Pendakian Syahdu Gunung Semeru, Kadang Ada Rindu yang Terbentengi Waktu

Dengan berbekal niat serta menunggu, walau hanya sekedar ingin mensyukuri nikmat-Mu.

Advertisement

Perjalanan panjang menuju Kota Pahlawan dilalui, mulai teman duduk yang berganti-ganti, karena memang perjalanan kali ini sangat panjang dan melelahkan, tapi Alhamdulillah masih bisa menikmati fasilitas maksimal dengan biaya “ideal” hehe. Kereta yang awal mulai berjalan lancar tiba-tiba harus break beberapa lama di beberapa stasiun karena masih adanya pengerjaan penambahan jalur kereta (double track, red).

Akhirnya kereta mendarat tepat pukul 16.20 di Stasiun Besar Gubeng Surabaya, dan tidak sampai 5 menit akhirnya teman dari Surabaya jemput persis di depan Stasiun Besar Gubeng Lama, setelah otewe ke tempat meeting point, sambil menunggu teman-teman yang lain, selepas Magrib akhirnya kami berangkat ke Kota Malang yang dingin. 

Sekitaran pukul 23.00an, kurang paham tepatnya soalnya saat itu kereta ramai dan tidak sempat lihat jam tangan. Seperti biasa langsung di sambut oleh penerima tamu, siapa lagi kalau bukan teman-teman transportasi dengan sapaan khasnya, "Raung mas," "Bromo mas," "Semeru mas,"

Maklum karena kami semua ber 6 semuanya membawa karung goni (tas gunung).

Advertisement

Melepas lelah akhirnya kami memutuskan untuk makan di jajanan Kota Malang, kami mencoba makanan khas dari kota ini apalagi kalau bukan bakso malang, dengan harga ekonomis, rasa mantap membuat lidah teriris.

Perjalanan di lanjutkan dari Pasar Tumpang menuju ke basecamp karena dari kami ada yang belum punya surat keterangan sehat dari dokter, yaitu saya. Untuk pendakian Gunung Semeru, dikarenakan gunungnya yang tinggi dan juga medannya yang berat, memang dari pihak taman nasional beserta SAVER (istilah voulenteer Gunung Semeru) wajib melampirkan surat izin dokter karena hanya pendaki sehat saja yang bisa mendaki Gunung Semeru, untuk mengurangi resiko dan menghindari hal-hal yang tidak di inginkan dan jangan lupa fotokopi identitas pendaki semuanya sebanyak 2 lembar.

Advertisement

Setelah istirahat dan sarapan, perjalanan kami lanjutkan menuju basecamp Gunung Semeru, yaitu Ranu Pane dengan suhu tak lebih dari 10°. Kami sampai di Ranu Pane sekitar pukul 8.30 ternyata antrian sudah mengular panjang, sembari menunggu antrian kami pun bergantian antri dan yang lain istirahat.

Selang 2 jam akhirnya kami berhasil registrasi dan verifikasi data, kemudian masuk ke briefing karena adat di basecamp ini semua wajib mengikuti meskipun sudah mendaki berkali-kali Gunung Semeru, untuk mengingat kembali dan lumayan lah masuk ruangan bisa anget. Briefing selama ± 1 jam selesai dan kami pun bergegas persiapan pendakian dan apes bagi kelompok kami ternyata pas jam 12 dan waktunya istirahat, jadilah kami nunggu sampai jam 13.00 sambil makan siang bakso malang lagi, hehe.

Sampai di pos 1 sekitaran pukul 14.30 perjalanan on time karena memang tenaga masih penuh, setelah beristirahat kurang lebih 20 menitan, kami pun bergegas menuju pos 2. Ternyata pos 1 dan pos 2 tidak begitu jauh, sekitar 45 menit kami sudah sampai pos 2. Sembari memberi kesempatan kepada yang lain istirahat kami pun lanjut ke pos 3 setelah istirahat 5 menit.

Ujian sebenarnya adalah di pos 2 ke pos 3 karena memang tertutup dan hawa dinginya lebih menusuk badan. Sampai di pos 3 matahari sudah tertutup awan kami beristirahat cukup lama di pos 3 sampai akhirnya sekitaran pukul 19.00 kami melanjutkan perjalanan dari pos 3 ke Ranu Kumbolo yang terkenal dengan tanjakan cinta nya, sekitar 2 jam. Saat itu hujan lumayan deras dan rimbun nya jalan memang sedikit menjadi tambahan diperjalanan kami.

Sampai di Ranu Kumbolo sekitar pukul 21.00 dan ternyata hujan angin, kami pun bergegas mendirikan camp di camp ground  pertama di Ranu Kumbolo, kami rencana nya mau di dekat selter tapi ternyata badan sudah tidak memungkinkan, akhirnya kami memutuskan mendirikan tenda, sembari hujan – hujanan di Ranu Kumbolo.

Pada hari berikutnya pukul 13.30 kami lanjutkan perjalanan dari Ranu Kumbolo ke Cemoro Kandang via Tanjakan Cinta yang melegenda, di sini banyak yang berharap “tentang seseorang” antara fake or fact sih.

Perjalanan berlangsung singkat dengan melewati sabana (padang) bunga Verbena yang berasal dari Brasil (source: Google). Sekitar pukul 15.00 kami akhirnya sampai di Cemoro Kandang, beristirahat sejenak sambil menunggu beberapa teman yang masih sibuk berfoto ria di padang Verbena.

Tidak beberapa lama akhirnya kami lanjut dengan berjalan pelan, slow but sure istilah Slank. Kami mengikuti irama rute yang ada, dengan sesekali menghela nafas menikmati suasana sorenya Semeru yang penuh kabut pada hari itu. Sampai di Jambangan sekitar pukul 16.20 namun karena kami memang memainkan ritme pelan jadi kami lanjut perjalanan sampai Kalimati, tidak sampai 1 jam akhirnya kami sampai di Kalimati sekitar pukul 17.00.

Hingga malam tiba rombongan semua terkumpul, kami lanjutkan dengan mendirikan tenda. Selesai mendirikan tenda sembari menyiapkan makanan, akhirnya pukul 20.00 kami semua bersiap tidur, berharap malam cerah untuk pendakian ke Puncak Semeru. Namun naas, takdir berkata lain, kabut, angin kencang, hujan rintik dan suhu yang kurang bersahabat menemani kami sampai siang hari, dan baru pada pukul 09.00 matahari menampakkan sinarnya. Rencana summit kami terhambat karena alam.

Namun alam menunjukkan kebijaksanaannya, dengan menampakkan Puncak Semeru yang megah dan gagah di sekitaran pagi sampai siang, seakan memberi kenangan untuk kami bawa pulang. Kami berswafoto sembari menjemur segala pakaian seperti kapal yang karam terkena gelombang.

Sekitaran pukul 13.00 kami bersiap kembali ke tempat kami mengawali mendaki dan suhu berada dikisaran 10° C. Kami semangat berjalan menuju Ranu Kumbolo, berharap view yang lebih baik dari kabut kemaren dan benar saja, memang Ranu Kumbolo sedang bagus – bagusnya saat itu. Kami pun melepas penat sembari menikmati mendoan hangat dan seiris semangka yang nikmat.

Sampai di basecamp sekitaran pukul 18.30 karena dari Ranu Kumbolo sendirian sampai basecamp, jadi saya jalan agak cepat. Bukan karena apa-apa, tapi karena memang penerangan minim dan baterai hape tinggal 9%, jadi entah mau di kata. Sampai di basecamp langsung pesan teh panas 2 gelas, soto dan nasi pecel.

Alhamdulillah, nikmatnya selonjorrrannn.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE