Untukmu yang Telah Menyakitiku, Haruskah Kita Masih Berteman atau Benar-benar Kulupakan?

Luka yang kau torehkan mampaknya tak kunjung usai di hidupku

Aku bimbang, nampaknya mencintaimu kurasa sebagai kesalahan yang pernah aku lakukan.

Aku memang salah menilaimu, kukira kau akan meninggalkanku dengan alasan yang telah kita sepakati bersama.

Advertisement

Aku telah keliru menafsirkan hubungan ini. Ini memang sepenuhnya kesalahanku. Aku yang tak mampu menjaga dengan baik pikiranku agar tidak jauh melambungkan ekspetasiku tanpa kenal takdir yang bekerja. Aku yang tidak hebat dalam menjaga perasaanmu, sebelum akhirnya kau memutuskan pergi dari hadapanku.

Malam itu aku kalut, kau datang dengan baik-baik kepadaku, namun masalah demi masalah singgah di hari itu kehadapanku dan aku tidak mampu menjaga sendiri sikap dan hati ini. Di bagian pertama kita berpisah dalam diam. Kau menjauh seiring waktu setelah mendengar ucapanku yang seakan memintamu untuk pergi dari hidupku, padahal nyatanya tidak. Aku sibuk menyelesaikan semua persoalanku hingga baru aku menyadari, nampaknya engkau telah berubah.

Di bagian kedua aku dan kamu bertemu dalam luka yang masih sama-sama menganga, meminta angin untuk meniupkan pelipur luka itu tanpa adanya perih yang perlu kita ulang. Kamu nampaknya lebih baik, dan aku

Advertisement

Yang hari itu benar-benar tersakiti dalam isak tangisku

Di bagian kedua ini nampaknya aku terluka parah. Aku bagaikan masuk ke dalam air garam dengan luka ku yang belum kering karena diammu selama ini. Tangisanku pecah bersamaan dengan malam yang kian sunyi dan sepi hari itu.

Advertisement

Di bagian ketiga, Kau benar-benar datang kembali padaku setelah semalam aku bermimpi tentang dirimu dan diriku yang pernah ada di kisah terdahulu. Kau benar-benar mau kembali kepadaku, dan berucap

"Untuk kamu, aku bersedia kembali lagi ke pelukan sosok yang pernah ada begitu lama di hatiku"

Namun aku masih bimbang, saat nampaknya kau membawa bahagia ku kembali dengan wajah yang tak pernah ku kenali sebelumnya.

Kau nampak berbeda,Tuan. Benar benar berbeda dari sosok yang ku kenal selama ini. Kau seperti sedang menyiapkan sakit yang sebenarnya bagiku, Firasatku mengatakan kau tak bisa melakukannya untuk perempuan lemah ini yang mungkin saja di matamu sedang memohon.

Hatiku malam itu sedang berselisih, di sisi lain memintaku untuk tetap berbahagia, dan di sisi lain untuk tetap terluka seperti kemarin saat hujan mengurung diriku di kamar. Di bagian yang aku harap terakhir ini, kau benar-benar mengejutkan aku.

Kau membawa nama lain yang tidak pernah kubayangkan dalam hidupku. Kau memperlakukan ku tak layak seperti orang yang pernah kau sayangi sebelumnya.

Benar saja, kebohonganmu yang kesekian kalinya ini telah melukaiku. Dari sekian dusta yang kau buat untukku, racikanmu kali ini yang paling kuat menghempas diriku yang mungkin jahat di matamu.

Aku bimbang,

Apakah salah jika aku masih menyimpan rasa sakit hati teramat dalam ini. Apakah salah jika aku masih enggan memaafkanmu. Namun apakah aku tidak iba pada diriku sendiri yang dengan rela memaafkan kesalahanmu yang begitu menghancurkan aku. Apakah aku tega pada hatiku sendiri yang nampaknya benar-benar terluka dibuatnya dengan memilih berteman kembali denganmu.

Aku bimbang

Kau memang meminta maaf padaku. Kau meminta aku mencari yang lebih baik dari dirimu karena bagimu aku pantas menerima itu. Namun bagiku, ucapanmu tidak lain tidak bukan semakin menyakiti diriku yang tak ada harganya di matamu. Bila kuakui aku memang bersalah padamu. Aku memang tak mampu menjagamu dengan baik. Aku memang tak mampu mengubahmu menjadi seperti yang aku inginkan.

Hubungan kita memang sia-sia. Tapi, pantaskah aku menerima perlakuanmu ini? Pantaskah aku untuk terus ikhlas dan tegar dengan hidup seakan tidak terjadi apapun di sampingmu? Aku terpuruk kali ini, dan kau nampaknya bahagia dengan sosok baru yang namanya saja enggan kuucap.Kuharap alam mampu membantuku menyembuhkan dengan sendirinya luka ini, Kuharap semesta dan langit di sore hari mampu memutuskan pilihan yang terbaik bagiku di hari hariku selanjutnya.

Untukmu, kumohon untuk berbahagialah meskipun kamu telah menyakitiku. Kumohon maafkan aku dan lupakan yang pernah terjadi di antara kita selama ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE