Teruskan Jika Menurutmu Benar, Berhentilah Jika Menurutmu Salah. Sudah Dewasa Bukan?

"Tidak bisa ya menjawab pertanyaanku ? Susah ya ? Coba tanyakan kehatimu, pentingkah aku buat kamu ? kalau memang penting tak akan sesusah ini kok menjawabnya. Kamu pasti bisa menjawab tanpa membutuhkan waktu lama "

Advertisement

Setidaknya aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, walau ku tau kau tak lagi menginginkanku untuk tetap berada disisimu . Aku tak pernah menyesal untuk merubah diriku menjadi seperti yang kau mau walau kutau itu bukanlah kepribadianku selama ini.

aku tau kau tak pernah mencintaiku lagi seperti dulu, aku bisa merasakannya dari setiap polah tingkahmu ketika berada di dekatku. Ada saja alasan yang selalu kau berikan kepadaku setiap aku mengajakmu untuk bertemu. Mungkin kau tak lagi merindukanku seperti aku yang hingga detik ini selalu merindukanmu, satu detik saja tak bertemu denganmu rasa kerinduanku sungguh sangat memuncak dalam batinku.

"bosan ya sayang ? apa kau butuh suasana baru dalam hubungan kita ? mari kita perbaiki, tapi jangan sampai kebosanan membuatmu meninggalkanku"

Advertisement

aku tau kebosanan telah menggelutimu, menyelimuti seluruh perasaanmu padaku, sehingga apapun yang aku lakukan, apapun yang aku perjuangkan tak pernah terlihat dimatamu. Benar atau salah, baik ataupun buruk tak akan terlihat sempurna di matamu.

Kemarahan selalu menghinggapimu. Emosi selalu mengikuti langkahmu setiap kau melihat keberadaanku. Masalah yang seharusnya tidak ada kau buat menjadi ada, masalah yang kecil kau buat menjadi sangat besar hingga kau menumpahkan seluruh kemarahanmu kepadaku. Taukah kau bahwa aku sakit melihatmu seperti ini, aku menangis sendiri menerima perlakuan kasarmu kepadaku, tapi aku mencintaimu, dan aku tak bisa membalas kemarahanmu.

Advertisement

"lakukan apa yang ingin kau lakukan, kau sudah cukup sangat dewasa, kau sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Teruskan jika menurutmu benar, dan berhenti jika menurutmu salah"

aku terdiam, aku memilih untuk menjauh. Bukan karena aku menyerah pada keadaan, tapi aku tau jika aku mendekatimu, semua perkataanku hanya akan menjadi sampah untukmu. Kubiarkan kau melakukan apapun sesuka hatimu, walapun kutau aku yang akan terluka. tapi aku percaya, setelah kebosanan berhenti menyerangmu, maka kau akan kembali padaku …

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pecinta white coklat, penggemar white coffe, dan penunggu pangeran berkuda putih, penyuka pink dan hijau... spesialis penulis sedih, sendu, baper, galau, kandas, pupus, dan yg mewek-mewek

97 Comments

  1. Dinde Lombok berkata:

    Mari kita perbaiki..

  2. Shin Fitrian berkata:

    ungkapan yg dulu pernah ingin diluapkan.. haha.. sdh terlambat.
    ngena bgt yah.

  3. Ngena banget sm yang dialami sekarang -_-

  4. curhat colongan di tempat publik kah ini?

  5. Taruko Chan berkata:

    Hanya bisa nerima dengan sabar nahan rasa sakit ditinggalkan…

  6. Taruko Chan berkata:

    Ada sedih yang tak bisa dijelaskan

  7. Danitri Wida berkata:

    “Teruskan jika menurut mu benar”.

  8. Maya Magdalena berkata:

    Teruskanlah~ pas keterusan eh nangis
    Tp ya mmg bginilah cinta.
    everyone might say “you deserve better” tp ga bisa diapa2in klo hati udh berkata “he is the best i ever had” hahaha

  9. Juna Astama berkata:

    aku selalu sabar untuk menanti dirimu

  10. dan ini membuatku menjalani hubungan dengan status sementara.. “teman”..

CLOSE