Pengakuan Gamer Profesional tentang Pekerjaannya. Seperti Apa Rutinitasnya?

Lizz membocorkan nominal gaji hingga tantangan yang harus ia hadapi

“Sebenarnya banyak (gamer profesional yang jadi atlet e-sport) yang gajinya masih di bawah UMR atau bahkan hanya dibayar ketika turnamen aja,” ungkap Lizz (nama samaran).

Pengakuan Lizz, laki-laki berumur 24 tahun ini langsung meruntuhkan bayangan kita tentang pendapatan para gamer yang jadi atlet e-sport. Apalagi, selama ini kita terlanjur tahu kalau pemain game profesional yang berlaga di permainan kompetitif sudah pasti hidup makmur karena berlimpah puluhan hingga ratusan juta per bulan.

Mengutip Kompas TV, pemain e-sport seperti Brizio Adi Putra pernah mendapatkan gaji minimal Rp17 juta rupiah sampai Rp22 juta rupiah per bulan pada tahun 2020. Angka yang fantastis, ya. Padahal, Brizio ini cuma contoh kecil aja. Beberapa nama atlet e-sport sudah mengantongi ratusan juta, lo. Misalnya, Kevin ‘xccurate’ Susanto dikabarkan pernah mendapatkan penghasilan  Rp977 juta rupiah. Lalu, ada Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand yang meraup uang  Rp1,5 miliar rupiah. Iya….. betul, 1,5 miliar!

Pantas aja banyak orang yang diam-diam iri sekaligus mendambakan diri jadi gamer profesional. Apalagi, nggak sedikit orang yang beranggapan kalau mainan game seperti atlet e-sport itu mudah. Kan, kita hanya duduk-duduk aja, tapi gajinya besar.

Sayangnya, Lizz menyangkal anggapan yang sudah umum ini. Saat dihubungi Hipwee Premium, Selasa (25/1), ia menuturkan banyak hal tentang gamer dan pekerjaannya sebagai atlet e-sport. Ternyata, menjadi gamer nggak serta-merta gajinya besar juga. Dari rutinitas yang dijalaninya, kerjaan gamer profesional sepertinya nggak semudah yang kita bayangkan, deh.

Yuk, simak pengalaman dan karier Lizz sebagai gamer profesional! Dia mengungkapkan banyak hal mulai dari plus-minus sampai fakta-mitos tentang profesinya. Cus~

Dari hobi main game yang akhirnya berubah jadi karier yang ditekuni

Sebenarnya, orang yang memainkan suatu permainan udah bisa disebut gamer. Untuk menjadi gamer nggak ada ketentuannya. Selama suka memainkan game artinya kamu adalah seorang gamer. Jadi, bagi Lizz, profesi gamer itu nggak ada. Namun, akan jadi hal berbeda bila kamu terjun ke dunia  gamer profesional yang memang menghasilkan uang.

Ketika diminta untuk mengingat awal mula menjadi gamer, Lizz mengaku udah lupa. Seingatnya, sejak kecil dia memang hobi bermain game (permainan), terutama permianan FPS (first- person shooter). Pada Februari 2020 lalu, barulah Lizz menjajaki profesi gamer profesional sebagai atlet e-sport gara-gara ditawari  seorang kawan yang sedang membuat tim Valorant. Setelah masa percobaan 3 bulan, kontraknya diperpanjang. Alhasil, Lizz sekarang menjadi Professional Valorant Player dan bergabung dengan sebuah organisasi e-sport.

Rasanya menjadi gamer profesional | Illustration by Hipwee

Siapa yang masih beranggapan gamer profesional cuma duduk-duduk aja? Coba tengok dulu rutinitasnya nih~

Saat ngomongin gamer profesional, apa sih yang kamu pikirkan?

Kerjaan yang gampang karena tinggal duduk aja atau waktu kerja yang fleksibel dan nggak terikat jam cukup sering mampir di benak kita. Namun, Lizz mengungkapkan kalau rutinitasnya nggak jauh beda dengan pekerja lain yang kerja kantoran. Pada kenyataannya, dia bekerja selama 8-10 jam per hari dari hari Senin sampai Jumat. Terkadang, dia juga masih bekerja di akhir pekan karena kebanyakan turnamen diadakan di Sabtu dan Minggu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini