Semesta Mengiyakan, Nyatanya Takdir yang Tak Pernah Memihak

Terkadang

Ada perasaan yang tak harus tersampaikan

Ada rindu yang tak harus terucap

Dan ada cerita cinta yang tak harus terselesaikan

Beberapa cerita cinta bisa berakhir bahagia jika beruntung

Sementara sebagian (harus) berakhir penuh duka

Aku masih ingat ketika cerita cintaku terpaksa berhenti, dipaksa berhenti lebih tepatnya

Rasanya seperti sedang mengendarai lalu ada sesuatu terbentang di hadapanmu yang harus kau hindari dan tiba-tiba kau berhenti mendadak

Seorang manusia yang mempunyai pikiran dan perasaan tak mungkin dengan sengaja menabrak apapun yang menghalanginya untuk bisa terus berjalan

Aku masih bisa merasakan bagaimana aku harus mengerem semua perasaanku

Bagaimana aku harus membelokkan hatiku

Hingga hubungan kita (harus) berhenti mendadak seperti itu

Aku tahu tak ada gunanya menyalahkan keadaan karena tak semua tanya harus terjawab

Tapi sampai saat ini aku masih tak mengerti kenapa dulu semesta seolah mendukung dengan selalu mempertemukan kita dalam ketidaksengajaan

Sebelum akhirnya takdir mengambil alih dan membawa kita pada ujung cerita cinta yang tak pernah kupikirkan dan tak pernah kuharapkan, perpisahan

Bersamanya, aku lebih dari sekedar jatuh cinta..

Jatuh dalam hati seseorang yang besedia membalas segenap perasaan

Dicintai seseorang yang benar-benar kuinginkan untuk ada dalam hidupku

Cerita cinta mana lagi yang lebih membahagiakan?

Yang mampu menyihirku hingga aku lupa bahwa ini bukan negeri dongeng dengan kebahagiaannya yang sempurna dan abadi

Aku lupa bahwa ini adalah dunia nyata dengan kebahagiaan semu yang bahkan dalam hitungan detik bisa berubah menjadi kepedihan, saat kenyataan memberitahuku bahagia ini berdiri di atas derita orang lain

Seluruh mimpi, angan, dan harapan yang kita rajut (harus) lenyap detik itu juga

Andai aku tahu caranya membuang cinta dan membunuh perasaanku sendiri tanpa menyisakan perih

Sekali lagi aku manusia yang punya pikiran dan aku wanita yang punya perasaan

Aku tak mungkin terus menggenggam hatimu sementara ada hati yang menderita di sana

Aku tak mungkin menghancurkan ikatan kalian yang ternyata telah terjalin lama jauh sebelum cerita cinta kita dimulai

Seribu tanya dari mulutku dan seribu jawaban dari mulutmu menguap percuma

Tangis sesal yang tak berkesudahan pun tak akan mengubah kenyataan

Aku tak membencimu, karena aku yang telah memilihmu dulu

Aku yang membuka dan menyerahkan hatiku sendiri untukmu

Jatuh cinta selalu sepaket dengan patah hati, aku sadar itu

Benar aku mencintaimu waktu itu

Karenanya aku membiarkanmu pergi kembali bersamanya

Benar aku menyayangimu waktu itu

Karenanya aku tak membiarkanmu salah memilih jalan

Lebih baik satu hati yang hancur daripada banyak hati yang akan menanggung derita dan tumbuh bersama luka, bukan?

Waktu terus berputar dan hidup terus berjalan

Bertahun lamanya dengan susah payah aku berusaha mengembalikan keadaan dan menyembuhkan hati

Namun, masih saja kurasa perih hari ini ketika tak sengaja bayangmu melintas di pikiran

Banyak hal buruk yang terjadi usai kepergianmu yang ingin kuceritakan, tapi aku sadar kamu tak lagi ada di sisi

Aku tak tahu apalagi yang harus kulakukan

Aku tak tahu kemana lagi aku harus berlari

Yang kutahu

Sebelum kamu, belum pernah ada yang bisa membuatku merasakan perasaan sebegitu hebatnya

Dan sampai detik ini belum juga kutemukan sosok yang mampu menghidupkan lagi perasaan itu

Yang baik bak malaikat pun tak bisa memenangkan hati

Aku selalu berharap Tuhan akan mengirimkan satu pilihan dari langit yang sepertimu, yang memang dihadirkan untuk menetap dihatiku, bukan hanya untuk singgah atau pelarian sesaat.

Jika tidak, apakah aku harus menyerah pada takdir?