7 Cara Aman Bersihkan Sisa-sisa Abu Vulkanik. Nggak Boleh Asal, Sebab Partikelnya Cukup Unik

Membersihkan abu vulkanik

Sekitar pukul 05.22 tadi pagi, gunung Merapi kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan enam kilometer, mengutip laman Detik . Beda dengan biasanya, kali ini abu vulkanik mengarah ke timur yang kemudian menyelimuti wilayah sekitar Klaten, Boyolali, hingga Solo. Meski nggak deras, namun abu yang menyelimuti kawasan tersebut tetaplah mengganggu dan berbahaya jika terhirup langsung.

Advertisement

Struktur partikel abu vulkanik ini berbeda dengan abu atau pasir biasa. Sebab, abu vulkanik berasal dari magma panas yang membeku secara cepat. Nah, proses pembekuan yang nggak sempurna ini membuat bentuknya jadi runcing, yang mana ini mengharuskan kita untuk berhati-hati ketika membersihkan benda yang kena abunya. Melansir dari beberapa sumber, berikut cara aman yang mesti kamu terapkan saat membersihkan sisa abu vulkanik.

1. Saat membersihkan abu vulkanik, kenakan pelindung hidung dan mata

pakai masker via www.shutterstock.com

Jika abunya nggak begitu tebal, kamu boleh menggunakan masker bedah biasa. Tapi kalau mau lebih aman, gunakan masker tipe N95. Waktu membersihkan, lepas lensa kontak agar nggak mengalami iritasi mata. Gunakan kacamata untuk melindungi mata.

2. Pastikan sudah membuka seluruh sirkulasi udara jika mau membersihkan abu vulkanik dalam rumah

buka jendela via techcrunch.com

Hal ini penting dilakukan supaya udara bisa keluar masuk dengan baik dan kamu jadi nggak sesak napas. Gunakanlah kain atau spons yang sudah dibasahi air dan campuran detergen untuk membersihkan perkakasmu. Jangan ditekan karena struktur abu yang tajam bisa merusak perkakas, terlebih jika berbahan kaca atau porselen. Kalau mau membersihkan lantai, pastikan abu sudah dikumpulkan dulu, baru dipel setelahnya.

Advertisement

3. Sebelum dibersihkan, basahi dulu abu vulkanik yang menumpuk dengan air

disiram air via www.hetanews.com

Bukan cuma di pekarangan aja, di atas atap pun, abu vulkanik mesti disiram dengan air sebelum dibersihkan. Tapi jangan terlalu banyak agar abu nggak menggumpal dan malah bikin atap runtuh. Membasahi abu dengan air ini juga bisa mencegahnya bertebaran di udara lo!

4. Untuk pakaian, bisa kamu kebutkan dan cuci dengan detergen

cuci baju via www.brilio.net

Agar dalam rendaman nanti nggak banyak abu, kebut-kebut dulu pakaian di luar ruangan. Setelah itu rendam dalam air yang sudah dicampur banyak detergen. Pastikan airnya cukup agar kotoran benar-benar hilang.

5. Untuk mobil, semprot dulu abu dengan air sebelum dibersihkan lebih detail

Advertisement

untuk mobil via otomotif.kompas.com

Penyemprotan bertujuan untuk menghempaskan abu yang menempel pada kendaraan. Nah, kalau sudah cukup hilang, barulah dilap menggunakan lap basah. Lap ini pun harus sering dicuci untuk meminimalisir debu yang menempel. Pastikan kamu lebih hati-hati ketika mengusapnya agar nggak membuat baret kaca mobil.

Kalau kamu lagi mengemudi dan terjadi hujan abu, hindari memakai wiper karena justru bakal merusak kaca mobilmu. Guyur dengan air dan bersihkan pakai lap pelan-pelan.

6. Abu vulkanik ini mesti dikumpulkan dalam satu kantong yang cukup kuat

dikumpulkan via www.herugan.com

Setelah semua selesai, buanglah abu ke dalam kantong. Pastikan bahwa abu vulkanik ini nggak bercampur dengan sampah rumah tangga lainnya. Kemudian, carilah informasi dari instansi terbaik di mana kamu bisa membuang abu vulkanik ini.

7. Kalau sudah selesai, segera ganti pakaian yang dipakai waktu membersihkan abu vulkanik tadi

tumpukan baju via tafsirmimpi.id

Kita nggak pernah tahu barangkali saat bersih-bersih ada abu yang menempel di pakaian. Makanya, daripada terhirup dan mengganggu pernapasan, mending segera ganti dan cuci bajumu. Selain itu, abu yang menempel di pakaian juga berpotensi rontok dan mengotori rumah lagi lo!

Membersihkan abu vulkanik ini nggak sama dengan debu atau kotoran biasa. Sebab, partikelnya yang tajam justru bisa merusak perkakas jika kamu nggak hati-hati saat mengelapnya. Semoga infonya berguna, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE