Support System, Kunci Sehat Mental Mahasiswa di Masa Pandemi

Mencari sistem pendukung yang sehat dapat membantu kita melalui masa-masa sulit ini

Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mental masih kurang dari yang diharapkan. Masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental cenderung masih merupakan sesuatu yang belum diberikan perhatian khusus. Padahal, menjaga kesehatan mental itu tidak kalah pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Pemikiran seperti ini sudah sepatutnya diubah karena jika persoalan ini diabaikan, maka akan berdampak buruk pada masa depan sumber daya manusia di dalam negeri. Oleh karena itu, mahasiswa di Indonesia perlu dibekali kesadaran serta pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Advertisement

Tentunya kita semua tahu bahwa menjadi seorang mahasiswa merupakan suatu kehormatan. Menjadi seorang mahasiswa berarti menjadi bagian dari sekelompok orang-orang berpendidikan dan bermoral baik yang berperan untuk membawa perubahan serta menjadi pemberi solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam negaranya. Namun, dengan tingginya ekspektasi yang ditaruh pada mereka, mahasiswa jadi lebih rentan mengalami atau menghadapi tekanan. Hal inilah yang akhirnya dapat memengaruhi keadaan mental mereka. Untuk itu, mahasiswa memerlukan suatu sistem pendukung yang dapat membantu mereka untuk melewati masa-masa sulit. Sistem inilah yang nantinya dapat mencegah terjadinya kondisi kelelahan mental yang tidak diinginkan, yang sering kali disebut sebagai burnout.

Burnout adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebih. Seseorang yang tengah mengalami burnout akan merasa bahwa energinya terkuras, sulit mengendalikan emosinya dan cenderung mudah marah, dan karena merasa lelah secara emosional, ia pun menunda-nunda tugas atau pekerjaan yang seharusnya diselesaikan sesegera mungkin. Karena mayoritas burnout disebabkan oleh kegiatan akademis, maka tak heran jika kondisi ini paling cenderung ditemukan pada pelajar dan karyawan.

Dengan adanya situasi pandemi yang tengah melanda, memiliki sistem pendukung yang dapat membantu kita melalui masa-masa sulit ini justru jauh lebih dibutuhkan. Lalu, seperti apa sistem pendukung yang dibutuhkan seseorang? Lebih dikenal dengan istilah support system dalam psikologi, sistem pendukung sederhananya dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang terdekat yang dapat kita datangi jika kita sedang dihadapi masalah atau sedang memerlukan bantuan. Jadi, bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita telah menemukan support system yang sehat? Suatu support system seharusnya berisi kumpulan orang-orang yang akan selalu berada di sisi kita, baik saat suka maupun duka.

Advertisement

Orang-orang ini bisa jadi teman dekat, kerabat, atau rekan sejawat. Ciri dari sosok sistem pendukung yang baik adalah mereka yang tidak akan pernah men-judge, apalagi mengolok kita. Mereka bersedia memberikan umpan balik yang membangun untuk kebaikan kita. Mereka tidak akan memusatkan kepentingan pada diri mereka sendiri, dan mereka mampu memberikan dukungan yang tulus. Mereka berdampak positif pada tujuan pribadi kita, dan mereka mampu membuat kita merasa nyaman untuk menjadi diri sendiri. Orang-orang ini bisa jadi teman dekat, kerabat, atau rekan. Pada saat ini, mungkin ada di antara kita yang belum merasa memerlukan orang-orang pemberi dukungan yang dimaksud. Berkaitan erat dengan pepatah sedia payung sebelum hujan, perlu diketahui bahwa kita hanya beralih ke dukungan sosial ketika kita membutuhkannya. Maka dari itu, dukungan tersebut sudah harus ada, bahkan sebelum kita memerlukannya.

Kunci dalam mencari suatu support system adalah dengan berhati-hati dalam memilih orang-orang yang menjadi bagian darinya. Seperti kesan yang diberikan namanya, mereka yang kita percayai untuk menjadi orang-orang ini haruslah suportif.  Support system bukanlah suatu hubungan yang bersifat satu arah. Perlu diingat bahwa dalam suatu hubungan, ada keadaan pasang surut untuk mendukung dan diberi dukungan, sehingga setiap pihak dapat bergiliran menjadi pendukung dan didukung pada masanya. Jika kita mendapati bahwa orang-orang tertentu dalam hidup kita hanya mendatangi kita pada saat mereka membutuhkan, mengambil keuntungan lebih banyak dari kita tanpa berniat memberi, dan membuat kita merasa terkuras pada setiap interaksi, maka sudah seharusnya kita berhenti beralih pada mereka, karena bentuk interaksi seperti ini tidak dapat dianggap mendukung.

Advertisement

Sekilas, membangun support system mungkin terdengar sebagai sesuatu yang lebih mudah untuk dibicarakan daripada dipraktekkan. Namun, sebagai mahasiswa, mencari sosok support system yang terdiri dari orang-yang dapat memahami stres atau bentuk permasalahan lain yang kita alami lebih baik dari siapapun dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:


  • Menjadi sukarelawan. Selain memberikan nilai tambah bagi kita, melibatkan diri untuk suatu tujuan yang menurut kita penting dapat mempertemukan kita dengan orang-orang dengan pemikiran serta visi dan misi yang sejalan dengan milik kita sendiri.

  • Aktif berorganisasi. Dengan mengikuti suatu organisasi atau komunitas, kita tidak hanya memperluas jaringan sosial kita, tapi kita juga berpotensi untuk dipertemukan dengan orang-orang dengan minat dan ideal yang serupa.

  • Memulai atau bergabung dalam suatu support group. Support group terdiri dari orang-orang yang dapat berbagi tentang masalah atau kekhawatiran mereka secara berkala. Jika kita belum menemukan support group atau yang sejenisnya di lingkungan kita, maka kita dapat berinisiatif untuk memulainya. Kita tidak tahu, bahwa mungkin di luar sana, seseorang sebenarnya sedang sangat membutuhkan support group

Sebagai makhluk sosial, kita hidup berdampingan dengan orang lain dan tentunya membutuhkan orang lain untuk hidup. Kita semua terkadang butuh suatu bahu untuk bersender, sebuah lengan untuk merangkul, dan sepasang telinga untuk mendengar. Maka dari itu, perlu diingat bahwa kita tidak sendiri di dunia ini, dan kita tidak perlu melalui lika-liku kehidupan yang ada sendirian. Jadi, jangan pernah sungkan untuk mendatangi serta meminta bantuan orang-orang terdekat ketika kita membutuhkannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE