Pancasila Harga Mati, Toleransi Harus Tetap Terjadi Agar Tercipta Kesatuan Abadi

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya.

Indonesia memiliki dasar negara Pancasila, sebagai warga negara Indonesia kita harus mengamalkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan sehari hari, praktek Pancasila tidak hanya formalit­­­­­as namun harus tertanam di dalam hati. Dari 5 sila yang tertulis dalam Pancasila, dalam sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Makna dari sila ke-3 ini berarti bahwa Indonesia sangat menjunjung nilai toleransi yang tinggi untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah peradaban yang kian menimbulkan perpecahan satu sama lain.

Advertisement

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Toleransi dengan rasa kebhinekaan yang tinggi dapat menghasilkan rasa solidaritas, kekeluargaan, kerukunan, dan rasa harmoniasai yang tinggi antar sesama demi mewujudkan pembangunan bangsa (Hamidah, 2015).

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman, perbedaan-perbedaan antar umat semakin kian bermunculan, stigma negatif, ungkapan-ungkapan kebencian, provokasi yang kian merajalela membuat rasa toleransi telah mulai memudar di hati masyarakat.  Apalagi kian maraknya perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab lebih mudah memecah belah bangsa, dapat dilihat kondisi saat ini, dimana berita-berita hoax, perang argumen yang saling menjatuhkan di media sosial, ujaran kebencian, dll. Membuat kondisi bangsa ini terpecah belah, mulai dari perbedaan pendapat, agama, suku, budaya, bahasa, maupun lainnya.

Padahal, perbedaan itu justru mengajarkan suatu arti saling menghargai antar sesama, tanpa adanya pertikaian dan permasalahan. Perilaku penyimpangan ini adalah dampak dari kurangnya pengamalam dan pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pengamalan sila Persatuan Indonesia, seharusnya sudah menjadi kebiasaan dan karakter bangsa untuk menghindari perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Karena, saat ini nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur secara perlahan. Kurangnya pemahaman luas yang menjadi penyebab banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, ajaran kehidupan kebhinekaan dengan rasa toleransi kemanusiaan yang luhur dan keberagaman dalam persatuan “Bhineka Tunggal Ika”.

Advertisement

Banyaknya, permasalahan bangsa dalam hal persatuan dan kesatuan menjadikan tantangan yang harus diselesaikan sendiri oleh bangsa Indonesia secara adil, tepat, dan damai tanpa ada pertikaian, meskipun ada pertentangan dan pandangan yang berbeda. Persatuan dan Kesatuan dalam rasa kebersamaan menjadi pengikat bangsa Indonesia, sila ke-3 “Persatuan Indonesia” adalah prinsip nasionalisme yang kuat untuk membakar dan menggerakkan hati rakyat Indonesia untuk tidak dapat terpecah belah, serta dengan rasa yang kuat, tangguh, dalam berbagai ragam persoalan dan perbedaan. Bangsa yang bersifat nasionalisme tinggi dapat memperkokoh persatuan yang mengandung solidaritas, persahabatan, dan persaudaraan.

Pancasila dalam rasa toleransi ke-bhinekaan dapat memperkokoh rasa solidaritas, persahabatan, persaudaraan, dan tenggang rasa yang tinggi. Sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib menghormati setiap warga negara Indonesia tidak pandang agama, suku, etnis, maupun golongan yang lain. Persatuan Indonesia yang didasari dan dijiwai oleh sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti bahwa Pancasila dari sejak dulu diciptakan sebagai pedoman hidup agar memiliki pandangan maju, jelas dan bertata karma yang baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE