Greysia Polii Resmi Umumkan Pensiun dari Bulu Tangkis Indonesia Usai 19 Tahun Berlaga

Nama Greysia Polii mungkin sudah nggak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi penggemar olahraga bulu tangkis. Atlet yang bermain di ganda putri bulu tangkis Indonesia ini sudah berkali-kali mengharumkan nama bangsa di berbagai pertandingan kelas internasional.

Advertisement

Hari ini Minggu (12/6) atlet yang akrab disapa Greys ini secara resmi mengumumkan pensiun dari bulu tangkis pada masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan melalui acara serimonial perpisahan bertajuk Testimonial Day Greysia Polii yang digelar di Istora Senayan, Jakarta bertepatan dengan final Indonesia Masters.

Greys memutuskan pensiun usai 19 tahun meniti karier menjadi atlet bulu tangkis Indonesia

Greysia Polii pensiun

Greys saat memberikan pidato di Testimonial Day | Tangkapan layar di YouTube PBSI saat streaming Testimonial Day

Kabar atlet kelahiran 11 Agustus 1987 ini untuk berhenti berlaga di dunia bulu tangkis memang sudah terdengar sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, ia masih bertahan bahkan sempat mencetak sejarah bagi Indonesia dengan meraih medali emas untuk ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Hari ini, Minggu (12/6) Greys mengumumkan telah memutuskan pensiun dari cabang olah raga yang telah membesarkan namanya itu.

Dalam acara Testimonial Day Greysia Polii yang disiarkan secara streaming langsung dari Istora Senayan, perempuan 34 tahun itu membuat seluruh penonton terharu. Greys sempat menceritakan perjalanannya sejak awal bertanding di usia 14 tahun pada 2001, dan momen-momen bersejarah bagi karier dan kejuaraan yang mengharumkan nama bangsa.

Advertisement

Diketahui Greys mulai mengenal bulu tangkis sejak usia lima tahun, sejak saat itu ia sudah mulai bermimpi untuk menjadi seorang pebulu tangkis hebat. Setidaknya waktu yang Greys habiskan seumur hidupnya untuk bulu tangkis hampir mencapai 30 tahun. Hal ini tentu bukan perjuangan yang mudah dan singkat, hingga ia bisa menjadi seorang atlet legendaris yang berkali-kali menorehkan prestasi.

“Tentunya ini perjalanan panjang. Dibutuhkan waktu 30 tahun untuk mencapai semua yang dicita-citakan dari kecil. Dan, itu tidak lepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dan teman-teman yang ada di sini,” kata Greys dalam pidatonya di Testimonial Day Greysia Polii.

Greys memutuskan pensiun setelah 19 tahun bergabung di PBSI Greys pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukungnya selama berkarier. Selama menjadi atlet Greys telah menorehkan banyak prestasi

Advertisement

Greys mengungkap ia tetap mencintai bulu tangkis meski tak lagi bertanding

Greysia Polii pensiun

Potret Greys saat memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 | Foto dari Instgram @greyspolii

Kiprah Grays di bulu tangkis Indonesia memang sukses melangkapi koleksi medali di ajang multi event, di antaranya Grand Prix BWF Champion sebanyak 5 kali, Super Series BwF Champion 2 kali, World to BWF Champion 6 kali, meraih 3 kali perunggu di kejuaraan dunia, emas di Asian Games 2014, emas di Sea Games 2019 dan mencetak sejarah bagi bangsa Indonesia dengan meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Hal ini membuat namanya sangat dikenal oleh masyarakat dan menjadi atlet yang sangat berjasa bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Nggak heran jika acara perpisahan itu turut membuat publik menangis terharu, antara bangga dan sedih ditinggalkan Greys.

Dalam kesempatan itu, Greys juga menyatakan jika dirinya tetap mencintai bulu tangkis dan bangsa Indonesia yang telah membesarkan namanya dan menjadi bagian dari mimpi-mimpi dalam hidupnya. Ia juga menyampaikan doa dan harapannya pada generasi bulu tangkis berikutnya supaya lebih berprestasi.

“Saya saat ini akan berhenti bertanding sebagai atlet, tapi hati saya akan selalu mencintai bulu tangkis. Saya berdoa buat generasi baru ini akan mencatat banyak kemenangan serta prestasi yang lebih besar lagi bagi bangsa Indonesia,” kata Greys.

Testimonial Day Greysia Polii sukses membuat penonton ikut menangis terharu

Greysia Polii pensiun

Grays menangis saat menghampiri teman-teman dan menyapa penonton usai berpidato | Tangkapan layar di YouTube PBSI saat streaming Testimonial Day

Di awal acara Donna Agnesia dan Valentino Simanjutak selaku pembawa acara membacakan sederet prestasi yang pernah di raih Greys selama 19 tahun berkarier sebagai atlet nasional. Saat itu Donna dan Valentino meminta penonton di Istora Senayan untuk memberikan standing ovation pada Greys. Riuh gemuruh tepuk tangan membuat penonton merinding dan ikut terharu.

Apalagi tiba-tiba, pasangan Greys di ganda putri terakhir Apriyani memeluknya. Sontak penonton semakin riuh dan dibuat terharu oleh pasangan ganda putri kebanggan Indonesia ini. Bahkan, di akhir acara usai memberikan pidato perpisahannya, Greys mengelilingi lapangan untuk menyapa penonton, memeluk dan berpamitan satu per satu pada tamu undangan, dan teman-temannya.

Dalam acara tersebut, selain pidato dari Greys, dimeriahkan pula dengan aksi panggung Raisa Andriana dan diadakan pula fun game yang menjadi laga terakhir Greys di lapangan bertajuk Badminton Exihibition. Pertandingan ini cukup menarik karena diikuti atlet dunia seperti Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Yuta Watanabe (Jepang), hingga Tai Tzu Ying (Taiwan).

Perjalanan karier Greys tentu menjadi inspirasi banyak orang. Perjalanannya sebagai atlet yang tak mudah apalagi ia pernah didiskualifikasi dalam pertandingan bergengsi, tapi nggak membuat Greys menyerah. Bahkan ketika usianya tak muda lagi, Greys masih berusaha mempersembahkan emas untuk olimpiade terakhirnya.

Mengutip dari pesan dan semangat dari Greys untuk masyarakat Indonesia, “bakat dan talenta bisa membawa kita ke puncak, tapi karakter yang akan mepertahankan itu, karena kemenangan Indonesia, karena kemenangan kita adalah kemenangan bangsa Indonesia,” tutup Greys dalam pidatonya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE