Bekerja dengan selebritas menjadi keberuntungan bagi sebagian orang. Tak hanya mendapat gaji atau bonus yang lumayan, tetapi terkadang mereka juga bisa ikut tenar seperti “bos” mereka. Sebut saja, Sus Rini yang kini semakin terkenal usai menjadi pengasuh Rayyanza. Bahkan Sus Rini sudah bisa punya penghasilan sendiri di luar gajinya sebagai pengasuh anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tersebut.
Namun terkadang peluang seperti itu tak digunakan dengan baik oleh orang-orang yang berkesempatan bekerja dengan para figur publik. Alih-alih menggunakannya untuk hal positif, ada saja oknum yang memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan hal buruk. Banyak kejadian di mana manajer, pengasuh anak, supir, atau asisten rumah tangga yang mencuri puluhan hingga ratusan juta uang milik bos mereka dan berujung dibui. Hal itu pulalah yang baru dialami oleh penyanyi dangdut Inul Daratista.
ADVERTISEMENTS
Inul Daratista baru-baru ini memenjarakan salah satu OB-nya yang ketahuan mencuri uang hingga mobil operasional perusahaannya
View this post on Instagram
Melalui akun Instagramnya, Inul Daratista meluapkan kekesalannya pada mantan OB-nya yang kini berada di balik jeruji besi itu. Sosok yang bekerja dengannya sebagai Office Boy (OB) selama bertahun-tahun ternyata berani mengkhianatinya. Inul bahkan tak menyangka jika OB tersebut seberani itu.
Inul menceritakan kalau awal-awal pekerjaan sang OB bagus bahkan dipuji-puji. Pria yang awalnya bekerja di salah satu outletnya pun akhirnya ia pindahkan ke kantor pusat berkat kinerjanya yang bagus itu. Namun siapa sangka jika kesempatan itu digunakan pelaku untuk berbuat kriminal. Ia berani mencuri mobil operasional, beberapa BPKB mobil, hingga uang kantor.
Hasil curiannya tersebut diketahui digunakan untuk berfoya-foya, menggunakan barang terlarang, hingga main judi online. Padahal pelaku diketahui berasal dari keluarga kurang mampu. Istrinya pun ditelantarkan hingga hidup susah.
ADVERTISEMENTS
Tak akan dimaafkan, Inul bersikukuh ingin memenjarakan mantan OB-nya tersebut
Inul tak hanya menyesalkan apa yang dilakukan mantan pegawainya tersebut tetapi juga ingin memberinya efek jera. Tak ada toleransi, ia bersikukuh ingin memenjarakan pelaku agar ia menerima ganjaran atas kejahatan yang ia lakukan.
Padahal kata Inul, jika sang OB berkelakuan baik, ia bisa mendapatkan lebih dari yang sekarang. Tak hanya naik gaji dan menjadi karyawan tetap, Inul bahkan berniat untuk mengumrohkannya. Sayangnya, pelaku tak pernah merasa cukup dan bersyukur sehingga memilih melakukan tindak kriminal.
Di sisi lain, Inul juga menyadari bahwa ini adalah risiko dalam berbisnis. Tak ada bisnis yang selalu berjalan mulus. Akan selalu ada cobaan yang akan mengujinya, bahkan dari internal itu sendiri. Semoga menjadi pelajaran bagi yang lain, ya!