Pergumulan Hidup Membuatku Belajar Bahwa Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Pertolongan Tuhan Tidak Pernah Terlambat

Setiap manusia memiliki musim hidupnya.  Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada masa kesukaran dan ada juga kemudahan. Proses perjalanan manusia pun berbeda – beda. Berkat yang disiapkan Nya bagi kita juga tidak sama. Ada yang menikah di usia muda dan dikarunia anak – anak yang sehat dan ada juga yang belum menikah tetapi memiliki karir yang cemerlang. Dengan menyadari hal ini akan membuat kita lebih bersyukur dalam melihat kehidupan. Bersedih dan stress hal ini boleh dan wajar terjadi dalam kehidupan kita, jangan memaksa diri untuk segera keluar dari masanya, namun berikan beberapa saat hal tersebut untuk singgah di hidupmu dan berikan pula tenggat waktu untuk mengakhiri kesedihan itu dan bangkit kembali dari keterpurukan itu.

Advertisement

Saya merasa bangga dan bersyukur memiliki orang tua yang luar biasa. Mereka mampu mendidik anak – anaknya dengan penuh kasih.Tidak selalu lembut dan tidak selalu keras, semuanya pas. Mereka mengajarkan kami tentang kesederhanaan, hidup itu bukan selalu tentang materi melainkan hidup dengan mengandalkan pemeliharaan Tuhan yang ada dan nyata setiap saat. Semua itu saya sadari dan rasakan ketika lulus dari kuliah. Dimana kehidupan seorang manusia muda dimulai. Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah.

Saya mulai bekerja, menjadi anak magang dan tenaga sukarelawan di beberapa organisasi Internasional, tanpa dibayar. Hal ini saya lewati dengan harapan untuk mendapatkan pengalaman. Setelah itu saya mengikuti program working and holiday ke suatu negara. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang tidak bisa saya lupakan, senang, sedih semuanya menjadi satu. Menantang diri bekerja di luar negeri adalah hal seru dan menegangkan. Mulai dari proses melamar pekerjaan, mengetok pintu satu toko ke toko lainnya. Bekerja menjadi seorang fruit picker di tengah lahan yang luas, berjibaku dengan teriknya panas matahari menyengat dan medan kerja yang sukar. Persediaan uang yang terbatas hingga mengharuskan saya berpuasa dan jalan kaki untuk menghemat uang transportasi. Keadaan sulit yang dialami, tetap tangan penyertanNya nyata dan kebutuhan saya selalu dicukupkan oleh-Nya.

Begitu masa itu dilewati, kemudian saya mencoba untuk melamar pekerjaan tetap, disalah satu perusahaan swasta. Mulai bekerja sebagai barista, staf administrasi di rumah sakit, staf knowledge  management di perusahaan tabung gas, social media officer di mall Jakarta, hingga marketing di lembaga kursus bahasa Inggris pernah saya lakoni. Namun semuanya tidak bertahan sampai lama, karena merasa lingkungan, jam kerja yang kurang kondusif dan tidak sejalan dengan mimpi saya.

Advertisement

Konsekuensi tak terelakkan, akibatnya saya tidak memiliki pekerjaan selama beberapa tahun. Sedih dan merasa putus asa hinggap di fase kehidupan ini. Hampir setiap harinya saya mengirim lamaran secara online, pergi ke Job Expo, naik turun angkutan umum, datang kesatu kedutaan ke kedutaan lainnya sambil membawa dokumen dan surat lamaran, mengharapkan ada posisi kosong disana. Namun, jawaban yang saya terima adalah penolakan atau tidak ada lowongan pekerjaan.

Melihat teman – teman yang lulus bersama saya waktu itu, sepertinya sudah terlihat nyaman dengan pekerjaannya dan memiliki jabatan. Banyak juga dari mereka yang menjadi pelaku bisnis yang berhasil. Rendah diri, malu, merasa gagal dan tidak berguna tentu pernah meliputi diri saya. Namun, saya tetap berusaha dan berserah (bukan pasrah) kepada Tuhan. Hingga akhirnya saya mendapatkan pekerjaan di salah satu hotel bintang lima. Di sana saya banyak mendapatkan pengalaman dan bertemu dengan orang – orang pintar dan berwawasan. Setelah menghabiskan kontrak di hotel tersebut, kini saya berkesempatan untuk bekerja di ruang pemerintahan, walaupun masih dalam jenjang yang sangat dasar tetapi saya sangat bersyukur dengan pekerjaan yang saya miliki saat ini.

Dari rangkaian kehidupan ini, pengalaman mencari pekerjaan yang tidak mudah, bekerja di tempat yang tidak sesuai, serta penolakan yang sepertinya yang tiada henti, mengajarkan saya bahwa hal itu merupakan proses pembelajaran menuju kehidupan yang lebih baik. Mungkin terdengar klise, berdoa, berusaha dan berserah merupakan kombinasi kekuatan untuk bertahan di tengah kehidupan yang semakin sulit. Yang Maha Kuasa itu detil, ia membawa kita melewati proses terlebih dahulu, sebelum membawa kita berada di posisi yang lebih baik. Ia mempertemukan kita dengan orang – orang yang tepat ketika kita membutuhkan bantuan, dan yang terpenting adalah yakini bahwa waktuNya tidak pernah terlambat, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, tangan pertolonganNya nyata. Ia tidak pernah meninggalkan kita sekalipun.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Indonesian living in Tanzania

CLOSE