Sajian Pangan Lokal Saat Puasa, Bikin Nagasari Sagu Jadi Resep Andalanmu

Selain ditandai dengan berbagai aktivitas keagamaan, momen bulan suci Ramadan bisa menjadi ajang edukasi bagi anggota keluarga tentang kuliner tradisional berbahan dasar pangan lokal. Sebuah kreasi menu berbuka puasa dengan pangan lokal kali ini adalah Nagasari Sagu.

Advertisement

Pohon sagu atau metroxylon spp, dikenal sebagai salah satu bahan pangan pokok (staple food) oleh beberapa sukubangsa di nusantara di antaranya seperti sukubangsa di kepulauan Maluku, Papua, Kalimantan, dan Meranti. Bahkan oleh masyarakat di kepulauan Maluku dan Papua telah memanfaatkan setiap bagian dari pohon sagu baik sebagai sumber pangan maupun nonpangan seperti bahan baku bangunan, perabot rumah tangga, bahan bakar, pakan ternak dan sebagainya. Sayangnya, citra pangan lokal khas tropis yang satu ini mulai terpinggirkan, dialihkan terutama oleh konsumsi beras yang masif.

Jika dibandingkan dengan sumber pangan lainnya semisal padi atau beras, kandungan nilai produksi pohon sagu juga tak kalah bermutunya, lho. Satu pohon sagu dapat menghasilkan pati (tepung) kering kurang lebih 130 kg -180 kg, beberapa jenis pohon sagu bahkan mampu memproduksi pati kering sebanyak 250-450 kg.

Nilai susbstitusi pati sagu terhadap beras dapat dilihat pada nilai konversi kalorinya. Untuk nilai kalori beras 363 kal dan pati sagu 355 kal maka nilai konversinya adalah 1,022. Artinya ukuran 1 kilogram beras nilai kalorinya sama dengan 1,02 – 1,73 kilogram pati sagu. Selain itu, dalam 100 gram pati sagu kering terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah kecil. Sagu juga mempunyai beberapa manfaat yang baik bagi tubuh.

Advertisement

Diantaranya adalah tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah sehingga cukup aman dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Serat pangan pada sagu memiliki zat yang bisa berfungsi sebagai pre-biotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko terjadinya kanker usus, mengurangi resiko terjadinya kanker paru-paru, mengurangi kegemukan, mempermudah buang air besar.

Nah, dengan semaraknya aktivitas di dapur saat ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk mengenalkan kuliner tradisional berbahan dasar pangan lokal kepada anggota keluarga. Lewat proses edukasi semacam ini, nilai produk pangan lokal khususnya bagi masyarakat pesisir-kepulauan di wilayah Indonesia Timur, dapat diangkat dengan ide sajian kreatif.

Advertisement

Seperti apa pembuatan Nagasari Sagu ini? Bahan dan pembuatannya masih sangat simple kok. Check prosesnya ya.

Siapkan bahan-bahan berikut:


  • Pisang 4 buah (sesuai kebutuhan). Bisa menggunakan jenis pisang kapuk atau pisang raja

  • 1 lembar daun pisang dipotong (sesuaikan dengan jumlah adonan yang diinginkan)

  • 250 gram pati (tepung) sagu kering

  • 200 gram tepung terigu

  • 800 ml santan kelapa

  • 3 ½ sendok makan gula pasir

  • 1 ½ sendok makan margarin

  • ½ sendok teh vanili cair

  • 1 lembar daun pandan sebagai bahan pewangi

Cara membuat:


  1. Kukus pisang sampai matang kemudian angkat dan dinginkan. Setiap satu buah pisang dipotong/dibelah menjadi empat bagian

  2. Masukkan santan di wajan dengan api sedang. Tak perlu sampai panas, tambahkan tepung terigu ke dalam wajan lalu diacak

  3. Masukkan bahan berikutnya; gula, margarin, pati sagu dan vanili cair. Aduk hingga semua bahan tercampur merata. Setelah semua bahan tercampur dalam bentuk cairan kental, masukkan daun pandan. Aduk hingga kalis dengan api kecil

  4. Angkat adonan dalam wadah (baskom) terpisah

  5. Potongan pisang dan adonan ± 1 ½ sendok makan yang sudah disiapkan disisipkan secara bersamaan ke dalam daun pisang

  6. Bungkus semua adonan dengan daun pisang dan siap memulai proses pengukusan. Masih dengan api kecil, pengukusan dilakukan selama 15 menit

  7. Nagasari Sagu siap ditiriskan dan dihidangkan

Tips selama proses pembuatan dan penyajian Nagasari Sagu


  1. Perhatikan komposisi santan dan bahan tepung (pati) sewaktu dipanaskan di dalam wajan. Jangan terlalu encer. Jika encer bisa tambahkan tepung secukupnya. Sebaliknya, jika terlalu padat tambahkan air secukupnya

  2. Untuk menambah rasa atau aroma bisa juga dengan menambahkan bubuk kayu manis ± ¼ sendok teh

  3. Nagasari Sagu dapat pula disantap dengan tambahan susu cokelat atau meses cokelat

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE