Seberapa Penting Sih Punya Akun Media Sosial?

Makin banyak platform media sosial, kita juga harus makin selektif


“Sosmed emang penting banget ya?”


Begitu pikir saya saat kerap melihat berita hoax, caci makian, saling sindir, pameran harta kekayaan di media sosial. Entah sejak berapa lama, saya mulai resah dengan yang namanya sosial media (dulu saya punya beberapa akun sosial media seperti Facebook, LINE, twitter, snapchat, dan lain-lainnya).

Tiap kali membuka akun sosmed pasti bawaannya bikin galau, gusar dan merasa teramat bosan terutama dengan Facebook. Emang sekarang udah bukan jamannya lagi bagi kaum millenial untuk masih aktif dan memposting sesuatu di facebook (yah mungkin masih ada beberapa). Kalau kita perhatikan sekarang Facebook banyak didominasi oleh emak-emak atau bapak-bapak yang baru melek teknologi dan gampang terpedaya berita-berita gaje (yang belum jelas kebenarannya) lalu di posting di akun mereka demi panen likes & komen hujatan lol. Teman-teman saya hampir semuanya sudah tidak aktif di FB sejak beberapa tahun yang lalu dan saya berpikir, apa gunanya FB ya? Saya sudah malas memakainya.

Snapchat? Hmm jujur terkadang filter-filtermya lucu-lucu, namun saya bukan fans filter lucu seperti filter kuping anjing yang sempet booming beberapa waktu silam. Jadi fungsi snapchat bagi saya seperti tempat hiburan sejenak jika ingin melihat bentuk wajah berubah wkwkwkwk.

LINE pun bagi saya sudah tidak berguna lagi. Selain untuk group reuni sekolah, saya tidak tau harus menggunakan LINE untuk apa. Saya tidak berminat dengan games, sticker, line today (jujur). Kalau mau baca berita (yang akurat dan terpecaya) atau sekedar mendapatkan info-info baru bermanfaat, tinggal tanya mas gugel dan banyak situs-situs bonafide yang bisa dikunjungi kok.

Saya sudah malas melihat komen-komen negatif yang saling caci maki dan menjatuhkan. Dan mungkin karena saya tipe orang yang introvert dan menjunjung tinggi privacy, saya tidak suka ketika orang bisa nge-stalk dan “menemukan” saya di dunia maya. Dan saya semakin berpikir jika sosmed emang nggak sepenting itu. Apa ya kegunaannya? Selain sharing tentang kehidupan, kadang sosmed jadi tempat ajang pamer & sindir menyindir seperti yang saya sudah bilang di awal tadi.

Dan mungkin banyak di antara kalian yang menyadari, sosmed itu membuat orang-orang jadi pada insecure. Mereka jadi suka membanding-bandingkan hidup mereka dengan orang lain, mana postingan yang lebih keren, mana postingan yang dapat banyak likes, mana postingan yang banjir komen. Gitu. Padahal nih ya,  apa yang orang-orang tampilkan di sosmed bisa terbalik 180 derajat dari kehidupan aslinya loh. Mana ada orang yang mau menunjukkan hal-hal buruk/negatif di sosmednya? Ya kecuali kalo orangnya emang caper :p 

Bagi saya, online persona ini bisa sangat-sangat menipu dan menakutkan. Buat saya, lebih baik mengenal orang di dunia nyata terlebih dahulu, baru cek akun sosmed dia (sebagai bahan pengamatan lebih lanjut :p). Bukannya malah kebalik, nanti kita akan kecewa/kaget sendiri kalau ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi hehehehe.

Selain itu, kegunaan sosmed hanya sebatas untuk keep in touch dengan teman-teman, rekan kerja, sanak saudara dan keluarga, pikir saya. Menurut saya, terlalu sering “keep in touch” di sosmed pun nggak baik loh. Jatuhnya bisa terobsesi dan terus menerus stalking, lama kelamaan timbul rasa kepo dan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. 

Setelah mempertimbangkan masak-masak, akhirnya saya memutuskan untuk menghapus beberapa (tidak semua) akun sosmed saya di akhir 2019 kemarin. Ga takut nggak bisa “memantau” teman-teman? Nggak kok, segala bentuk komunikasi dengan saya bisa melalui Instagram (DM) atau bagi orang-orang yang memiliki alamat email dan nomor ponsel saya bisa juga menghubungi saya di situ. Saya malas kepo pada dasarnya. Saya anti mengurusi dan diurusi orang. Well yeah, lebih seru mengurusi diri sendiri agaknya ehhehe. 

Saya perhatikan, sudah banyak sekali orang-orang yang memutuskan detox dari sosmed untuk jangka waktu tertentu dan ada juga yang memutuskan untuk menghapus permanen akun-akun sosial media mereka. Saya sangat mengapresiasi orang-orang semacam ini.

Tapi saya juga tidak mau menjudge orang-orang yang masih eksis atau mencari ketenaran di sosmed masing-masing. Hak mereka ini kok untuk memposting apapun di sosmed mereka. Dan hak kita juga sebagai manusia untuk memilah-milah orang mana yang mau kita follow atau jadikan teman di sosmed. Hak kita juga untuk unfollow/unfriend akun-akun yang tidak berkenan dan membuat perasaan tidak nyaman.

Tidak ada yang berhak mengatur kok, itu kan hak kalian masing-masing hehehe. Selamat berdetoks dari sosial media atau menghapus jejak didunia maya jika kalian ingin. Selamat eksis dan memposting apapun yang kalian suka di sosmed jika kalian ingin. Pilihan ada ditangan kalian :)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis jadi-jadian. Introvert. Burung hantu