Perjuangan Masuk PTN yang Selalu di Luar Dugaanku Sebelumnya

Awal SMK aku tidak terbenak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena hatiku ingin bekerja dan bekerja. Lambat laun pola pikirku mulai berubah, ketika keinginan bekerja tergantikan dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi demi mendapatkan ilmu lebih bagaimana cara menangani anak. Cita citaku hanyalah ingin menjadi seorang Guru TK. Prinsipku ketika aku gagal, akan mencoba lagi. Usai sudah perjalanan 3 tahun di SMK, kini mulailah aku menata karir. Perjalanan masuk PTN tidaklah mudah, cukup sulit untuk ditempuh. Tapi yah Alhamdulillah, aku bisa menempuhnya.

Cerita awalnya, tahun 2020 adalah semester akhir di SMK, tibalah Guru BK menyampaikan bahwa masuk PTN ada dua cara yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Guru BK telah menjelaskan dengan panjang dan susah untuk dipahami. Dengan demikian, ada tantangan tersendiri untuk menanyakan itu semua secara pribadi. Aku pun mendatangi guru tersebut ke ruangannya, ingin menanyakan bagaimana langkah-langkah untuk bisa masuk ke PTN melalui jalur SNMPTN, guru tersebut sudah menjelaskan secara rinci. Tiba saatnya pemeringkatan SNMPTN satu sekolah, Alhamdulillah aku lolos dipemeringkatan, dan akhirnya diadu dengan anak SMA/SMK/dan MA. Hasil yang aku peroleh adalah merah yang berarti tidak lolos, oadahal jurusan yang aku ambil adalah jurusan yang paling rendah saingannya. Mungkin tuhan berkehendak lain, anggapku seperti itu.

Akhirnya, aku harus mengikuti SBMPTN karena orang tuaku tidak mau membiayai aku kuliah di PTS. Saat aku menjalani tes UTBK, diruangan tes tersebut aku salah tempat duduk. Aduh malu banget, dari situ semua pikiran ambyar. Setelah itu, masuk ke ruangan lab. komputer, menghadapi soal UTBK dimana aku hanya belajar dalam waktu satu bulan, asing dengan soal-soalnya, dan pastinya deg-degan la ya. Setelah itu, aku pulang dan setiap hari hanya bisa berdoa dan berdoa, berserah diri kepada Allah. Niatku hanya satu “jika aku ditakdirkan meneruskan pendidikan, maka aku akan bisa masuk di PTN dan cita cita yang mulia akan dimudahkan dan dilancarkan dalam segala prosesnya untuk mewujudkannya”. Tiba saatnya pengumuman hasil UTBK, aku tidak berani untuk melihatnya, terpaksa kakak ku yang melihatkan hasilnya bagaimana lolos atau tidak. Jika tidak lolos maka aku harus bekerja satu tahun dan ikut SBMPTN di tahun depan istilahnya Gapyear. Tuhan berkehendak lain, Alhamdulillah hasilnya aku lolos di PTN. Dan sekarang aku adalah mahasiswi aktif di Universitas Negeri Malang.

Intinya jangan mudah menyerah, tetap semangat dan berdoa. Takdir itu utama, percaya tidak percaya harus percaya akan adanya takdir. Cita cita mulia akan mudah digapai dengan doa dan usaha. Jangan muluk muluk untuk berkeinginan masuk di PTN favorit dan di jurusan favorit. Karena apa, PTN dan jurusan favorit banyak pesaing. Jadi harus lebih giat dalam belajar. Sudah sederhana aja dalam memilih. Ingat, kita punya rencana tetapi Tuhan yang menentukan.