Indonesia, Bumi dan Global Warming

Bumi Kita Indonesia

Bumi, tempat tinggal untuk mahluk hidup yang indah ini makin terancam oleh manusia. Sudah ribuan tahun manusia mencemari dan mengambil kekayaan alam Bumi, namun Bumi masih saja dapat memberi kekayaannya. Pada akhirnya ada saat di mana Bumi tidak dapat memberikan kekayaanya lagi. Tentu situasi tersebut tidak dapat di hindari, namun hal ini dapat kita jauhkan dengan tenaga dan kemauan manusia, kita dapat menjauhi masalah kehabisan sumber daya alam. Tidaklah mustahil bagi kita untuk menghijaukan bumi ini.

Advertisement

Masalah-masalah yang ada di bumi ini sudah menjadi masalah kita bersama. Polusi dan eksploitasi dengan sekala besar yang sudah terjadi di Bumi ini telah merusak lingkungan secara langsung dan tidak langsung. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui merupakan salah satu masalah utama, begitupun masalah sumber daya alam yang dapat diperbarui karena jumlahnya yang terus menipis.

Kemungkinan es di Arctik tidak dapat kembali membeku

Advertisement

Global warming adalah masalah yang terjadi ketika temperatur Bumi meningkat/memanas akibat lapisan ozone yang menipis. Walaupun masalah yang sudah ada dari dulu ini, efek jeleknya yang terus meningkat membuat es di Arctik mencair drastis. Jeremy Mathis, Direktor NOAA Artic Program mengatakan "The rate of change is unprecedented in at least the last 1,500 years and probably going back even further than that." Yang dimaksud oleh Jermy Mathis, dalam 1500 tahun kecepatan es mencair saat ini merupakan yang tercepat, ada kemungkinan situasi dimana es tidak dapat kembali membeku. Jika masalah membesar, mungkin saja dalam 10 tahun kedepan es di Arctik akan menghilang.

Penebangan hutan secara liar di Kalimantan

Advertisement

Penebangan hutan secara liar merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kayu ataupun untuk membuka lahan pertanian dengan cepat, hal ini terjadi karena kebutuhan industri perkebunan atau pertanian yang terus berkembang. Karena caranya yang mudah ini menyebabkan banyak orang menggunakan cara ini dibanding tebang tanam.

Menurut WWF, berdasarkan catatan Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, sedikitnya 1,1 juta hektar atau 2% dari hutan Indonesia menyusut tiap tahunnya. Data Kementerian Kehutanan menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang tersisa di Indonesia, 42 juta hektar di antaranya sudah habis ditebang.

Kalimantan merupakan paru-paru bumi, jika pohon di pulau tersebut terus ditebang maka efek global warming akan meningkat. Jika hal ini terus terjadi maka efek dan waktu terjadinya bencana dari global warming bisa menjadi lebih cepat. Penebangan hutan secara liar membuat masalah baru, yakni dengan berkurangnya luas hutan yang ada di Indonesia maka oxygen yang di produksi bumi ini akan menurun, kemudian kadar karbondioksida akan meningkat dan menyebabkan kotornya udara.

Salah satu solusi dari masalah seperti ini adalah sistem tebang tanam dan reboisasi, walau dibutuhkan biaya yang lebih untuk melakukan sistem ini namun efek jangka panjangnya akan lebih baik dari pada menebang hutan secara liar.

Kesimpulan

Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan, karena salah satu efek dari Global warming adalah peningkatan sea level. Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang terkena dampaknya. Mencari solusi untuk masalah besar seperti ini memang sulit dan bahkan bisa dibilang mustahil, karena Global warming merupakan tanda dari perkembangan industri, perkembangan ini tidak akan mungkin berhenti namun cara dan menataannya dapat kita ubah untuk mengurangi efek polusi. Penulis percaya bahwa manusia tidak akan membiarkan rumahnya dirusak begitu saja. Perkembangan inovasi teknologi yang sangat cepat di harapkan dapat membantu masalah global warming yang sulit terpecahkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE