Mengunjungi Salah Satu Tempat Bersejarah Peninggalan Belanda di Jakarta

Bangunan kuno yang bersejarah di sana merupakan suatu hal yang paling bisa menggambarkan kota tua dengan detil.

Salah satu tempat wisata yang wajib untuk anda kunjungi saat berada di Ibu kota negara republik ini adalah Kota tua. Kota tua, atau yang juga biasa disebut dengan Oud Batavia merupakan sebuah tempat bersejarah peninggalan zaman penjajahan belanda, tepatnya pada tahun 1619.

Advertisement

 

Dahulu, VOC atau Perusahaan hindia timur belanda menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen di tahun 1619. Dimana satu tahun kemudian mereka membangun kota baru untuk menghormati Batavieren, dan dari situlah Kota tua terbentuk. Pada tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, meresmikan Kota tua sebagai tempat yang dapat mengenang sejarah saat zaman penjajahan belana. Dikarenakan itu arsitektur di daerah tersebut masih berbentuk unik dan berbeda dari pada bangunan modern yang berbentuk kekinian.

 

Advertisement

Sabtu kemarin, tepatnya pada tanggal 10 Febuary 2019, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk berkunjung ke Kota tua, dan kami cukup terkejut dengan situasi disana. Hal unik yang saya bisa ambil dari pengalaman saya disana adalah keadaan dimana orang-orang di sana masih memperkembangkan budaya Indonesia.

 

Advertisement

Sebagai contoh, makanan dan alat musik tradisional. Makanan dan barang-barang yang dijual di sana sangat berkaitan dengan budaya tradisional Indonesia. Seperti kerak telor, es krim duren, es buah, angklung, gamelan berukuran kecil, dan masih banyak lagi. Arsitek bangungan di lokasi tersebut juga menjadi salah satu hal yang unik bagi saya.

 

Mengapa unik? Karena bangungan-bangunan tersebut merupakan bangunan lama yang ditinggalkan belanda disaat zaman penjajahan, yang sudah berdiri kokoh selama beratus-ratusan tahun. Ada beberapa museum bersejarah di lokasi tersebut, seperti Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum 3d Art, Museum Sejarah Jakarta, dan masih banyak lagi. Bagi saya, membangun museum disana adalah sesuatu hal yang menarik, dikarenakan selain melihat situasi kuno di Kota tua, orang-orang yang berkunjung juga bisa mendapatkan informasi bersejarah tentang Indonesia.

 

Lokasi ini biasa untuk dijadikan sebuah tempat kunjungan dan rekreasi bagi orang-orang lokal maupun asing. Berdasarkan pengalaman saya di sana, tempat ini dipenuhi oleh orang-orang yang berkunjung, dan mayoritas dari pengunjung disana adalah keluarga yang sedang berekreasi, dan orang-orang asing yang penasaran dengan keadaan sekitar. Populasi Kota tua di hari itu bisa dikatakan 2000 sampai 3000 orang, dan saya ingat, karena sangat ramai saya dan teman-teman saya sangat susah untuk mencari jalan keluar.

 

Untuk menggambarkan keadaan disana, bisa dibilang bahwa beberapa lokasi disana lebih bersih dibandingkan daerah lainnya. Sampah ditrotoar ataupun di kali sangat sedikit walaupun banyak yang berkunjung. Keadaan disitu sangat enak untuk dijatikan tempat berkumpul bersama teman-teman.

 

Bangunan kuno yang bersejarah di sana merupakan suatu hal yang paling bisa menggambarkan kota tua dengan detil, karena bentuk, warna, dan bahan bangunan disana sangat berbeda dengan gedung-gedung yang biasa kita lihat sehari-hari. Selain itu masih banyak orang yang suka mengamen dan berdagang untuk mencari nafkah.

 

Nilai sejarah yang bisa diambil dari tempat tersebut sangat banyak. Seperti yang saya bilang diatas, arsitek bangunan tersebut merupakan peninggalan penjajahan zaman belanda, dan masih banyak juga orang yang melestarikan budaya tradisional Jakarta/Betawi. Museum di sana juga memberikan pengunjung nilai sejarah, karena secara otomatis orang yang mengunjungi museum tersebut mendapatkan informasi tentang hal-hal yang pernah dan sedang terjadi di Jakarta ini. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE