Untukmu, yang Telah Mulai Melupakanku

Ingatkan saat awal kita berkenalan ?

Aku memang bukan gadis yang pandai. Tapi tenanglah, ingatanku cukup kuat untuk mengingat saat awal kita berkenalan. Saat itu, aku masih gadis SMP cupu yang mulai memasuki dunia SMAnya.

Awalnya, aku menolak mentah-mentah ajakan perkenalanmu yang tiap hari masuk melalui sms dihpku. Tapi ego remajaku yang baru tumbuh tak menampik aku membutuhkanmu. Dari situ kita berkenalan.

Ingatkan apa yang sering kita perbincangkan ?

Kita memang jarang berkomunikasi secara langsung. Tapi itu tak menggoyahkan kita untuk terus berhubungan tiap hari lewat pesan-pesan singkat yang kadang kini aku rindukan. Topik yang kita jadikan bahan obrolan sebenarnya tak jauh dari kisah remaja lainnya, mulai dari cerita di sekolah, tugas, kesukaan dan sebagainya. Hanya yang beda aku harus pintar menata kata dan emosi. Karena aku tau, saat itu ada perempuan lain yang kamu prioritaskan dan ada laki-laki yang telah membuatku jatuh hati.

Beberapa lama setelah itu, hubungan kita justru makin dekat. Kadang kalau mengingatnya, aku merasa bodoh kenapa kita dulu bisa sedekat itu. Bahkan tak jarang kita pergi bersama.

Aku tau kedekatan kita mulai tidak beres, aku ingin kita mengakhirinya

Sebelum aku mulai jatuh hati lebih jauh, aku mulai memutuskan untuk menghilang darimu. Aku tak ingin jatuh hati padamu. Aku mulai mengabaikan pesanmu, mengabaikan usahamu dan terakhir aku memutuskan untuk benar-benar mengakhirinya.

Takdir berkata lain, waktu kuliah kampus kita justru bersebalahan

Setelah lama tak bertukar kabar, akhirnya kita bertemu. Aku mahasiswa baru gedung sebelahmu. Namun, saat itu aku tetap bersikeras menjauh darimu. Tak ku indahkan pesan-pesanmu. Yang aku tau, cara itu adalah pilhanku saat itu. Akhirnya aku membalas pesanmu. Aku hanya bilang, aku tak papa. Tak ada yang salah, tak ada yang perlu dikhawatirkan, tak ada yang perlu di perbaiki. Anggap saja semua yang dulu tak pernah terjadi.

Namun, kini aku merindukanmu.

Iya, aku merindukanmu. Salahkah aku ? sekian lama mencoba menjauh darimu ternyata belum cukup untuk melupakanmu dari kehidupanku. Saat aku rindu, aku hanya mampu menyibukkan diri dengan segala kehidupan kampusku, dan sesekali menengok akun social mediamu.

Aku bahagia mendapat pesanmu.

Beberapa kali, kamu mengontakku menanyakan kabar. Tapi tetap aku tak membalasnya kalau aku balaspun aku jawab sesingkat mungkin. Padahal kamu perlu tau, aku kadang merasa bahagia melihat pesanmu. Kini, tak ada pesanmu lagi. Yang aku tau, kamu tak menghubungiku lagi. Aku pun segan menghubungimu. Mungkin kamu sibuk, lelah atau tak sempat untuk memikirkanmu. Padahal aku, disini kadang mulai merindukanmu.

Lupakah kamu tentangku ?

Kalaupun kamu melupakanku, aku rela. Aku tau sedari dulu aku terlalu egois, bahkan pada diri sendiri. Aku menolak diriku untuk jatuh hati padamu, karena aku tau ada pria lain yang aku cintai. Tapi aku tak pandai berbohong, kadang jika aku sedang merasa kesepian, hatiku mulai mencari-cari kehadiranmu. Hanya satu pesanku, jika memang benar kamu telah mulai melupakanku, carilah yang terbaik untukmu. Carilah seseorang yang mampu mencintaimu sungguh-sungguh dari hatinya, bukan sepertiku yang hanya seorang pecundang yang menolak hatinya jatuh kepadamu. Sungguh jangan khawatirkan aku, aku sedang menunggu takdir tuhan untuk bertemu jodohku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

aksara

6 Comments

  1. Willy Christian berkata:

    Sama dengan cerita yg pernah kualami

  2. Tien Bastian berkata:

    Ketika aku suka cowo itu TPI dia g pernah suka aku
    TPI ketika cwo itu suka aku g prnh suka dia
    Trus aku kpn bahagianya
    Sllu di persimpangan