Teruntuk Kamu yang Tidak Bisa Menjaga Hatinya. Baiklah Wanita Berhati Indah ini Mengalah dan Berpasrah.

Memikirkan perempuan dan laki-laki pengrusak hanya membuang waktu dan membuat tidur tidak nyenyak

Hai sayang

Advertisement

Perkenalkan ini aku wanitamu yang hari ini dan seterusnya menuntut temu bahkan selalu rindu ,tahukah kamu?
Pendampinganku yang sekarang mungkin tidak ada apa-apa bagimu tetapi begitu berharganya wanita ketika memulai rasa ini yang begitu menggebu.

Perjalanan jauh yang ku tempuh selama itu tak pernah aku sesalkan. Bahkan pertemuan-pertemuan yang lalu sehingga aku berharap hilang ingatan kini sekarang tergantikan. sudahi dan yakini, aku wanita indah nantinya tidak akan ada yang membuatku terpatah. Menyakini diri ketika yang dicintai begitu memperlakukan dan mengkhianati,membuat rasa percaya bahwa takdir Tuhan memang nyata adanya, kadang yang begitu dicinta malah menghina.

Perempuan mana yang rela melihat kasihnya begitu bahagia dengan wanita? Entah untuk alasan apapun,selingkuh selamanya tidak dibenarkan. Untuk alasan apapun, kenapa harus dia yang kau rawat dengan cinta? padahal disini ada hati yang patah karenanya. Kadang memang, selucu itu. Tetapi di mata ini begitu banyak alasan kebosanan,perselingkuhan hingga berpaling hati, tetaplah bagiku itu perbuatan keji.

Advertisement

Tak bisakah kita bicarakan? Atau mungkin jangan sampai perempuanmu melihat perihal pengkhianatan yang kau lakukan? Aku sudah menganggapnya angin lalu begitu pun kamu yang kuanggap sebagai lembu tak tau malu. Untuk wanitamu, aku tak akan pernah menyalahkannya karena begitu lunaknya hati wanita ketika setangkai bunga kau berikan tetapi begitu sakitnya wanita ketika kau tinggalkan, hanya demi perempuan pengemis bunga yang dulu sama denganku seperti bunga kau berikan.

Tak bisakah kita bicarakan? Seolah badai menerpa tanpa aba-aba,lalu kau bahagia tertawa melihat wanita yang begitu mencinta patah hatinya,hanya karena duri dalam bunga. Mengapa? Di sini yang penuh lara, dia yang kau peluk penuh rasa. Dimana nurani mu wahai lembu tak tahu malu? Aku sudah memaafkan, tapi sekali lagi pengkhianatan di mata ini selalu menjijikan.

Advertisement

Tak bisakah kita bicarakan? Baiklah, aku sudahi pertanyaan mengulang pembicaraan, karena percuma adalah akhiranya.
Terima kasih, kau pantas mendapatkan wanita itu. Perihal aku untuk bercermin diripun rasanya takut dan malu. Ada yang kurang atau berlebihan dalam mencintaimu, aku wanita yang selama ini merindu mohon maaf segala itu biar menjadi pelajaran, aku yang kau telah anggap lalu. Tetapi percaya kembali takdir Tuhan tak pernah tertukar untuk hati yang selalu memaafkan dan bersabar.

Kau tahu? Setelah ini, aku wanita lalu menengadah, semoga kau tak akan pernah salah memilah dan aku tak akan pernah salah memilih perihal hati yang menjadi rengkuhan hingga akhir hayat nanti.

Dariku, wanita yang menganggap pengkhianatan itu menjijikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE