Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Remaja Saat di Rumah

kesehatan mental remaja saat di rumah

Para peneliti menemukan bahwa tingkat depresi berat naik lebih dari 50% pada usia remaja. Dari 8,7% menjadi 13,2%. Pada usia 18-25 melonjak lebih dari 60%. Dari 8,1% menjadi 13,2%. Riset ini mengamati data dari National Survey on Drug Use and Health in Amerika Serikat. Analisis dilakukan terhadap lebih dari 200ribu jawaban remaja pada 2005-2017.

Advertisement

Terdapat beberapa alasan remaja mengalami depresi yaitu faktor genetik, perubahan hormon, faktor biologis, trauma yang dialami pada masa kanak-kanak dan kebiasaan berpikir negatif. Hal–hal yang mendasari juga datang dari lingkungan seperti keluarga. Tidak sedikit remaja yang merasa tidak nyaman di rumah dan dapat dipengaruhi karena kehilangan orangtua.

Pada 2020 terjadi pandemi Covid-19 membuat resah dan menyebabkan kematian. Hal tersebut juga sangat berdampak pada kesehatan mental seseorang terlebih lagi pada remaja. Pada pertengahan Maret 2020 pelajar di Indonesia diliburkan sementara, tetapi melihat kasus covid-19 semakin meningkat membuat pelajar Indonesia harus belajar di rumah lebih lama. Hal-hal seperti ini sangat memepengaruhi mood setiap remaja yang berujung pada kejenuhan dan rasa tidak nyaman apalagi salah satu faktor remaja mengalami depresi juga karena keadaan di rumah.

Sebagai contoh bisa saya bawakan sedikit cerita untuk mengangkat bagaimana pentingnya menjaga kesehatan mental di saat remaja.

Advertisement

Saya mahasiswi berusia 19 tahun,pada saat saya kecil orang tua saya memutuskan untuk berpisah. Saya dibesarkan di desa dengan kakek dan nenek saya yang tentunya masih belum memahami apa itu kesehatan mental. Dengan kondisi seperti ini saya juga sering merasa tertekan karena kakek dan nenek saya adalah orang yang tidak dapat menunjukkan kasih sayangnya. Ibu saya bekerja di luar kota sehingga saya sangat jarang untuk bersamanya. Tidak jarang saya merasa sangat kurang kasih sayang, iri melihat keharmonisan keluarga lain.  

Tidak hanya cerita saya, teman-teman di sekitar saya juga memiliki cerita sendiri tentang masalah mentalnya. Saya telah mengumpulkan beberapa pendapat dari remaja mengenai masalah yang mereka hadapi dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah mereka.

Advertisement

Dari kuisioner yang telah saya buat untuk mengumpulkan data keadaan remaja. Lebih dari 57%  remaja memiliki masalah di lingkungannya yang membuat mereka merasa tertekan. Dan hal tersebut berpotensi remaja mengalami depresi di usia dini. Dari data yang sudah saya kumpulkan dapat dilihat bahwa remaja memiliki tindakan masing-masing dalam menenangkan diri. Beberapa masih dapat mengendalikan diri dan beberapa remaja yang tidak dapat mengendalikan diri seperti melakukan self injury. Self injury adalah tindakan seseorang menyakiti diri sendiri disaat mereka merasa tertekan. Bila hal semacam ini terjadi pada remaja memungkinkan remaja untuk melakukan percobaan mengakhiri hidupnya.

Dari hal-hal tersebut terbukti bahwa kesehatan mental sangat berbahaya jika tidak diperhatikan dengan baik. Memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup seseorang. Hal ini dapat menjadi perhatian untuk setiap orangtua agar memastikan bahwa anak-anaknya memiliki kesehatan mental yang baik. Dan diri sendiri pun dapat memahami bahwa keadaan jiwa diri-sendiri juga sangat perlu diperhatikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE