Perjalanan Memutus Hubungan dan Menemukan Kebebasan

Memutus hubungan dengan seseorang tentu adalah pengalaman yang sulit dan menyakitkan.

Advertisement

Ini bisa menjadi sebuah keputusan yang dibuat sebagai tanggapan terhadap hubungan yang toxic atau beracun, tetapi, hal ini juga bisa menjadi hasil dari perselisihan antar teman, pasangan, atau bahkan keluarga. Dalam kasus-kasus tersebut, keputusan untuk memutus hubungan dengan mereka dapat menjadi tantangan emosi dan dapat membuat kita merasa bingung, kehilangan, dan patah hati.

Proses memutus hubungan ini sebetulnya memiliki beberapa bentuk. Bagi beberapa orang, hal itu mungkin melibatkan pernyataan tegas atau percakapan secara langsung tentang keputusan untuk tidak lagi berkomunikasi. Sedangkan bagi beberapa orang lainnya, itu mungkin menjadi proses bertahap menjauhkan diri dari seseorang atau menghindari kontak secara langsung tanpa adanya pernyataan yang jelas.

Tidak ada yang lebih benar diantara kedua metode tersebut. Hanya saja memang, metode satu lebih terus terang dalam menyampaikan perasaan sehingga ada kemungkinan besar kita dapat mendengar apa yang lawan bicara akan katakan dan merubah persepektif kita yang ingin memutus hubungan dengan mereka.

Advertisement

Salah satu aspek terpenting dalam memutus hubungan sebetulnya adalah menemukan closure atau dapat dikatakan sebagai penutupan. Mungkin sulit untuk melanjutkan hari-hari, beranjak dari suatu hubungan tanpa memiliki kesempatan untuk memproses dan memahami mengapa suatu hubungan tersebut berakhir. Inilah dimana peran closure sebagai sebuah penutupan untuk mendapatkan kejelasan dalam hubungan agar tidak menyisakan ketidakpastian hadir sehingga kita dapat terus bergerak maju.

Penutupan ini dapat mengambil banyak bentuk, jika memang masih merasa nyaman untuk dilakukan maka melakukan percakapan secara langsung adalah metode yang paling baik. Jika terasa tidak nyaman, surat atau bentuk komunikasi secara tidak langsung lainnya dapat menjadi alternatif lain. Penting bagi kedua belah pihak untuk menemukan penutupan dengan cara mereka sendiri, dan tidak lupa untuk menghormati kebutuhan dan batasan masing-masing.

Advertisement

Memutus hubungan dengan seseorang bisa menjadi sebuah perasaan yang luar biasa berat dan membutuhkan banyak waktu, ruang, untuk memproses segalanya hingga cenderung dapat membebani tubuh dan mental kita. Hal ini dapat menyebabkan perasaan terasing atau kesepian serta perasaan dikhianati atau ditinggalkan oleh seseorang, bahkan meskipun kitalah yang mengambil keputusan untuk memutus hubungan tersebut.

Namun, kita perlu mengingatkan diri kita bahwa proses dan segala emosi yang dirasakan juga dapat dilihat dari sisi lain sebagai langkah yang diperlukan dalam proses penyembuhan dan pertumbuhan. Ini juga bisa menjadi cara untuk menetapkan batas dan memprioritaskan kesejahteraan emosional kita, bahkan jika itu berarti memutuskan hubungan dengan seseorang yang kita sayangi. Perawatan diri dalam menghadapi proses yang panjang ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk olahraga, menulis jurnal, dan masih banyak lagi.

Memutuskan hubungan dengan seseorang adalah keputusan yang tidak boleh dibuat sembarangan. Penting untuk diingat bahwa pengalaman setiap orang dalam memutus hubungan adalah merupakan pengalaman unik dan pribadi, dan sebenarnya memang tidak ada cara yang benar atau salah untuk menavigasi proses pemutusan tersebut. Ada baiknya mencari dukungan dari teman, keluarga, atau terapis yang sekiranya mampu untuk membantu kita memproses emosi akibat putus hubungan, serta mengembangkan mekanisme koping yang sehat untuk mengatur perasaan yang timbul.

Memutus hubungan dengan seseorang dapat menjadi proses yang sulit dan menyakitkan, tetapi juga dapat menjadi langkah yang diperlukan dalam perjalanan penyembuhan dan pertumbuhan, dan cara merawat diri sendiri dan memprioritaskan kesejahteraan emosional kita sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE