Keberuntungan Memang Menggiurkan, Tapi Justru Karakterlah yang Akan Membuatmu Bertahan!

Mungkin kita sering mendengar istilah orang pintar akan kalah dengan orang beruntung. Tidak ada yang salah dengan ungkapan itu. Akan tetapi sejauh mana keberuntungan itu membawa kesuksesan bagi orang yang memperolehnya, itu perlu dipertanyakan. Sebab kita tak akan pernah tahu sampai kapan keberuntungan tersebut bisa melekat didiri orang tersebut.

Keberuntungan itu sesuatu yang absurd. Kita tidak akan pernah bisa mempelajarinya, apalagi mencontohnya. Yang lebih mengesalkan, terkadang keberuntungan itu menghinggapi orang yang tidak tepat. Contohnya saja dalam hal masa depan. Pasti kamu pernah memiliki teman yang semasa sekolahnya rajin, dapat nilai bagus terus, serta bisa lulus dengan predikat siswa terbaik. Sayangnya temanmu itu orang tuanya tidak mampu membiayai kuliah. Jadilah temanmu yang paling pintar itu bekerja serabutan dengan ijazah SMAnya. Bisa dibilang temanmu itu kurang beruntung.

Sedangkan temanmu yang lain orangnya termasuk bodoh, ujian sering remidial bahkan terkadang suka nakal. Tapi dia anak orang kaya. Bisa melanjutkan kuliah dan kemudian bekerja dengan melanjutkan usaha orang tuanya yang telah maju. Bisa dikatakan temanmu yang nakal itu beruntung. Beruntung karena dilahirkan sebagai anak orang kaya. Beruntung karena bisa kuliah. Dan beruntung karena tinggal melanjutkan usaha orang tuanya yang sudah maju.

Namun apakah temanmu yang nakal itu akan sukses? Belum tentu. Lalu apakah temanmu yang pintar dan rajin tadi akan selamanya menderita? Belum tentu juga.

Kalau karakter temanmu yang beruntung tadi tetap malas dan hanya mengandalkan orang tua, maka bisa dipastikan keberhasilannya itu tidak akan bertahan lama. Seandainya saja orang tuanya mendadak meninggal, maka temanmu tadi bisa linglung karena tidak ada lagi yang bisa diandalkan. Bisa jadi usaha yang dulunya dirintis susah payah oleh kedua orang tuanya justru akan bangkrut karena dia tidak becus dalam mengelola.

Hal sebaliknya justru menimpa temanmu yang rajin tapi kurang beruntung tadi. Karakter dia sebagai orang yang rajin akan terus terbawa saat dia bekerja. Meskipun pekerjaannya serabutan, tapi dengan ketekunan yang tinggi akhirnya dia dipercaya orang. Pelan tapi pasti temanmu itu pasti akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai berkat karakter rajin dan kerja kerasnya.

Keberuntungan memang bisa membawamu kepada kesuksesan. Tapi untuk bisa mempertahankan kesuksesan tersebut kamu perlu karakter. Karakter untuk tidak cepat puas, karakter untuk selalu belajar, karakter untuk berbagi ilmu serta berbagai macam karakter positiv lainnya. Kalau kamu cepat puas dengan apa yang kamu raih saat ini, maka itu berarti hidupmu sudah berhenti, stag cukup sampai disini.

Kehidupan itu terus berkembang. Karena itulah pola pikir dan wawasan kita juga harus ikut berkembang. Dan hanya orang-orang berkarakterlah yang akan selalu membuka wawasan dirinya agar ia bisa selalu mengikuti perkembangan zaman.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang pegawai negeri yang suka menikmati senja beserta romantikanya. Menyukai kopi sebagai sumber inspirasi.

20 Comments

  1. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan dari orangtua yang seperti apa, tapi kita bisa menentukan nasib diri kita sendiri untuk mau jadi apa nantinya.

  2. kata bijak milik bill gates tuh

  3. Dtbs Steel berkata:

    percaya yang baik lahir dari alasan yang cukup

  4. “Keberuntungan bs membawa pd kesuksesan. Namun, untuk mempertahankan kesuksesan, diperlukan karakter.
    Kehidupan itu terus berkembang. Karena itulah pola pikir dan wawasan kita juga harus ikut berkembang. Dan hanya orang-orang berkarakterlah yang akan selalu membuka wawasan dirinya agar ia bisa selalu mengikuti perkembangan zaman.”

    Suka bgt sm kata2 itu. Thanks buat yg nulis artikel. 🙂