6 Kesalahan Olshop yang Sering Bikin Calon Pembeli Kabur. Lah, Katanya Mau Laris?

kebiasaan menyebalkan olshop

Jika belum memiliki biaya untuk menyewa toko, membuka toko online menjadi pilihan yang paling mungkin dilakukan. Lagipula, melalui platform di internet justru cakupan calon pembeli juga semakin banyak, branding juga lebih mudah untuk dilakukan melalui kiriman-kiriman yang bisa diunggah. Akan tetapi karena berbagai kemudahan tersebut justru para penjual sering lalai dengan hal-hal detail sehingga selama beberapa waktu berjualan di internet pembeli hanya sedikit yang berdatangan.

Mungkin sesekali kamu bisa mencoba menggunakan sudut pandang calon pembeli, apa saja yang membuat mereka sebal dan mengurungkan niat untuk menukar barangmu dengan uang mereka. Ini nih bocorannya!

1. Hal paling umum yang membuat sebal para calon pembeli adalah penjual yang tidak mencantumkan harga di kirimannya

Harus nanya dulu/ Credit: sunnygb5 via www.freepik.com

Alasannya mungkin takut jika harga jual yang dicantumkan terlalu tinggi dan pembeli malah banyak yang kabur serta tak jadi beli. Akan tetapi, media sosial digunakan oleh berbagai kalangan maka jika ia masuk ke target pasarmu dengan harga jual yang tinggipun mereka tetap akan membeli. Lagipula, biasanya orang akan lebih sungkan bertanya lebih lanjut melalui DM karena belum tentu membeli, belum lagi pikiran kalau akan dapat balasan dalam waktu yang lama. Buang-buang waktu saja~

2. Setelah melihat ada produk lucu di kiriman orang, biasanya calon pembeli akan mengecek akun. Kalau ternyata dikunci seringnya malah jadi malas~

Hadeh males/ Credit: sunnygb5 via www.freepik.com

Hal ini biasanya terjadi di Instagram. Karena produk yang ditawarkan lucu, maka calon pembeli akan mampir ke akun jualanmu. Karena produkmu mengesankan mungkin ia akan meminta mengikuti, namun suatu hari permintaannya sudah diterima bisa jadi ia sudah membelanjakan uangnya di toko lain atau untuk keperluan yang lain. Lagipula dengan mengunci akun, kamu bisa jadi kehilangan kesempatan untuk optimasi tagar lo.

3. Tujuan seseorang mampir ke akun media sosial toko online selain untuk melihat katalog, bisa juga untuk mencari toko di marketplace

Ada dong/ Credit: sunnygb5 via www.freepik.com

Mencantumkan link menuju marketplace rasanya sudah jadi hal wajib jika ingin pengalaman pelangganmu dalam membeli semakin menyenangkan. Pasalnya, di marketplace mereka bisa melihat harga, detail deskripsi, ulasan produk, juga biaya ongkir totalnya. Belum lagi jika ada momen-momen diskon yang bisa membantumu untuk menarik konsumen.

4. Manusia tidak suka dikecawakan setelah diberi harapan, makanya memperbarui katalog juga wajib dilakukan agar mereka tak kecewa karena kehabisan barang

Masih ada/ Credit: sunnygb5 via www.freepik.com

Pembeli akan merasa senang saat barang incarannya ada di foto media sosial maupun marketplace toko online milikmu, tapi mereka akan kecewa jika ternyata barang tersebut sudah tidak tersedia setelah bertanya. Rasanya seperti diberi harapan palsu. Kalau hal ini terjadi berulang kali, kamu bisa kehilangan banyak pelanggan.

5. Foto juga jadi salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap penilaian orang terhadap produk yang kamu jual

Bagus/ Credit: Kaloka Pottery via www.instagram.com

Tak peduli seberapa bagus produk yang kamu jual, kalau resolusi foto kurang bagus maka kepercayaan calon pembeli akan berkurang. Resolusi foto yang jelek akan menimbulkan asumsi bahwa foto tersebut nyomot di toko lain atau merasa bahwa penjual kurang profesional. Ada banyak trik untuk menata foto di katalog yang membuat calon pembeli betah memilih-milih. Lagipula, sekarang sudah banyak pula telepon pintar harga relatif terjangkau dengan kualitas kamera yang bagus.

6. Terakhir, komunikasi adalah hal yang tak kalah penting. Respons yang lama dan penjual yang jutek akan begitu saja ditinggalkan

Sabar walau kesal/ Credit: sunnygb5 via www.freepik.com

Hendaknya jika sudah memantapkan hati untuk berjualan maka waktu untuk membalas para calon pembeli benar-benar disediakan. Kecuali sudah lewat jam kerja, sebaiknya sesegera mungkin menjawab pertanyaan yang datang dari mereka. Pasalnya, respons yang lama membuat calon pembeli merasa tak diperhatikan dan waktunya malah terbuang. Yang tak kalah penting, nada saat membalas pesan juga perlu diperhatikan. Mungkin banyak membeli yang menyebalkan tapi respons jutek hanya membuat calon pembeli semakin jauh.

Di samping teknik marketing, komunikasi dan pengelolaan media sosial juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan usahamu. Makanya sesekali untuk mengetahui pengalaman calon pembeli, kamu juga perlu memakai perspektif ketika menjadi pembeli untuk mendapatkan insight baru.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.