Lelaki yang Sering Kusebut Sayang, Ternyata Cintanya Tetap Utuh

Terima kasih, untukmu, yang tak pernah menyerah apapun keadaanku...

5 tahun berlalu, hampir setiap pagi dan ketemu pagi lagi, selalu lelaki yang sama yang kutemui.

Advertisement

Lelaki ketiga yang kudambakan setelah Muhammad dan ayahku.

Ah romantis sekali kan aku haha

Teringat, 5 tahun yang lalu, tepat di hari yang sama dan tanggal yang sama. Hampir tak pernah kubayangkan akan bersanding dengan lelaki sombong yang gak pernah mendekatiku ini.

Advertisement

Iya, dia hampir tak pernah mendekatiku. tapi kenapa aku suka.

Yah, kadang cinta seringkali begitu. Yang deket bangeeet malah gajadi, yang biasa aja malah disandingkan.

Advertisement

Astaga, keinget betapa dulu benci banget sama lelaki yang sekarang ini selalu menemaniku dalam suka dan duka.

Mungkin ini, karena aku selalu penasaran dengan lelaki yang tak pernah bisa kugoda. Haha

Lelaki ini, sama seperti lelaki kebanyakan. Bedanya? Dia gak pernah menyapaku, padahal kita satu kantor. Dia cuma selalu bilang "Ayo makan," tanpa bisa ditolak sementara lelaki yang lain mengajakku dengan lembut "Mau makan dimana?"

Why am i tergoda dengan lelaki yang gada sakarinnya di omongannya.

Nah, iya. Dia, bahkan tak pernah tergoda untuk menghubungiku. Sedikitpun.

Sama seperti wanita kebanyakan pada masa masa di-php-atau-di-serius-in, well, berujung pada rasa penasaran. Eim gemash! Dia ga pernah minta nomor telpon, ga pernah minta pin (pada masanya cuma ada pin BB*, whats*** blm exist) yaiyaaa, sih seisi kantor juga tau nomer telponku walopun ga perlu dimintain juga, tapi kan aku tetep wanita yang pengen dimintain, eh setidaknya surprise kek tau tau telpon, daaaaan TIDAK PERNAH ADA

WELL, Sampai memastikan bagaimana caranya bisa tau : ini-jadinya-php-atau-serius-nih

Pernah suatu saat, kuundang teman temanku hanya untuk memastikan. Memastikan dia menyukaiku? Tidak. Hanya untuk memastikan sampai di mana batas pedulinya.

Aku tau teman-temanku tau, aku tau dia juga tau. Aku nunggu diantar, dia nunggu teman-temanku pulang. Tidak pernah berujung. Sampai akhirnya, kuputuskan untuk pamit pulang duluan dengan boncengan bertiga, karena aku tidak ditawari untuk diantar pun aku gengsi setengah mati untuk minta diantar. Yess, sampai sekarangpun aku mengakui gengsiku sebagai wanita masih tingkat dewa.

Eh tau ku ijin pulang, tau-tau dia ambil motor "Yuk"

Kini aku menyadari satu hal, dia yang mencintaimu akan tetap tinggal. Tidak atau dengan ijinmu.

Jangan pernah sedikit aja mikir, kenapa mereka berdua bisa seklop itu sekarang? Jangan pernah. Karena kalian tak pernah tahu sekuat apa dia berusaha selalu ada, selalu siaga, dan selalu siap apapun yang terjadi untuk selalu menopangku dalam semua keadaanku. Kecuali pas awal berusaha deketin ya. ah. kok aku romantis yaaah.

Dulu, sempat sesekali mikir: gak salah dia memilihku?

Dulu sempat sesekali mikir: apa yang sedang dicari dari diriku?

Pernah merasa ada di titik terendah hidup, dan merasa tak seorangpun ada, sampai diyakinkan berkali kali bahwa dia tak pernah pergi. eh salah, dia ngga pernah meyakinkan dengan kata kata, dia tetap tinggal. itu aja udah cukup. Cukup sekali bagiku. Duh. Kau tau rasanya? Sama kayak kata kata pujangga, "ada kupu kupu di perutku"

Berkali kali jatuh bangun dalam hidup, dan dia masih tetap ada. Tuhan, bolehkah ku berterima kasih atas semua yang telah kau beri ini? Alhamdulillah, Allah memang baik.

Hidup itu ya jalani aja. Jangan lupa bersyukur.

Semoga Allah mencukupkan rejekimu wahai lelaki yang sering kupanggil sayang, terima kasih untuk tetap tinggal apapun keadaanku. semoga masih tetap seperti itu apapun yang terjadi. Doa yang lainnya cukup aku dan kamu yang tahu.

Selamat anniversarry, entah yang keberapa hari 🙂

Dan untuk kalian, semoga Allah mudahkan segala urusan kalian. Aamiiin

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE