[CERPEN] Rumpaka, Kutunggu Engkau di Neraka

Karma bagi Rumpaka yang telah mengkhianati Anisa sang kekasih.

Siang itu Ustaz Zainuri kedatangan banyak tamu tak diundang. Selain polisi, juga awak juru warta. Polisi memeriksa jenazah. Mengumpulkan barang bukti.Memotret jenazah.. Juga mewancari Ustaz Zainuri. Para wartawan media cetak dan elektronikhilir mudik. Mereka juga memotret jenazah, meminta foto korban sewaktu masih hidup, dan mewancarai Ustaz Zainuri. Siang yang mengguncang Ustaz Zainuri, 

"Tak usah diautopsi, Pak," kata Ustaz Zainuri.

"Baiklah, kalau itu memang kemauan Pak Ustaz," jawab polisi.

Polisi berkeyakinan bahwa putri Ustaz Zainuri meningga karena diduga bunuh diri. Di samping jenazah yang terbujur di tempat tidur, polisi menemukan kaleng  obat pembasmi serangga dan gelas berbau menyengat. Selain itu, juga ditemukan kertas layaknya surat wasiat bertuliskan tangan.

"Anisa memohon maaf kepada ayah dan ibu. Karena Anisa tak sanggup menghadapi kenyataan ini. Daripada menanggung malu lebih baik Anisa mengakhiri hidup ini. Apalagi di dalam perut Anisa terdapat calon bayi. Maafkan Anisa! Untuk Rumpaka, kutunggu engkau di neraka."

                                                                            ***

Ustaz Zainuri seolah sudah memiliki firasat akan terjadi sesuatu yang tak menyenangkan bakal menimpa putrinya yang masih belajar di kelas 12 Madrasah Aliyah, cantik, dan fasih mengaji. Itu sebabnya, Ustaz Zainuri kerap menasihati Anisa agar berhati-hati dalam bergaul dengan Rumpaka — anak seorang pengusaha di Jakarta.

Anisa berkenalan dengan Rumpaka melalui Facebook. Bermula dari inboks, kemudian berlanjut ke kopi darat atau tatap muka. Rumpaka memang tampan. Ia juga mahasiswa. Hingga pada pertemuan sekian kalinya, badai menggelora dan bulan beranjangsana. Mereka terlarut ke dalam pusaran kemelut.

"Kamu harus bertanggung jawab atas semua ini," kata Anisa.

"Aku tak dapat memenuhi permintaanmu karena ayahku memintaku melanjutkan kuliah ke luar negeri," kata Rumpaka berbohong.

Di atas telaga tempat mereka bertemu, mendung menggantung di langit. Sementara itu, tangis gadis cantik berjilbab itu tak terbendung. Senja yang murung.

                                                                       ***

Rumpaka mengemudikan kendaraan dengan kencang meninggalkan kawasan Jalan Mangga Besar, tempat ia biasa mencumbui dunia gemerlapan. Melewati Jalan Gajah Mada angin parak pagi bertiup kencang. Hingga selembar koran bekas terbang, kemudian menempel  ke kaca depan toyota kijang yang dikemudikan Rumpaka.

Rupanya koran itu berisi berita bunuh diri Anisa dan foto profilnya. Rumpaka gelagapan karena pandangannya terhalang koran. Apalagi foto Anisa di koran itu seolah memandangnya dengan sorot mata tajam menikam. Suara tangisan Anisa yang menyanyat pun terngiang di telinganya. Rumpaka tak dapat menguasai kemudi hingga kendaraaannya menerabas  jalan busway, kemudian menabrak besi  jembatan Kali Ciliwung. Kendaraan berhenti, tetapi stir mobil  menghantam keras dada Rumpaka. Darah muncrat dari mulutnya.

                                                                            ***

Dua anggota polisi berboncengan sepeda motor datang. Seorang anggota polisi memeriksa Rumpaka yang diam membisu. Lalu menelpon rumh sakit agar mengantarkan  ambulans.

Seorang anggota polisi lainnya mengambil koran bekas yang masih menempel kuat di kaca depan kendaraan. Mata anggota polisi itu terbelalak ketika membaca judul berita dan foto yang terdapat di koran bekas itu. "Gadis Cantik Putri Pak Ustaz Meinggal Diduga Bunuh Diri." 

Cibinong, 16 September 2019

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis dan pensiunan guru SMP di DKI Jakarta. Dengan suka hati menulis artikel, cerpen, dan puisi di media massa cetak, media online, dan media sosial. Menulis buku puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018). Selain itu, juga menulis buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018) Tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.