Mengaplikasikan Nilai-Nilai Tasawuf dalam Kehidupan

Tasawuf

Ada banyak rujukan disampaikan oleh para ahli terhadap asal-muasal istilah tasawuf. Ada yang mendefenisikan asal kata tasawuf dari shaff (baris dalam sholat) dikarnakan orang-orang tasawuf identik dengan saf yang paling awal, ada juga yang mengatakan shuff (kain wol/buku domba) dikarnakan kain wol itu melambangkan kesederhanaan, sebagaimana para Nabi terdahulu menggunakan wol.

Advertisement

Tapi jika dilihat dari akar etimologi istilah ini, maka, kata tasawuf berasal dari tashawwafa-yatashawafa "tashawwafa" proses (pemurnian) permurnian untuk diri dari segala dosa-dosa yang kita lakukan, oleh karnanya dalam tasawuf ada istilah maqamat (stasion) yang kita dapati maqamat pertama yakni taubat, karna dengan tobat berarti seseorang telah menyucikan dirinya dari dosa-dosa. Ada pula definis Tasawuf menurut Ibnu Arabi yakni takhlaku bi takhlakillah (berakhlak lah seperti aklhak Allah). Lalu timbul lah pertanyaan, bagaimana akhlak Allah?

Kita perhatikan saja Nabi yang sudah mencerminkan akhlak yang telah diwahyukan oleh Allah. Nabi tidak membalas ketika orang-orang di taif melemparinya dengan batu dan kotoran bahkan Nabi malah mendoakan mereka, kemudian nabi juga pernah dihina oleh kakek tua yang buta, yang selalu menghina nabi namun tanpa ia sadari nabi lah yang menyulanginya makan setiap harinya. Bahkan saat nabi wafat kemudian digantikan oleh abu bakar tugasnya, orang tua itu malah merasa berbeda karna menurutnya cara abu bakar kasar padahal abu bakar sudah sangat lembut tapi ternyata nabi lebih lembut lagi di hadapan yang menghinanya setiap ia memberikan makanan.

Advertisement

Kemudian coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari saat orang-orang yang ingkar kepada Allah tapi tetap saja mereka menerimah rezeki dari Allah tetap saja Allah baik kepada hamba-hamba yang tidak taat, bahkan Allah selalu menunggu hamba-Nya untuk bertobat kepada-Nya. Maka ajaran tasawuf ini mengajarkan kepada kita untuk cinta yakni mendahulukan rasa kasih sayang kepada seluruh alam semesta tidak semerta-merta mendahulukan hawa nafsu karna tujuan para rasul diutus ke muka bumi ini adalah menebarkan rahmah untuk alam semesta maka kepada siapapun kita harus menebarkan cinta dan kasih sayang sesuai ajaran dari islam itu sendiri.

Ada hewan kita harus tetap menjaganya tidak boleh kita ganggu walaupun iseng kecuali membayakan kita baru lah boleh dibunuh dan itupun ada tata caranya sebagaimana yang sudah diajarkan oleh nabi dan para ulama kita, kemudian kita juga harus rahmah kepada alam semesta, cinta kepada alam dengan cara tidak merusak alam. Kemudian kita juga harus cinta kepada sesama manusia mau apapun agamanya, sukunya, rasnya dan bangsa nya kita tetaplah bersaudara kita tetaplah harus mengaplikasikan nilai nilai dari ajaran agama yang kita anut yaitu kasih dan cinta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE