Menghafal Alquran, Berawal dari Kebiasaan

Ternyata kita bisa dan mudah

Semua orang bisa menghafalkan Alquran. Ini hanya diperlukan sebuah niat awal yang ikhlas. Menghafal Alquran bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Jangan ragu dan malas untuk mencoba. Mungkin kita pernah berpikir bahwa menghafal Alquran itu terlihat susah. Tapi bagaimana kita bisa tahu, jika kita tidak pernah mau untuk mencoba melakukannya.

Advertisement

Saya, berawal dari kebiasaan berusaha untuk membaca sebuah kitab suci, yang bentuknya persegi panjang, berwarna merah, saya selalu meletakkannya di dalam lemari bagian atas, di kamar, saya mengambil dan menggunakannya ketika hendak membacanya. Ya, itu sebuah Alquran, kitab suci umat Islam, yang menjadi pedoman umat Islam selama hidup di dunia dan di akhirat kelak.

Membaca Alquran, terlihat seperti hal yang sudah biasa, sudah banyak dilakukan orang-orang muslim di sekitar kita. Namun, dengan kebiasaan membaca Alquran yang sudah terbentuk itu, secara tidak sadar melatih memori kita, membuat kita ingat akan ayat-ayat Alquran yang biasa kita baca, hingga bisa hafal dengan sendirinya karena sering membacanya berulang-ulang.

Saya berusaha membangun sebuah kebiasaan untuk membaca Alquran, minimal 2 lembar setiap selesai salat subuh. Setiap hari Jumat, saya berusaha membiasakan membaca surat Al-Kahfi, yang pada awalnya saya hanya merasa yang saya lakukan ini hanya memang membaca biasa saja untuk menambah amalan selama di dunia, sebagai bekal di akhirat. Ternyata tidak sampai itu saja.

Advertisement

Surat Al-Kahfi, surat yang selalu saya usahakan untuk saya baca di setiap hari Jumat. Awalannya hanya bisa melantunkan ayat-ayatnya dengan tempo yang biasa saja, bacaan yang terkadang masih banyak salah pengucapannya. Saya tetap berusaha selalu melantunkannya setiap Jumat. Konsisten yang dibutuhkan untuk melakukannya.

Belum terlintas niat untuk menghafal salah satu surat yang sering saya baca di hari Jumat yaitu Al-Kahfi, tetapi karena saya berusaha untuk membiasakan membaca surat Al-Kahfi di setiap hari Jumat, saya baca seluruh ayatnya yaitu 110 ayat.

Advertisement

Terkadang di pagi atau siang hari, atau jika tidak sempat di hari Jumat, biasanya saya mencicilnya dari Kamis malam dahulu, lalu saya selesaikan membaca sisa ayatnya yang belum saya baca di hari Jumat. Menjadi terasa bisa lebih cepat temponya dan lancar pengucapannya saat melantunkan ayat-ayat di dalam surat Al-Kahfi,  dibanding saat membaca surat yang lainnya.

Kebiasaan membaca surat Al-Kahfi yang saya lakukan memberi dorongan awal. Menghafal Alquran tidak sesulit yang dibayangkan. Saya menjadi hafal ayat-ayat dalam surat Al-Kahfi. Ya, ini semua hanya dari kebiasaan. Walau tidak bisa langsung semua ayatnya.

Mendengarkan, saya sering mendengarkan bacaan surat-surat dalam Alquran. Terlihat sepele, namun ternyata banyak manfaatnya. Mulai dari media sosial, di sekolah, saat di masjid itu yang hanya dari kebiasaan sering mendengar, saya menjadi hafal dan ingat akan ayat-ayat Alquran yang di lantunkan seseorang.

Mungkin sebagian dari kalian juga sudah merasakannya. Walau hanya satu hingga dua ayat dahulu, itu sudah menjadi sebuah awal kemajuan. Terkadang, saat kita mencoba untuk menghafalkannya, kita malah mengalami kesulitan. Kita menjadi merasa seperti dituntun oleh diri kita sendiri.

Sehingga mungkin mengalami banyak hambatan, seperti merasa capek, malas, merasa ayatnya sulit diucapkan, sulit dihafalkan, hingga kita tidak mau lagi mencobanya. Nah ternyata, kebiasaan menjadi sebuah cara hebat menurut saya, hal kecil yang kadang diabaikan padahal mampu membuat kita menjadi hebat. Mampu membuat kita jadi hafal ayat-ayat Alquran.

Sebuah niat baik, akan berbuah hal yang baik pula. Diberikan jalan dan kemudahan untuk melakukan niat baiknya. Jika kita berniat ingin menghafal Alquran, yakin pasti Allah SWT akan memberikan kemudahan juga bagi kita. Mungkin terkadang kita membutuhkan seorang guru atau sekolah khusus seperti pondok pesantren yang membimbing kita dalam menghafal Alquran.

Namun, ternyata tanpa guru atau sekokah khusus kita juga bisa. Mungkin, pembedanya hanya pada proses menghafalnya, dimana akan lebih cepat, saat kita juga berada dalam lingkungan dan fasilitas yang mendukung niat kita. Namun, itu bukan menjadi suatu hal yang wajib.

Ternyata berawal dari sebuah kebiasaan saja, sudah bisa membuat kita lama-kelamaan menjadi ingat dan hafal. Walau dari sebuah kebiasaan, jangan dilihat dari seberapa banyak. Jalani dan nikmati prosesnya, sedikit demi sedikit, tidak terasa nanti akan menjadi semakin banyak.

Kebiasaan, menjadi awal bagi kita. Membangun kebiasaan, yang pertama dibutuhkan itu niat. Setelah itu berusaha mau melakukan niat tersebut dan konsisten. Cerita kecil saya menjadi sebuah bukti nyatanya. Walau dimulai dari satu surat, insya Allah nanti akan bertambah di hari-hari berikutnya.

***

Siapa saja bisa, di mana saja, dan kapan saja. Mari kita coba, niatkan dahulu kemudian bangun kebiasaannya. Yakin dan percaya, kita bisa melakukanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE