Di era yang serba modern ini, gadget adalah benda yang paling banyak digunakan. Hampir semua orang pasti memiliki setidaknya satu gadget untuk membantu mereka dalam beraktivitas. Perkembangan IPTEK ini juga di dukung dengan semakin majunya platform digital yang dapat digunakan untuk mengakses begitu banyak informasi. Berbicara soal perkembangan IPTEK tak lengkap rasanya kalau kita tidak membahas soal sastra. Berbicara soal sastra di era sekarang pastinya tak lepas dari peran sastra digital, ada banyak platform di internet yang menjadi wadah untuk para sastrawan mengekpresikan karyanya.
Kali ini saya akan membahas mengenai peran serta IPTEK dalam kemajuan sastra, terutama sastra anak. Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak (Tarigan, 1995: 5). Lebih mudahnya, sastra anak adalah karya sastra yang ditujukan untuk anak-anak. Contohnya seperti, dongeng, fabel, legenda, dll.
Seiring perkembangan IPTEK, kini kita bisa mengakses banyak karya sastra dengan mudah. Kita juga bisa menemukan karya-karya sastra lama yang semula hanya bisa kita temukan dibuku-buku kini bisa kita akses melalui internet. Tak terkecuali sastra-sastra yang diperuntukan untuk anak. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang bergerak dibidang digital berlomba-lomba membuat tontonan untuk anak-anak yang diambil dari dongeng-dongeng lalu dijadikan sebuah animasi yang dimaksudkan untuk menarik minat anak terhadap sastra.
Kini kita sudah bisa menikmati aneka jenis sastra anak melalui berbagai platform, salah satunya adalah youtube. Melalui youtube kita dapat mengakses banyak dongeng dan fabel yang telah dianimasikan sehingga kita tidak perlu repot-repot membaca, cukup menontonnya saja melalui youtube.
Namun kemudahan itu tak serta merta menjadikan anak-anak tertarik dan menjadi menyukai dunia sastra, meskipun mereka sudah diberikan fasilitas gadget oleh orang tua mereka. Anak-anak cenderung lebih menyukai game online ketimbang menonton atau membaca dongeng dan fabel di internet. Kecenderungan ini tak lepas dari peran orang tua yang kurang memperhatikan anak mereka dalam bermain gadget. Orang tua cenderung membiarkan anak-anaknya bermain gadget tanpa pengawasan, sehingga mereka bisa saja membuka situs-situs yang tak seharusnya mereka buka.
Bila terus seperti ini, bukan tidak mungkin sastra anak kemudian akan mulai tergerus zaman sehingga bacaan atau tontonan untuk anak mulai menghilang. lalu bagaimana peran serta kita sebagai orang tua agar anak-anak lebih mengenal sastra dan tidak kecanduang game online? Salah satu caranya adalah dengan mendampingi anak-anak dalam bermain gadget dan memberikan tontonan atau bacaan yang berhubungan dengan sastra, seperti dongeng atau fabel. Hal ini bisa memperkenalkan sastra kepada anak, sekaligus menumbuhkan minat baca terhadap anak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
