Relawan, Sosok Pahlawan Masa Kini yang Peduli, Rela Berkorban dan Tanpa Imbalan

Sosok relawan adalah mereka yang peduli, mereka yang sukarela, serta mereka yang mau berkorban.

Mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan kata “Relawan”. Sejak banyaknya bencana di Indonesia, kata “Relawan” semakin marak terdengar. Lalu apa arti relawan sesungguhanya? Apakah relawan hanya untuk para korban bencana?

Jawabannnya Adalah Tidak Hanya Itu.

Mayoritas orang beranggapan bahwa relawan identik  dengan sosok yang terjun saat adaanya bencana saja tetapi pada kenyataannya seorang relawan bisa saja kamu, bisa saja aku, bisa saja kita. Sosok relawan adalah mereka yang peduli, mereka yang sukarela, mereka yang memiliki pengetahuan serta mereka yang mau berkorban.

Sebagian orang beranggapan menjadi seorang relawan adalah hal yang menakutkan.  Terjun langsung ke masyarakat merupakan hal yang melelahkan terlebih dengan banyaknya bencana yang ada di Indonesia. Tahukah Anda bahwa terlepasnya dari tantangan-tantangan tersebut menjadi seorang relawan berhasil memperluas pandangan kita terhadap luasnya lingkup hidup.

Sejak tahun 1985, tepat tanggal 5 Desember PBB  berhasil menetapkan sebagai hari Sukarelawan Internasional (International Volunteer Day). Menurut PBB peringatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para organisasi sukarelawan dan relawan individu untuk menunjukan hasil kontribusi positif mereka pada tingkat lokal, nasional dan internasional dalam upaca mencapai MDGs (Millenium Development Goals) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Tujuan Pembangunan Milenium.

Tuntutan hidup di zaman milenial membuat muka-muka lelah dan penatnya beban hidup. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri membuat kita lupa betapa menyenangkannya menjadi seorang sukarelawan, dari sekian banyaknya orang saya bangga ternyata masih banyak yang mau menoleh kanan kiri, di tengah lelah dirinya bekerja masih tetap mau berdedikasi untuk memberikan curahan hati dan tenaga.

Seperti yang saya tulis di atas bahwa tugas seorang relawan bukan hanya terjun saat adanya bencana saja. Seperti putri yang satu ini bernama Chiki Fawzi. Ia mengisahkan, bagaimana serunya pergi ke wilayah Nunukan, Kalimantan Timur. "Jadi aku belum lama ini sempat mendampingi PJN (Pengajar Jelajah Nusa) ke Desa Binter dan Desa Sekikilan. Di perbatasan sana. Tantangan pendidikan itu dijawab dengan perjuangan nyata," tambahnya. Putri pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque ini terbilang cukup aktif dalam kegiatan volunteer. Perempuan 29 tahun tersebut meninggalkan Ibu Kota, 'bergerilya' ke pelosok negeri, hingga border nun jauh di Kalimantan sana.

"Happy (jadi sukarelawan). Lebih happy. Jadi, aku nggak melihat sesuatu dari segi kapitalis. Bahagiaku nggak distandarin oleh materi. Jadi pribadi yang lebih pandai bersyukur juga," ceritanya usai mengisi talkshow di Indonesia Halal Expo (Indhex) 2018 di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis, 1 November 2018.

Teruntuk kamu para sukarelawan, terselip senyum penuh asa tanpa ragu, karna kami mencintaimu seperti kau bangkit dengan gagah perkasa untuk kami.   Lalu sosok seperti ini akan ku beri hadiah apa? Imbalan pun tak mampu membalas jasanya. Sukarelawan inilah sebutan yang pantas untuk sosok pahlawan tanpa imbalan.

Karena berangkat dari kepedulian untuk memberikan sesuatu kepada orang lain atau lingkungan, atau berusaha memperbaiki sesuatu yang kurang baik, maka aksi relawan pastilah akan menghadapi tantangan. Karena itu relawan adalah mereka yang menyukai tantangan dan bertekad kuat untuk mengatasinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini