Memilih Mencintai dan Jangan Mengharap Balasan yang Lebih

Mencintai tak boleh pamrih. Menyayangi tak boleh mengharap balasan. Harus ikhlas. Meskipun yang kamu cintai tak sedikitpun menoleh kepada dirimu. Meskipun yang kau sayangi sama sekali tak menghargaimu.

Advertisement

Sudah menjadi resiko jika kamu mencintainya lebih dulu. Mengejarnya untuk menggapai dirinya. Selalu bersikap ramah tuk dapatkan perhatiannya. Memang akan ada banyak pengorbanan yang harus kamu lakukan untuknya. Karena mencintai tak semudah kamu mengejar bus yang sudah jalan lebih dulu ketika kamu asyik menunggu. Yang ketika kau teriaki, ia akan melirikmu melalui spion lalu berhenti dan membiarkanmu naik.

Ada yang bilang bahwa mencintai dan dicintai itu lebih enak mencintai. Pendapat itu tidak sepenuhnya salah. Karena memang ada sensasinya sendiri. Tak perlu lelah menunggu tapi malah harus gerak cepat lebih dulu. Sebelum orang lain mendahuluinya. Kamu akan lebih sibuk untuk stalking dia daripada sibuk mengerjakan tugas-tugasmu. Bahkan seringkali tugas-tugas itu kau jadikan alasan untuk bisa mengulik informasi tentangnya. Entah itu sekedar menanyakan pekerjaan kantor, tugas kuliah, atau kegiatan yang lainnya. Bahkan hingga hal remeh sekalipun. Diam-diam kau mencuri informasi darinya. Hanya untuk membuatnya terkesan ketika nanti memberinya kejutan. Luar biasa, bukan?


Mencintai memang menyakitkan. Mengapa? Karena kamu harus siap-siap untuk diabaikan. Ya! Karena dia belum tentu memiliki rasa yang sama denganmu. Kamu harus menerimanya itu. Sebab sadar atau tidak, kamu saat itu sedang berjuang sendirian. Sementara dia tidak ikut berjuang sama sekali. Kalaupun dia memiliki rasa yang sama denganmu atau perasaanmu berbalas, itu beruntung. Artinya dia menyadari bahwa selama ini kamu selalu memperhatikannya. Namun bila tidak, bersiaplah untuk menerima kekecewaan.


Advertisement

Itulah mencintai. Tak perlu mengharap balasan yang lebih ketika kamu memutuskan untuk mencintainya. Memilih untuk berjuang sendirian ketika dia tak membalas perasaanmu. Bersiap untuk menerima segala bentuk penghakiman atas diri yang selalu berusaha untuk mempertahankan perasaan hanya untuk dia yang sama sekali tak memiliki rasa yang sama denganmu. Jika akhirnya dia membalas, itu berarti kamu beruntung. Sebab perjuanganmu untuk mendapatkan hatinya tak sia-sia. Segala bentuk pengorbananmu dihargai olehnya.

Pada akhirnya baik mencintai maupun dicintai semua ada resikonya. Selalu ada opsi yang harus dipilih oleh diri kita. Ketika kita memutuskan untuk mencintai, maka jangan pernah berharap lebih atau mengharapkan balasan atas apa yang sudah dilakukan untuknya. Segala bentuk pengorbanan, haruslah didasari dengan keikhlasan. Tidak boleh pamrih. Hanya karena kita mencintainya.


Dan cara mencintai yang paling elegan adalah dengan kita mendo'akannya. Karena do'a adalah media yang paling ampuh agar Tuhan menggerakkan hatinya sehingga bersedia untuk membalas perasaan kita. Menuntun langkahnya agar bergerak mendekati kita. Mencintai memang banyak tantangan. Itulah mengapa jangan terlalu tinggi harapan agar tak sakit saat diabaikan. Dan tak kecewa saat dia tak berpaling pada kita.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama. Itulah bentuk dari kesuksesan yang sesungguhnya.

CLOSE