu sih ada orang Papua kok tau bikin Ketoprak yang hampir semua orang tau bahwa makanan itu berasal dari tanah Jawa. Sebenarnya ide itu berawal dari teman yang asalnya dari Jambi dan Ternate, kita bertiga berdiskusi mengenai hal ini dan langsung tanpa butuh waktu lama kita membuka warung itu pertama kali di Jogja tepatnya di daerah selokan mataram.

Tetapi kenyataan menampar bahwa semua tak mulus sesuai apa yang direncanakan. Buka di 3 kali tempat yang berbeda, 3 kali juga kita tutup alias bangkrut hehehe. Waktu saat itu memang terasa kecewa kenapa bisa gagal dan apa yang salah dari kita, namun disitu kamu selalu hadir dengan memberikan masukan-masukan agar aku segera bangkit. And well, terima kasih banyak ku ucapkan sekali lagi untuk kau yang selalu ada.

Setelah itu lebih realistis saja dengan impian, aku ubah sedikit dengan tujuan ingin memiliki rumah untuk menghabiskan waktu bersamamu di pinggiran kota Jogja, memiliki pekerjaan yang menuntutmu untuk tak lagi bekerja karena aku percaya bisa menyanggupi itu semua.

Tetapi setelah kepergianmu, aku mulai meragukan diriku sendiri akankah mimpiku yang terbilang tinggi ini tercapai ketika sudah tak ada lagi dirimu yang menemani hariku di Jogja. Seperti lagunya Dere yang berjudul Kota, sangat menggambarkan bagaimana hati ini masih tetap menunggu akan kah dirimu pulang ke Jogja, ataukah kelak tercapainya mimpi ku di Jogja lalu aku yang membawamu sendiri ke sini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE