Pasti kenal kan sama salah satu jurus gombalan karakter Dilan untuk Milea di film Dilan 1990, yang ini nih Rindu itu berat, kamu gak akan kuat, biar aku saja. Meskipun kata Dilan rindu itu berat, tetapi kalian lihat kan, Dilan tetap saja tersenyum bahagia meski memikul beratnya beban kerinduan.
Lalu, mengapa rindu berat ya? Di mana sih letak beratnya rindu yang kamu rasakan?
Rindu memang bikin gak nyaman, biasanya beratnya rindu itu berkaitan dengan jarak dan waktu. Pas lagi rindu, ternyata Dia jauh banget. Eh, pas lagi dekat, kita lagi sibuk. Berat kan? Jangan dibayangin deh.
Namun, rindu itu bukan hanya perkara susah ketemu sama Dia aja, lho. Tetapi, bosen dan sedihnya kita gak bisa melakukan banyak hal seperti dulu sebelum pandemi Covid-19 melanda itu juga bisa bikin rindu.
Kalau rindu yang satu ini, memang terasa berat, sangat berat. Terkadang sampai membuat kita merasa gak sanggup karena membuat hidup terasa sempit dan ikutan berat.
Ada banyak sekali perasaan rindu akan sesuatu hal yang sudah hilang karena direnggut sosok Covid-19 ini. Tidak sedikit bapak dan ibu yang kehilangan anaknya atau ada juga anak yang kehilangan bapak ibunya.
Apabila itu terjadi, hanya akan ada pertanyaan mengapa dan mengapa saja yang keluar dibenak mereka. Seperti, mengapa harus bapak dan ibuku yang pergi karena Covid-19 ini? Mengapa Covid-19 tega mengambil Bapak dan Ibuku dari sisiku? Jelas berat sekali rasanya.
Ada juga yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat mereka bekerja memutuskan untuk restrukturisasi akibat Covid-19 ini. Rindu bekerja di tempat yang sama dan bisa menikmati hasil kerja keras diri sendiri seperti kemarin pasti datang melanda.
Selain itu, ada juga anak sekolah dan mahasiswa yang rindu pergi ke sekolah atau ke kampus bertemu teman-teman dan mengikuti pembelajaran secara langsung. Hari-hari ini rasanya sedih banget, jadi siswa dan mahasiswa baru tetapi gak kenal sama teman dan kampus atau sekolah sendiri. Apalagi, bosannya sekolah dan kuliah online di rumah bikin mata sakit dan sakit kepala berkepanjangan.
Ada juga nih yang lagi sedih karena rencana pernikahan harus diundur terus karena tidak memungkinkan membuat acara syukuran pernikahan ditengah kehadiran Covid-19 ini.
Hidup akan terasa sangat berat dan menyakitkan untuk dijalani kalau beberapa peristiwa itu terjadi. Padahal, awalnya karena perasaan rindu aja.
Kalau kalian salah satu dari manusia di bumi ini yang sedang merasakan beratnya hidup karena Covid-19 ini, aku hanya mau bilang tenang yah, kamu nggak sendirian, ada aku kok.
Aku juga sedih, sedih karena rasanya tuntutan kehidupan semakin banyak. Namun, untuk menyelesaikan tuntutan itu terhalang pandemi ini.
Aku juga masih sedih, sedih karena rindu terhadap ayahku susah sekali untuk dibayar, karena Ia sudah pergi sejak 7 tahun lalu. Meskipun ayahku pergi meninggalkanku bukan disaat pandemi ini, tetapi kerinduan itu akan selalu muncul mungkin sepanjang hidupku.
Ingat ya, pandemi ini datang bukan hanya untuk menyerangmu, tetapi semua manusia di bumi kita tercinta ini juga merasakan bagaimana beratnya hidup diserang Covid-19. Itu artinya, kamu nggak sendirian.
Segala sesuatu yang terjadi saat ini, bukan musibah besar yang besarnya lebih besar dari kamu. Kalau saja Covid-19 ini sangat besar, pasti kamu berkali-kali lipat lebih besar dari dia untuk bisa bangkit dan berdiri dari serangannya.
Salah satu cara untuk merasa tenang adalah tetap bersyukur dan mengimani bahwa akan ada kebahagiaan yang datang di akhir nanti.
Perasaan tetap bersyukur di atas kesedihan yang sedang terjadi akan membuat kita merasa bahwa kebahagiaan itu selalu menyertai diri kita kemanapun kita pergi. Dan lagi, bahagia kan kita sendiri yang ciptakan karena kamu berhak bahagia.
Coba deh belajar tetap tersenyum seperti Dilan meskipun dia sedang rindu-rindunya dengan Milea pujaan hatinya.
Tetap tersenyum di balik rasa sedih dan khawatir akan keadaan hidup yang semakin menuntut untuk kuat memang tidak mudah. Namun, energi positif itu akan membuat tubuh kita bersemangat.
Kalau saja, malam ini kamu sedang sedih, sendiri, dan menangisi keadaan hidup ini, sah-sah saja. Asalkan, kamu tak pernah lupa bahwa tangisan itu hanyalah sebuah rasa yang tumpah dan siap untuk kembali menjalani hidup keesokan harinya.
Sama saja seperti Dilan yang terkenal nakal, tetapi usahanya untuk jadi lelaki yang pantas untuk Milea juga harus dilihat, lho.
Pusingnya Dilan saat Milea minta dia untuk stop berkelahi saat Ia tengah dikepung banyak musuhnya juga membuatnya setres. Namun, untuk Milea dia tak pernah lupa caranya menciptakan kebahagiaan.
Jadi, dari Dilan kita belajar, kalau tersenyum dan mengusahakan sesuatu yang kita inginkan saat hidup sedang berat-beratnya itu bermanfaat bagi diri kita dan orang-orang sekitar, lho.
Bayangkan saja kalau kamu itu Dilan, dan Milea itu juga dirimu sendiri. Kalau Dilan semangat untuk menjadi sosok lelaki yang pantas membahagiakan Milea, maka kamu pun juga harus bersemangat untuk membuat dirimu sendiri bahagia.
Kuncinya, tetap tersenyum, bersyukur, dan berusaha yah. Cheers!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”