15 Baju Adat Anak dari Berbagai Daerah

Biasanya, untuk menyambut hari Kartini yang jatuh pada 21 April, banyak sekolah-sekolah yang ambil bagian dalam perayaannya. Tidak sedikit taman bermain atau sekolah dasar yang mengajak murid-muridnya untuk berdandan dan mengenakan pakaian nasional.

Melihat mereka berbaris dan berjalan dengan antusias, meninggalkan rasa gemes tersendiri bagi yang melihat. Memakai kebaya, kain ulos, peci, blangkon, beserta aksesoris lainnya, bikin kamu mengingat masa-masa ini jaman dulu, kan? Tak jarang, kamu akan dibuat gemes dan nggak sabar punya anak juga, biar bisa didandanin jadi tampan nan cantik. Coba intip penampilan 15 anak-anak menggunakan baju adat ini, siap-siap dibuat terpikat ya, guys!

1. Kebaya Jawa Barat memang sederhana. Putih dan sanggul kecil, mojang Bandung kecil ini bikin gemessss!

kebaya jawa barat

Pingin cubiiiit via iraaditya.com

2. Pesona pria Jawa terpancar saat memakai beskap. Dua lelaki muda ini jadi keliatan gagah banget.

baju adat jawa anak

Perjaka kecil Jawa via bambangweblog.blogspot.co.id

3. Pria Jawa susah untuk melepas blangkonnya. Ditambah kumis jangan lupa, biar semakin lucu dan menggemaskan.

baju adat anak

Kumisnya jangan ketinggalan via i1os.com

4. Perempuan Jawa, kebaya, dan sanggul adalah sebuah paket komplit. Hampir semua perempuan cilik Indonesia pasti pernah mengenakan kostum ini.

baju adat anak

Kebaya beserta sanggulnya via i1os.com

5. Rambut panjang dengan mata lebar memang jadi khasnya gadis Bali. Dihiasi bunga kamboja, makin lucu menggemaskan!

baju adat anak

Gadis Bali lucuk via indonesiawow.com

6. Bli dari pulau Dewata dengan udeng dan sarung khasnya, memang nggak bisa dipisahkan. Rasa-rasanya jadi pingin ikut ke Bali terus.

baju adat anak

Hai, Bli cilik! via ibudanaku.com

7. Baju Bodo khas suku Bugis nggak bisa lepas dari kalung dan bando emasnya. Cantik tanpa ribet ya, Dek. Uwuwuwu~

Baju Bodo lengkap dengan aksesorisnya

Baju Bodo lengkap dengan aksesorisnya via mysstours.wordpress.com

8. Baju dari tanah Bugis ini pas dipakai sama Adek-adek yang enggan disanggul rambutnya. Karena bando berdaun emasnya sudah cukup bikin cantik.

Bugis punya, nih.

Bugis punya, nih. via labsky2012.blogspot.co.id

9. Dengan dominasi warna emas, anak kecil jadi berebut memakai baju adat dari Papua Barat Ini. Hiasan kepala bulunya pun tak boleh ketinggalan.

Papua yang elegan

Papua yang elegan via kostumanakimut.blogspot.co.id

10. Salah satu kostum dari tanah Batavia adalah dengan peci, sarung, dan celana batik. Pantes banget bilang, “Et dah bocah” ya, Dek.

Et dah bocah~

Et dah bocah~ via www.kompasiana.com

11. Baju pengantin dari Betawi juga lucu dipakai oleh anak kecil. Cadar emas yang menutupi wajah sang perempuan nggak menutupi keimutan mereka.

Minang memang khasnya gini

Betawi memang khasnya gini via jualbajuadat.blogspot.co.id

12. Sumatera Barat tak bisa lepas dari rumah Minangnya. Pun baju adat perempuannya, selalu melekat dengan Tingkuluaknya.

Minangkabau banget, lah.

Minangkabau banget, lah. via kidnesia.com

13. Pakaian adat dari suku Dayak, sangat disayangkan untuk dilewatkan. Mahkota dari bulu burung akan menonjolkan kesan unik tiada dua.

Pesona tak biasa dari suku Dayak

Pesona tak biasa dari suku Dayak via www.hetanews.com

14. Beludru hitam dengan payet nan manik-manik warna-warni adalah hak milik dari adat Dayak. Penutup kepalanya juga unik banget.

Asli dari Dayak Kalimantan Timur

Asli dari Dayak Kalimantan Timur via bisniswisata.co.id

15. Kebaya satin memang pas dipake sama bocah kecil menggemaskan. Pinky-pinky sambil pake jarik batik. Uh, gemesnya nggak nguatin!

Kebaya merah muda, lucunya tak karuan

Kebaya merah muda, lucunya tak karuan via www.iimug.org

Masa kecil adalah saat-saat membahagiakan, dimana kamu bisa bebas memilih baju adat mana untuk dipakai di hari Kartini. Sedikit polesan makeup, penampilan dedek-dedek ini memang ngegemesin. Jadi pingin buru-buru punya anak, nih. Hehehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ketika seduhan hangat teh bertemu dengan quotes yang menyayat kalbu, tunggu di tempat absurd itu.