Bingung dengan Istilah “New Normal”, Atiqah Hasiholan Pancing Beragam Respons Warganet

Atiqah Hasiholan new normal

Kita sudah sering mendengar istilah new normal atau normal yang baru. Kata ini digunakan untuk menyebut kondisi yang terjadi saat orang-orang kembali beraktivitas di tengah pandemi corona. Ada berbagai kebiasaan dan protokol baru yang dilakukan, misalnya harus pakai masker ke mana-mana. Perubahan itu diterapkan supaya virus Covid-19 nggak terlalu menyebar.

Advertisement

Nah, kebijakan new normal mendapat berbagai respons dari masyarakat, termasuk dari kalangan artis. Salah satunya adalah Atiqah Hasiholan yang menyuarakan pendapatnya di media sosial. Yuk kita simak!

Baru-baru ini, Atiqah Hasiholan mengaku bingung dengan kata new normal. Dia merasa penggunaannya kurang tepat kalau dihubungkan dengan psikologis manusia

Pendapat Atiqah via www.instagram.com

“No this is not normal, this is just a transition untuk kembali ke kehidupan normal,” tulis Atiqah di Instagram pada Rabu (27/8).

Atiqah merasa resah pada penggunaan kata new normal yang menurutnya bisa mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat. Seandainya kondisi yang serbasulit ini dianggap sebagai kehidupan baru, Atiqah khawatir orang-orang bakal nggak memperjuangkan kehidupan yang lama. Karena itulah, dia menganggap kata new normal lebih cocok dipakai buat menyebut kondisi transisi sebelum kembali ke kondisi yang betul-betul normal.

Advertisement

Supaya lebih tepat, Atiqah merasa istilah new normal perlu diganti. Seperti kata social distancing yang diganti jadi physical distancing

Penggunaan kata new normal via www.instagram.com

“Saya ga mau ketika anak saya tidak dapat memeluk keluarganya atau teman-temannya dengan penjelasan, ‘ini NEW NORMAL sayang’,” tulis Atiqah yang merupakan istri Rio Dewanto.

Atiqah menekankan kalau dia nggak mengkritik fungsi kebijakan new normal. Dia juga nggak berminat buat menyebarkan teori konspirasi. Tetapi, Atiqah hanya mengkritik pemilihan kata new normal itu sendiri. Seharusnya bisa dipilih kata yang lebih tepat. Sebagai contoh, dulu kata social distancing diubah menjadi physical distancing. Hal itu dilakukan supaya orang-orang menghindari pertemuan langsung, tapi tetap bisa bersosialisasi jarak jauh melalui dunia maya.

Menanggapi pendapat Atiqah, warganet langsung menyerbu dengan berbagai komentar. Ada yang setuju padanya, tapi ada juga yang nggak setuju

Advertisement

Komentar warganet di Instagram via www.instagram.com

Beberapa figur publik seperti Ipoet Kusumonegoro dan Ni Made Westny Dj menyetujui pendapat Atiqah. Keduanya nggak ingin situasi ini jadi kehidupan normal yang baru, tapi cukup jadi masa transisi aja. Di sisi lain, sejumlah warganet menyuarakan ketidaksetujuan. Ada yang berpendapat kalau Covid-19 nggak akan hilang dari dunia, karena itulah kita yang perlu membiasakan diri dengannya.

“In my humble opinion, Covid tidak akan hilang dari bumi ini. Sampai dengan vaksinnya tersedia, maka kita akan hidup dengan cara2 kita menghadapi krisis sekarang: wearing mask, social & physical distancing. Karena hal ini menjadi sesuatu kebiasaan bagi kita, that’s why dikatakan New Normal,” tulis @koem_kum.

Perbedaan pendapat ini mungkin bisa menyebabkan digantinya istilah new normal. Sembari terus memantau beritanya, jangan lupa untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Kalau masih bisa beraktivitas di rumah aja, lebih baik jangan pergi ke mana-mana supaya bisa mengurangi penyebaran virus.

Sudah waktunya kita lebih peduli, kenal, dan memahami virus corona yang sudah hidup di antara kita. Dapatkan E-book Panduan Normal yang Baru di sini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE