Sehat Nggak Cuma Secara Fisik Tapi Dimulai Dari Mental

Semakin dewasa jangan semakin kehilangan jati diri. Percayalah bahwa kamu lebih hebat dari masalah yang dihadapi.

Belakangan ini isu mental health makin ramai menjadi pembicaraan publik karena beragam kisah yang sempat mencuat terkait tindakan melukai diri sendiri dan orang lain. Ada kalanya kasus memilukan ini bisa berakhir dengan merenggut nyawa. Bukan murni dilatarbelakangi atas niat jahat tapi lebih pada kondisi mental yang tidak stabil atau depresi. Seperti yang belum lama terjadi di Brebes, ada seorang ibu melukai ketiga anak kandungnya karena diduga depresi akibat masalah rumah tangga.

Advertisement

Gangguan depresi diduga ada hubungannya dengan faktor genetik yang kemudian dipicu dari peristiwa traumatis, tekanan batin, hingga pola pikir yang salah. Kondisi ini bisa diperparah oleh lingkungan, misalnya tidak ada dukungan dari orang terdekat seperti keluarga. Hal ini seharusnya bisa membuat masyarakat mulai menyadari bahwa menjaga kondisi kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tidak hanya pada diri tetapi juga peka 'aware' dengan orang-orang di sekitar yang mungkin sedang mengalami gejala depresi.

Self Talk

Self-talk menjadi salah satu kebiasaan yang dianggap memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan mental. Bukan sembarang self-talk yang berujung membuatmu overthinking. Melakukan self-talk secara positif, bisa membantumu dalam mengontrol emosi yang mungkin timbul akibat permasalahan yang ada. Tidak hanya bisa membuatmu lebih tenang tetapi juga bisa makin mengenal diri sendiri.

Advertisement

Ketika kamu menghadapi suatu masalah, cobalah untuk tenang dan istirahat sejenak. Bukan justru panik, menyalahkan diri atau semakin down  memikirkan segala hal buruk yang akan terjadi. Berhenti mencecoki diri dengan pola pikir yang salah atau toxic positivity yang membuatmu makin tertekan. Apalagi tenggelam dalam penyesalan dan menyalahkan diri atas keadaan yang berjalan tidak sesuai kehendakmu. Memang nggak mudah, tapi perlahan coba ikhlaskan apa yang kamu alami, berdamailah dengan diri sendiri.


Andai dulu aku tidak begitu, mungkin sekarang aku akan begini. Padahal aku sudah berusaha keras tapi kenapa ada saja masalah.


Advertisement

Pikiran semacam itu hanya akan membuatmu semakin kecewa dengan dirimu dan tidak puas dengan hidup. Bukankah yang melewatkan waktu selama 24 jam/hari dan seumur hidup kelak adalah dirimu sendiri. Jadi sudah sewajarnya kamu mengenal diri sendiri melebihi semua orang lain. Belajarlah membentuk pembicaraan yang optimis dengan dirimu untuk mengurangi emosi dan pikiran negatif sehingga kamu bisa berpikir secara rasional dan lebih percaya diri untuk menentukan langkah selanjutnya.

Positive Mind

Positive mind merupakan kemampuan seseorang untuk membentuk harapan baik atau melihat sisi baik dalam suatu hal. Memang bukan hal yang mudah untuk bisa selalu berpikir secara optimis, terutama saat menghadapi suatu persoalan. Berpikir positif bisa menciptakan persepsi yang berbeda akan suatu hal. Pikiranmu bisa lebih terbuka dan bisa melihat sisi baik balik suatu masalah. Kamu lebih mudah menerima dan lebih menghargai adanya perbedaan tidak melulu untuk diperdebatkan.

Kamu bisa mulai dari kebiasaan kecil di tiap pagimu dengan harapan baik tentang hal-hal yang akan kamu jalani hari ini. Pengharapan optimis bisa membantu membentuk mood yang bagus sehingga kamu siap melakukan segala aktivitas dengan senang hati. Kemudian di penghujung hari, coba untuk mensyukuri segala hal yang terjadi baik itu hal besar maupun kecil sekalipun.


Cara melatih berpikir secara positif: melihat sisi baik dari segala hal, membiasakan selalu bersyukur, berbuat baik dan ramah senyum, memilih lingkungan yang juga positif.


Semakin dewasa, relasi bisa jadi makin bertambah tetapi lingkungan pertemanan akan semakin mengerucut. Pastikan bahwa lingkungan yang kamu pilih berisi orang-orang yang positif agar bisa mendukungmu menjadi lebih baik, misalnya yang baik dalam bertutur kata, mengajakmu pada kegiatan bermanfaat, dan mendukungmu dengan tulus. Jauhi lingkungan yang tidak bisa menghargaimu, suka merendahkan, bahkan menuntut dan memanfaatkanmu saja. Bersama mereka bisa membuatmu merasa sedih, tertekan, dan lupa cara bersyukur.

Berpikiran positif bukan berarti menjadi kelewat positif sehingga cenderung terlalu santai dan terkesan menganggap remeh segala hal. Kalian tetap perlu punya pandangan bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, tetapi kalian tidak menjadikannya sebagai pemicu kekhawatiran karena kalian sudah bisa membayangkan cara untuk mengantisipasi kemungkinan buruk. Kalian tetap bisa produktif melakukan aktivitas dengan pikiran dan perasaan yang tenang.

Self Love

Kalian mungkin sudah sering mendengar cintailah dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain. Ungkapan ini merupakan pengingat agar kita lebih peduli dengan diri sendiri. Terkadang kita rela melakukan apa pun demi orang yang disayangi, tetapi tidak bisa menerapkannya untuk mencintai diri sendiri. Mulailah peduli pada setiap hal yang terjadi pada dirimu, sama halnya seperti kamu berusaha memerhatikan tiap detail dari orang yang kamu sayangi.

Tidak kalah penting untuk berhenti membandingan diri dengan pencapaian hidup orang lain. Media sosial bisa menjadi salah satu sumber yang memicu 'penyakit' ini, mulai iri dan nyinyir. Pada akhirnya kita merasa tidak puas, tidak bahagia, dan tidak bersyukur. Cara mengatasinya adalah dengan mengurangi intensitas bermain media sosial dan beralih pada aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau melakukan hal yang bisa meningkatkan kompetensi dan wawasan.

Menerapkan kebiasaan self-love bisa kamu mulai dengan berterima kasih kepada diri sendiri atas berbagai hal yang terjadi. Bisa juga dengan memberi self reward atas pencapaian yang berhasil kamu raih. Hal ini bisa meningkatkan kesadaran bahwa dirimu berharga dan layak bahagia. Agar kelak kamu tidak menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain, karena kunci kebahagiaan sudah ada dalam dirimu. Kamu juga akan terhindar dari toxic relationship yang dapat merugikanmu karena kamu sadar orang yang layak dan tidak untukmu.


Mens sana in corpore sano – Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat


Mencintai diri sendiri juga bisa diwujudkan dengan menjaga kesehatan fisik. Kamu bisa lakukan olahraga seperti  bersepeda, lari, renang hingga yoga. Jenis olahraga ini bisa membantu memperbaiki metabolisme tubuh dan meningkatkan kinerja jantung. Manfaat lain yang bisa kamu rasakan adalah tidak akan mudah kelelahan dan bisa memperbaiki suasana hati. Dengan kata lain, olahraga juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi stres.

Bila kamu termasuk tipe  yang kurang bisa terbuka dengan orang lain, kamu bisa coba mengelola stres dengan menulis diary atau melakukan kegiatan bermanfaat yang kamu sukai. Kesehatan mental tidak bisa dianggap sepele dan diabaikan begitu saja,  bila kamu merasa mulai timbul sikap yang tidak wajar pada dirimu dan tidak bisa menangani sendiri, tidak perlu ragu untuk menemui profesional seperti psikolog dan psikiater.


Percayalah bahwa kamu lebih hebat dari masalah yang dihadapi.

Mulailah untuk lebih mencintai diri sendiri dengan merawat fisik dan metal karena kamu berharga.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang pembaca yang suka menulis, melihat, mendengar, bicara dan bermimpi @pandorakata

CLOSE