Teruntuk Dirimu, Imam di Masa Depanku

Hati ini masih saja sepi. Semburat luka di hati tak kunjung terobati. Entah di mana harus dicari obat penghapus sepi. Semenjak diri ini memutuskan pergi, menghilang dari pandangan seseorang yang telah menimbulkan sakit, belum juga datang sang penghilang sunyi. Sosok yang mampu memindahkan dunia penuh luka menjadi surga bertabur warna. Pribadi yang tak banyak mengumbar janji namun pasti dalam menepati.

Advertisement

Bayangmu masih terlihat samar-samar di kejauhan, tertutupi oleh kabut pekat bernama masa lalu. Bilamanakah dirimu berkenan hadir? Aku di sini menanti kedatanganmu.

Kehadiranmu selalu kutunggu. Tawa renyahmu kini kuimpikan di setiap gelap malamku. Imajinasiku liar berlari ke sana ke mari, membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kehidupan macam apa yang akan kujalani di sebuah lorong waktu bernama masa depan? Jiwa macam apakah yang akan memelukku nanti di sepanjang malam?

Kepadamu yang kuimpikan

Advertisement

Kutitipkan salam kenal dari seseorang yang saat ini hanya mampu membayangkan. Kudekapkan peluk rindu pada sang angin yang melaju. Kujabarkan pengaharapanku terhadapmu, dari seseorang yang diam-diam menunggumu. Kuperkenalkan diri ini kepadamu agar kau tahu siapa sosok yang kini tengah merindumu. Itulah diriku.

Teruntuk kamu yang selalu kurindu

Advertisement

Aku bukan wanita sempurna. Diri ini juga tak suci dari dosa. Hanya sesosok perempuan biasa yang mendambakan kehidupan cinta nyata tanpa drama. Aku tak menginginkanmu berubah menjadi pangeran berkuda. Aku pun juga tak membayangkan dirimu hadir dengan setumpuk tangkai bunga. Karena bagiku keanggunan jiwamu cukuplah menjadi penyejuk hatiku.

Kepadamu yang kudambakan

Mampukah kau mendengar bisik-bisik doaku? Tahukah kau, dirimu selalu saja kuselipkan pada rangkaian pinta di sepertiga malam nan syahdu? Selalu. Kutitipkan bayang dan jiwamu pada Dia, sang penjaga kalbu. Kuselipkan salam rindu pada hembusan angin yang menerpa ruang kosongku. Kusebut namamu dalam tiap untaian doa penjaga tidurku. Walau diri ini tak kunjung tahu, siapakah gerangan sebutan dirimu.

Teruntuk dirimu yang ada dalam inginku

Bersediakah kau menjadi imamku?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis berkemampuan biasa yang bermimpi menjadi penulis bertalenta luar biasa

3 Comments

  1. Irna Irnol berkata:

    Amaizing.. ��

CLOSE