Sebuah Perjalanan Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri tidaklah mudah namun juga tidaklah sulit. Mencintai diri sendiri melalui proses berkelit, mengontrol banyak emosi, dan memahami diri. Terkadang kita seringkali membandingkan diri dengan yang lain, merasa banyak kekurangan entah itu fisik atau materi padahal sesungguhnya itu hanyalah perasaan kita semata.

Advertisement

Kita pasti pernah berada pada titik dimana kita membenci diri sendiri, karena merasa tak layak dicintai. Ketika orang-orang sekitar berbahagia dengan pasangannya, sedangkan kita masih bergelut dengan kesepian dan kesendirian. Merasa tak pantas untuk dicintai semakin menjalar dalam nadi. Rasa benci pada diri sendiri, semakin menjadi ketika banyak ucap yang menyayat hati karena tak kunjung mendapat tambatan hati.

Pikiran-pikiran yang berlebihan semakin menyebar ke dalam setiap saraf otak. Lagi-lagi pikir bertanya, apakah pantas aku dicintai?. Namun, siapakah yang bisa mencintaiku dengan setulus hati? dimana aku bisa menemukan seseorang yang benar-benar memahami perasaanku?. Menurut seseorang yang pernah aku temui, ia berkata sebelum kita ingin dicintai, kita haruslah mencintai dan sebelum kita mencintai orang lain, kita haruslah mencintai diri sendiri. Jangan pernah berharap dicintai jika kita tidak pernah mencintai diri sendiri.

Apakah benar begitu? namun, bagaimana harus memulai untuk mencintai diri sendiri? sedangkan, selama ini rasa tak suka bahkan benci tertuju pada diri. Perkataannya sangat aku renungkan, mencerna kembali setiap kata yang terlontar darinya. Sejak hari itu, aku berusaha mencintai diriku sendiri melalui proses yang sederhana, panjang dan juga bermakna. Aku mulai memahami bagaimana kesehatan diri, bagaimana emosiku, dan bagaimana cara mengendalikannya. Mencari sesuatu yang aku sukai, pada bidang apa aku berbakat. Aku juga menghindari lingkungan toxic yang dapat memicu untuk membenci diri sendiri.

Advertisement

Waktu terus bergulir, rasa cintaku pada diri sendiri selalu tumbuh setiap hari. Aku selalu berusaha memberikan reward baik itu berupa ucapan terimakasih maupun barang. Ketika tubuhku lelah karena banyaknya kegiatan, aku selalu meminta ma'af atas banyaknya energi yang telah dikeluarkan.

Cinta itu timbul dengan sendirinya, aku mencintai diriku yang apa adanya, tidak banyak menuntut diri untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan. Dengan mencintai diri sendiri, aku menjadi lebih bahagia karena tidak ada rasa benci yang menggelayuti hati.

Advertisement

Tidak ada salahnya kita untuk terus mengintrospeksi dan memahami kekurangan diri, namun jangan sampai dengan kekurangan yang kita miliki itu memicu rasa benci dan menghakimi diri sendiri. Kita jangan hanya melihat kekurangan diri, tapi lihatlah juga kelebihan yang harus terus di asah. Semakin kita memahami diri sendiri, maka semakin tulus rasa cinta di hati.

Dirimu sangat layak dicintai, termasuk oleh dirimu sendiri. Semoga setiap cinta yang terasa dalam jiwa akan senantiasa berkobar hingga akhir hayat. Kebahagiaan tercipta lahir dari proses panjang, begitupula cinta.Ingat ya, mencintai diri sendiri adalah bagian terpenting menuju hidup bahagia. Satu hal yang perlu diingat, ada banyak cara untuk mewujudkan cinta pada diri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Lahir dengan segala syukur yang tiada terukur.

CLOSE