Yuk Bangun Kesehatan Keluarga di Tahun 2022 Tanpa Hutang. Simak Tips Berikut!

Keuangan Keluarga perlu diorganisasir

Memasuki tahun baru 2022, banyak teman yang sudah mulai menggunakan anggaran utang untuk kebutuhan primernya. Loh kok bisa?  Apakah mereka tidak punya anggaran belanja rumah tangga yang lebih aman?

Advertisement

Pola anggaran rumah tangga sebenarnya perlu diimplementasikan sejak awal tahun dimulai. Anggaran yang sederhana mulai dari berapa pemasukan tiap bulan. Jika pemasukan itu merupakan fixed income lebih mudah dianggarkan. Jika pendapatan tidak tetap, tetap dibukukan, berapa total pemasukan untuk satu bulan.  Setelah mengetahui pemasukan, barulah dialokasikan untuk kebutuhan primer (pangan, sandang, transportasi, kesehatan), sisanya dialokasikan untuk bayar utang, investasi dan emergency.

Apabila kita tak punya anggaran belanja keluarga yang direncanakan secara matang , disiplin, maka timbullah kebingunan ketika jumlah pengeluaran jauh lebih besar dari pemasukan.  

Saat bingung Anda hanya berpikri untuk berhutang.  Hutang bukan solusi untuk menutupi kekurangan kebutuhan.  Kita harus memperhitungan bahwa dengan hutang akan menjadi beban bayar pokok dan bungan di masa mendatang. Apakah hutang itu bisa kita bayar dengan pemasukan yang tidak bertambah?  

Advertisement

Kadang-kadang kita hanya berpikir singkat, rencana untuk liburan dengan hutang paylater tanpa memperhitungkan apakah cicilan yang harus kita bayar itu , dapat dibayar dengan jumlah pemasukan tetap kita? 

Perlu disimulasikan dulu sebelum membuat hutang baru. Pentingkah hutang itu? Apakah beban hutang masih bisa kita bayar tanpa tambahan pendapatan?

Advertisement

Dasar Finansial Check untuk keluarga:


  1. Hitung semua pemasukan

  2. Buat anggaran per bulan

  3. Tentukan prioritas

  4. Siapkan dana darurat

  5. Menjaga rasio hutang

  6. Pisahkan dana tabungan dan inestasi

  7. Sisihkan dana darurat.

Solusi tepat untuk tidak menambah hutang adalah dengan dua cara yaitu:


  1. Memperkecil biaya pengeluaran konsumtif dan kebutuhan tersier. Analisa kembali semua pengeluaran dalam setahun, pos-pos apa saja yang terlihat besar dan apakah pembelian /pengeluaran pos yang besar itu merupakan kebutuhan primer atau bukan?  Jika bukan, lebih baik dihapuskan sehingga kita bisa bernafas lebih lega untuk kebutuhan yang justru lebih penting.

  2. Mencari tambahan pemasukan. Tanggung jawab dari suami istri adalah saling membantu untuk menambah pundi-pundi pemasukan.  Apabila suami sebagai tulang punggung keluarga, istri pun dapat ikut membantu untuk menambah keuangan keluarga dengan berjualan, memberikan kursus atau ketrampilan, menulis atau mengasah passion yang dapat menghasilkan uang.

Yuk, kita mulai tahun baru ini dengan semangat baru dan anggaran baru tanpa berhutang supaya keuangan keluarga kita tetap sehat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ex Banker Blogger Lifestyle Freelance Translator

CLOSE