Suka Duka Jadi Mahasiswa Nglaju
Saya pernah ditanya sama orang, kuliah apa kerja mas? terus saya jawab kuliah pak si bapak tanya lagi kuliah di mana? lalu saya jawab di Universitas Sebelas Maret pak sambung si bapak ngekos mas? saya jawab nggak pak, saya nglaju. Nah, itu tadi sedikit cerita ya dari saya jadi langsung saja ke pembahasan ya. Jadi, apasih itu artinya nglaju? dalam bahasa jawa nglaju itu artinya pulang-pergi, maksudnya pergi ke suatu tempat misalnya tempat kerja, sekolah, atau kampus yang jarak tempuhnya itu jauh dari rumah.
Kenapa pertanyaan itu muncul? karena mahasiswa memang identik dengan rumah kos, apalagi yang tinggalnya jauh dari rumah, bisa luar provinsi bahkan luar pulau. Biasanya, nglaju dilakukan oleh orang yang jarak antara rumah dengan tempat yang dituju tidak begitu jauh, atau masih bisa dijangkau dengan kendaraan.
Selain itu, biasanya nglaju juga dilakukan oleh orang-orang yang memang tidak terbiasa dengan ngekos dan agar mereka tetap bisa berkumpul dengan keluarganya, meskipun jarak yang ditempuh lumayan jauh. Ada juga karena biaya yang dikeluarkan untuk ngekos lebih mahal daripada biaya nglaju, dan juga tidak diperbolehkan ngekos oleh orangtuanya.
Jadi mahasiswa yang nglaju juga ada suka maupun duka seperti ngekos. Kalau dukanya jadi mahasiswa nglaju yaitu apabila mendapat jadwal kuliah pagi, itu harus bangun pagi, lalu mandi dan berangkat lebih awal dari jam masuk kelas.
Jika, waktu tempuh sampai di kampus setengah jam, maka berangkatnya harus setengah jam lebih awal sebelum masuk kelas, agar tidak terlambat dan masih ada sisa waktu untuk istirahat. Lalu, yang dikhawatirkan apabila bangunnya kesiangan, apalagi punya dosen yang disiplin ketika terlambat melebihi waktu toleransi, tidak diijinkan untuk masuk kelas.
Tetapi apa yang terjadi jika sudah sampai di kampus, kelas masih kosong dan sampai lebih awal dari dosen maupun teman yang ngekos di sekitar kampus. Lalu, sering juga dapat prank dari dosen, pranknya itu sampai di kelas dosennya tidak masuk alias libur, padahal hanya satu mata kuliah. Padahal, berangkatnya sudah buru-buru dari rumah, terus sampai di tempat ternyata zonk.
Percuma berangkat kalau kelasnya libur, jadi habisin bensin dan tenaga. Jadi mahasiswa nglaju juga harus lebih teliti terhadap barang bawaan, jangan sampai ada yang ketinggalan. Misalnya ada tugas yang harus dikumpulkan, kalau ketinggalan masa harus balik lagi ke rumah yang jarak tempuhnya lumayan? Ya, ga worth it dong.
Selanjutnya adalah mempersiapkan stamina, karena nglaju itu sangat menguras tenaga yang banyak. Di jalan juga akan terkena panas matahari maupun hujan, dan juga terkena polusi udara yang mengakibatkan kulit menjadi belang, kusam, dan jerawatan. Apalagi kalau terjebak macet, beh mantap.
Duka lainnya jadi mahasiswa nglaju yaitu ketika sedang dalam perjalanan tiba-tiba ada permasalahan terhadap motor, entah macet karena mesinnya mogok, ban bocor, dan lain-lain. Jika itu terjadi maka terpaksa harus didorong sampai ke bengkel terdekat, atau telepon teman yang bisa menolong disaat dapat masalah. Kalau punya temen sih:)
Dan yang terakhir, mahasiswa nglaju kurang sosialisasi di lingkup kampus karena ingin cepat-cepat pulang ke rumah, takut terjebak macet yang mengakibatkan kemalaman sampai di rumah. Lalu, apabila mengerjakan tugas sebagian mahasiswa nglaju tidak bisa fokus mengerjakan apabila tidak dikerjakan di rumah.
Tetapi, dibalik semua duka tersebut, ada suka ataupun senangnya ketika menjadi mahasiswa yang ngelaju. Antara lain yaitu, dengan nglaju bisa pulang setiap hari, bertemu keluarga, lebih irit, bisa makan dan menikmati masakan ibu yang enak, tidak antri ke kamar mandi, dan juga bisa bersosialisasi dengan warga sekitar.
Biaya yang dikeluarkan mahasiswa yang nglaju dengan yang ngekos itu lebih sedikit. Paling hanya biaya untuk beli bensin, uang untuk jaga-jaga kalau nanti ada masalah dengan motor, dan uang untuk beli jajan atau keperluan lain.
Karena gak harus sewa kamar dan juga mikir apa yang akan dimakan, karena di rumah sudah tersedia. Bisa bawa bekal dari rumah, karena tahu kalau di kampus jajanan dan makanannya mahal, harganya bisa dua kali lipat dari harga di rumah. Jadi bisa lebih hemat kalau bawa bekal.
Selain itu, ada nilai tambahan dari nglaju yaitu jadi hafal jalan-jalan yang ada, apa lagi mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan atau ada perbaikan jalan. Bahkan urutan lampu lalu lintas di jalan pun menjadi hafal, karena sudah terbisa. Dan juga nglaju juga bisa menambah wawasan dan trik-trik dalam berkendara yang baik, serta melatih kesabaran dan kemandiriran saat berada di jalan.
jadi itu tadi pendapat saya mengenai suka duka jadi mahasiswa yang nglaju, mungkin itu yang bisa saya ceritakan karena saya pun merasa demikian. Semangat ya gaes buat kalian yang nglaju.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”