Pentingnya Advokasi untuk Remaja

Sering mendengar kata advokasi? Sebenarnya apa sih advokasi itu?

Advertisement

Well advokasi itu sendiri merupakan proses komunikasi yang berbeda dibanding penyuluhan atau edukasi (Komunikasi Informasi dan Edukasi yang biasa disebut KIE). Advokasi sendiri secara harfiah merupakan pembelaan, sokongan, atau bantuan terhadap seseorang yang memiliki masalah (Bansley, 2008). Awalnya istilah ini digunakan dalam bidang hukum dan pengadilan. Kemudian berkembang menjadi definisi yang lebih luas hingga merambah pada bidang kesehatan saat WHO pada 1984 menggunakan advokasi sebagai strateginya dalam pendidikan atau promosi kesehatannya.

Kalau menurut Johns Hopkins University, advokasi merupakan usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Lebih lanjut, advokasi ini diartikan juga sebagai upaya pendekatan kepada orang yang dinilai punya pengaruh keberhasilan program atau kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan. Makanya guys sasaran advokasi ini biasanya para pengambil kebijakan, pembuat keputusan, atau pemimpin lain di beragam instansi, mulai dari pemerintah hingga ke badan internasional.

Lewat advokasi, kamu sebagai remaja dapat mendapat beragam hal loh. Pertama, advokasi bisa membantu kamu mencari dukungan, komitmen, dan pengakuan mengenai suatu masalah tertentu dari para pengambil keputusan serta masyarakat. Selain itu advokasi bisa menjadi pemecah masalah kamu. Enggak cuma itu, advokasi juga bisa dilakukan pada pihak-pihak yang memiliki kuasa agar menyediakan kepemimpinan, dukungan politik, dan komitmen lain agar permasalahan bisa selesai.

Advertisement

Setidaknya ada beberapa tujuan dari advokasi yang patut kamu tahu. Mulai dari meningkatkan kesadaran mengenai besar dan seriusnya sebuah permasalahan, mengurangi dan menghilangkan praktik-praktik diskriminatif serta hambatan kebijakan, sampai kampanye yang efektif dan berkelanjutan sebagai pemecahan masalah.

Advokasi itu sendiri bisa hadir dalam beragam tingkatan, mulai lokal, nasional, sampai internasional. Tentunya beragam isu juga bisa diadvokasi untuk mendukung kamu dan remaja lain demi memperjuangkan hak-hak yang semestinya didapat. Lewat advokasi, beragam masalah yang dirasakan remaja bisa terselesaikan dengan bantuan beragam pihak terkait.

Advertisement

Nah, untuk mencapai hal yang diinginkan atau memperjuangkan hak-hak remaja ada beragam kegiatan yang bisa dilakukan dalam tindakan advokasi. Salah satu contohnya, seperti adanya usaha untuk memperkuat posisi tawar (bargaining position) organisasi atau pihak terlibat. Dalam hal posisi tawar tersebut, bisa dilakukan penyadaran dan pengorganisasi kelompok-kelompok usaha terkait, bantuan hokum dengan kepentingan untuk membela hak, dan lobby. Enggak cuma itu, advokasi juga sebenarnya meliputi beberapa hal lain, yaitu penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, dan tindak lanjut terkait suatu hal atau hak yang sedang diperjuangkan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar advokasi berjalan lancar dan efektif, apalagi untuk remaja, yaitu benar, jelas, lengkap, kongkret, ringkas, konstekstual, meyakinkan, berani, sopan, dan hati-hati. Sedangkan metode yang dapat dipergunakan, yaitu melalui lobi politik, seminar atau presentasi, perkumpulan atau asosiasi, dan media advokasi khususnya lewat media massa.

Bagaimana memulai advokasi?

Sebelum memulai langkah-langkah advokasi, ada baiknya paham juga nih soal apa saja yang terkandung dalam advokasi itu sendiri. Hal utama ialah soal tujuan advokasi itu sendiri. Bagi advokasi remaja, tentu harus bisa menilai hal apa yang ingin diperjuangkan lewat jalur advokasi. Tujuan juga dibuat spesifik. Selain itu, gali lebih dalam soal data dan informasi yang menunjang advokasi, sehingga advokasi yang dilakukan tidak berdasarkan pada asumsi dan opini belaka. Selanjutnya identifikasi sasaran advokasi. Lewat identifikasi yang benar, advokasi akan berjalan lebih lancar. Penting juga untuk adanya pengembangan dan penyampaian pesan advokasi. Sebisa mungkin pesan dalam advokasi dibuat sejelas dan sebenar mungkin. Enggak cuma itu, tapi juga butuh koalisi dalam advokasi. Kumpulkan orang-orang yang memang satu visi dalam tujuan advokasi. Selanjutnya presentasi persuasif, penggalangan dana bila memugkinkan, dan adanya evaluasi di akhir advokasi.

Sebagai remaja, tentu memahami saja enggak cukup, tapi juga sudah saatnya bertindak langsung mencoba advokasi atas hak-haknya yang dirasa kurang dipenuhi banyak pihak. Mula-mula melalui tahap persiapan. Dalam tahap pertama ini, kegiatan penyusunan beragam instrumen dan materi advokasi dilakukan. Contohnya mengumpulkan data-data, argument logis, dan lainnya. Selanjutnya, bisa memulai tahap pelaksanaan yang berkaca pada metode atau teknik yang dipilih. Terakhir ialah tahap penilaian. Tahap terakhir ini penting untuk mengkaji tingkat keberhasilan dari hal yang diperjuangkan.

Kalau kamu mau tau lebih lanjut tentang advokasi, kamu bisa mempelajarinya melalui tautan youtube berikut:

Youtube

Apa yang ARI kerjakan?

Kami melakukan banyak hal untuk mengadvokasikan hak-hak remaja, terutama pada isu kesehatan seksual dan reproduksi, pendidikan non diskriminatif, dan ketenagakerjaan untuk remaja. Advokasi yang kami lakukan mulai dari advokasi di lokal melalui ARI di daerah, dan juga advokasi di Nasional melalui kementerian terkait. Kami juga melakukan advokasi yang menyenangkan misalnya melalui Youth Health Celebration, hingga advokasi yang menantang seperti Judicial Review di Mahkamah Konstitusi untuk meningkatkan usia perkawinan anak perempuan dari 16 tahun menjadi 18 tahun di UU No.1/1974.

Advokasi tentu penting bagi remaja. Lewat cara yang menyenangkan, hak-hak remaja yang mungkin belum terpenuhi atau terabaikan dapat diperjuangkan dan dipenuhi oleh pihak-pihak terkait. Sudah saatnya menjadi remaja yang aktif bergerak, bukan pasif dan hanya berdiam menerima keadaan. Lewat ARI juga, advokasi bisa dilakukan dengan cara khas anak muda yang enggak kaku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE