Teruntuk Kamu Yang Kini Hampir Melupakanku. Aku Masih Menunggu


Mungkin aku terlalu posesif bagimu, hanya saja kamu tidak tahu bagaimana keadaan hatiku sekarang…


Advertisement

Belakangan ini kamu kemana?

Belakangan ini kamu bersama siapa?

Advertisement

Mungkin aku terlalu POSESIF


Coba kamu bandingkan, berapa banyak panggilan tak terjawab dariku akhir-akhir ini dan berapa banyak panggilan yang kamu jawab beberapa waktu lalu? Apakah kita akan terus begini? Ada rindu yang perlu untuk kamu ketahui…


Advertisement

Bagai Pungguk Merindukan Bulan

Akulah seorang pungguk yang buruk rupa, yang dipandang sebelah mata bahkan menjijikkan. Pungguk ini sedang merindukan rembulan yang indah nan jelita. Merindukan rembulan sepertimu bukanlah kesalahan, tetapi berharap engkau ada sekarang adalah tak wajar bagiku saat ini. Aku malu dengan cara-caraku mencari perhatianmu… Berharap sang rembulan akan melihat dan tertarik untuk turun ke bumi dan bertemu denganku. Benar-benar mengerikan… Seandainya kamu pernah merasakan apa yang kurasa, kamu akan pergi dan berlari mungkin kamu mencari ku atau kamu mencari tempat lain.

Aku tidak pernah merasa marah karena takdirmu sebagai rembulan, hanya saja aku cemburu pada bintang, langit gelap dan udara yang ada disekitarmu. Aku tak bisa memintamu turun dengan alasan bahwa " Karena setiap malam aku terus melihat dan menatap padamu" Alasan itu tak akan cukup bagi seorang pungguk untuk mengharapkan sang rembulan menghampirinya. Aku tak bisa mengatakan bahwa "Aku lebih baik dari mereka" karena seorang pungguk tak akan lebih baik dari bintang yang bersinar terang yang terus dikagumi semua manusia, langit gelap yang mendukung cahaya terangmu agar kamu semakin benderang dan udara yang kamu butuhkan, kamu butuhkan untuk kehidupanmu. Dengan begini, siapakah Pungguk sepertiku??


Tak ada alasan bagi pungguk sepertiku untuk memintamu memperhatikanku… Semua alasanku tak begitu kuat, sekalipun ku katakan "Aku tak akan pernah menyakitimu dan tak akan pernah membiarkanmu redup"


Sekalipun demikian, aku tak pernah meginginkan untuk menjadi bintang, langit gelap atau udara disekitarmu. Biarlah aku dengan diriku sendiri, aku dengan caraku sendiri tetap jadi seorang Pungguk. Sekalipun tak dipandang atau dilihat, sekalipun engkau terlalu muak pada rupaku, aku kan tetap begini. Tetaplah Pungguk yang buruk rupa.


Mereka mengatakan bahwa cinta akan membuat segalanya jadi indah dan baik.


Kata "Hallo Sayang…"

Kata yang paling kurindukan…

Handphone-ku kini sepi.. Tidak seperti dulu penuh dengan canda, tawa dan goda. Hari-hari yang berat semakin membuat keadaan jauh lebih buruk. Butuh seseorang untuk mendengarkan kisah pilu ini. Butuh seseorang untuk memberikan semangat yang mampu membuat bahu ini jauh lebih kuat. Butuh cahayamu yang membuat wajah kusam seorang Pungguk jadi lebih bercahaya. Aku bahkan tak mampu untuk tersenyum, keadaan ini terlalu berat dan menekan.

Aku rindu saat dimana nada sambungan berubah menjadi "Hallo Sayang" dalam waktu yang cepat. Kemana kamu pergi? Apa yang kamu kerjakan sampai-sampai kamu tak melihat handphonemu sama sekali. Apakah kamu kini lebih sibuk dari hari kemarin, ataukah kamu bertemu orang lain yang lebih menyenangkan dariku.


Apakah bintang, langit gelap dan udara?


Jika boleh aku katakan, jawaban "Hallo Sayang" darimu kini hampir punah. Dengan apakah aku lestarikan kembali? Ataukah perubahan kedaan akibat evolusi kesibukan kita membuat kalimat ini harus punah begitu saja? Semua rasa sayang dan kasihku telah penuh untukmu, mungkin bagimu itu hal biasa, tetapi bagiku itu luar biasa. Aku tak pernah benar-benar mencintai seperti ini. Aku tak pernah menceritakan semua sakitku, sedihku, lukaku dan mimpiku pada siapapun, hanya kepadamu yang kini jarang berkata "Hallo Sayang". Mungkinkah aku harus bersaing dengan Bintang, Langit Gelap dan Udara? Persaingan seperti apa yang engkau inginkan?

Tak ada hal yang bisa ku banggakan selain diriku yang selalu setia padamu, sekalipun kini kau telah jauh.

Mari Kita Kembali

Engkau diatas sana dan aku menanti kembalimu disini.. Bisakah engkau meminta kepada Sang Tuan untuk membawa mu turun? Bisakah engkau meminta padaNya untuk tidak membuatmu terlalu lama disana?

Aku yakin Ia akan mengabulkan inginmu, karena engkau adalah salah satu kesayanganNya. Kita terlalu lama berjauhan, kita terpisah oleh jarak. Jika kita sudah mengambil jalan yang berlainan, ingatlah untuk kembali. Atau, jika kamu bersedia maka berhentilah sejenak disitu agar aku dapat berlari untuk mendapatkanmu. Janganlah berjalan terlalu cepat, tenagaku tak akan mampu bersaing dengan cepatnya langkah kakimu. Berhentilah sejenak disana, hanya sejenak agar punggungmu dapat kembali kuraih.

Jika kita sudah berjalan terlalu jauh mencari kutub kita masing-masing, maka marilah kita berputar. Berputar sekali saja agar kita dapat saling menatap, kembali melihat mata dengan mata. Kembali lagi bersama, kita saling mendegarkan detak jantung masing-masing. Kembali lagi merasakan ada kerinduan dan indahnya mimpi bersama.

Mari kita bergandeng tangan menuju pada tujuan kita…

Mari kita bergandeng tangan menuju pada mimpi yang telah kita ukir di karang itu.

Aku mungkin si Pungguk, tetapi cintaku jauh melebihi kekalnya kisah cinta Romeo dan Juliet, jangan pernah kamu ragukan itu. Kembalilah.. Dimana kehangatanmu dan kasihmu yang dulu?

Selalu berharap untuk mewujudkan mimpi bersama, Ingin menjadi seperti sebelumnya. Aku ingin menjadi yang paling indah bagimu, aku ingin menjadi kebutuhanmu. Aku ingin kembali… Kembali pada hari-hari bahagia kita, kembali pada kehangatan, kembali menjadi ucapan selamat pagimu dan teman bicara denganmu hingga tertidur.

Untuk kamu yang kini terasa jauh, ingatlah ada pungguk yang selalu merindukanmu, menunggu malam untuk menatapmu…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ketulusanku sering disalah artikan, candaanku sering disalah artikan.. sering aku berpikir mungkin aku selalu salah...

CLOSE