10 Wisata Malam Khas Jogja yang Membuat Kota Ini Tak Cukup Dikunjungi Sekali Saja

Yogyakarta memang menyuguhkan keelokan yang seolah gak ada habisnya. Gak cuma wisata alam seperti pantai-pantainya yang menawan, tapi juga wisata sejarah dan budayanya. Romantisme Jogja yang tertanam di benak banyak orang yang pernah menjadi bagian darinya tak pelak selalu membuat kita rindu.

Advertisement

Ketika senja tenggelam, indahnya Jogja tak serta-merta ikut meredup. Semaraknya Kota Gudeg ini justru baru saja dimulai. Jadi, jangan dulu buru-buru pulang ke peraduan. Yuk, sambangi semaraknya Jogja di malam hari!

1. Menengok sisi Jogja yang berbeda, kamu bisa temukan di magisnya Tugu Jogja yang disorot lampu keemasan di malam hari

Tugu Jogja di malam hari

Tugu Jogja di malam hari via grahafauzi.wordpress.com

Siapa yang gak kenal dengan landmark yang menjadi ikon Yogyakarta ini? Tugu Jogja yang bercat putih dengan sepuhan emas tampak menjulang di persimpangan Jl. AM. Sangaji, Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan Margo Utomo (P. Mangkubumi). Tugu Jogja ini berada di garis antara Gunung Merapi dan Keraton, menjadikannya jantung kota yang istimewa.

Jika kamu menganggap Tugu Jogja itu biasa saja, tunggulah sampai malam tiba. Dihiasi cahaya lampu kota, Tugu Jogja jadi tampak begitu mempesona. Saking mempesonanya, banyak orang yang rela menanti sampai jalanan agak sepi demi berfoto dengan Tugu Jogja di malam hari.

Advertisement

2. Malioboro tak cuma semarak di siang hari. Pendar lampu kota menambah cantiknya jalan legendaris ini

Kawasan Jalan Malioboro

Kawasan Jalan Malioboro via indonesiawow.com

Malioboro, ruas jalan paling legendaris di Yogyakarta ini ternyata tak cuma semarak dengan hiruk-pikuk interaksi antarmanusianya di siang hari. Saat malam tiba dan lampu-lampu kota mulai menyala, Malioboro akan menunjukkan wajah cantiknya. Pemandangan ini nih salah satu alasan banyak orang yang susah move on dari Jogja.

Di kiri kanannya, kamu bisa menikmati pemandangan bangunan lawas yang berpadu dengan mal dan hotel sambil berjalan kaki. Jangan lupa uga berhenti untuk menikmati musik angklung yang unik dari pengamen angklung yang biasa “manggung” di trotoar Malioboro.

3. Sambangi kawasan titik Nol Kilometer. Gabungan sinar lampu dan komunitas yang nongkrong di situ seakan membawamu ke masa lalu

Kawasan Nol Kilometer

Kawasan Nol Kilometer via auvaonly.wordpress.com

Advertisement

Kamu pasti tahu kalau kawasan Nol Kilometer atau KM Nol ini adalah memiliki sejumlah bangunan peninggalan Belanda yang disebut loji. Coba deh kemari ketika malam hari, kamu seolah diajak berkelana ke masa lalu lewat bangunan-bangunan tua yang terawat sampai sekarang. Pendar kekuningan dari lampu merkuri makin menambah kesan romantis di tempat ini.

Kawasan KM Nol ini menjadi tempat favorit anak muda di Jogja untuk nongkrong maupun mengekspresikan diri. Kamu bisa melihat berbagai komunitas dan seniman menarik perhatian pengunjung lewat atraksi mereka. Ada yang meniru patung perunggu, berdandan ala hantu, sampai menari.

4. Pesta Rakyat Sekaten di Alun-alun Utara. Tempat kemeriahan khas tradisional Jogja

Wahana Ombak Banyu di Sekaten

Wahana Ombak Banyu di Sekaten via pitoyosusanto.wordpress.com

Dari titik Nol Kilometer, berjalanlah ke arah selatan dan temukan alun-alun utara Yogyakarta. Setiap menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, alun-alun utara menjadi salah satu pusat keriaan Jogja di malam hari. Di sinilah pasar malam Sekaten digelar setiap tahunnya.

Kamu bisa menemukan aneka wahana permainan yang seru dan murah meriah, seperti kora-kora, bianglala, ombak banyu, sampai rumah hantu. Tersedia pula aneka jajanan serta toko-toko yang menjual pakaian bekas. Suasana makin riuh dengan diputarnya lagu-lagu dangdut di sejumlah wahana.

5. Malam di Alun-alun Kidul juga terasa berbeda. Lampu dari mobil hias, dan kumpulan orang bermain Masangin membuat atmosfer tak lagi sama

Alun-alun kidul

Alun-alun kidul via wisatakita.web.id

Alun-alun selatan atau yang lebih dikenal dengan alun-alun kidul atau alkid juga wajib kamu datangi saat malam tiba. Aneka lampu warna-warni dari kendaraan hias menambah semarak tempat ini. Mobil-mobil hias ini bisa kamu gunakan untuk berkeliling alkid dengan tarif 30-40 ribu sesudah ditawar.

Jangan lewatkan juga untuk menjajal peruntunganmu melewati celah dua pohon beringin alkid. Konon, siapa yang bisa melewati celah di antara pohon beringin dengan mata tertutup, harapannya akan terkabul. Jadi, kalau kamu punya harapan yang terpendam, kenapa gak dicoba aja?

6. Monumen Jogja Kembali menyuguhkan sisi romantisnya di malam hari lewat Taman Pelangi yang menawan

Taman Pelangi Monjali

Taman Pelangi Monjali via windriani.blogspot.com

Monumen Jogja Kembali atau Monjali merupakan sebuah monumen dan museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang terletak di Jalan Lingkar Utara Yogyakarta. Selain berisi rekaman sejarah untuk mengenang pahlawan kemerdekaan, monumen ini ternyata punya sisi romantisnya sendiri di malam hari, lho.

Di pelataran Monjali, ada Taman Pelangi yang terasa semarak dan romantis di malam hari. Lampion-lampion berbagai bentuk menerangi tempat ini dengan cahayanya yang warna-warni. Cuma di sini kamu bisa melihat pelangi di malam hari. Apalagi, taman ini tergenapi dengan berbagai wanaha yang bisa kamu nikmati bersama teman, pacar, atau keluarga.

7. Di Sindu Kusuma Edupark, suasana malam di kota Jogja kini bisa kamu nikmati dari atas bianglala

Ferris Wheel di SKE park

Ferris Wheel di SKE park via twitter.com

Sebuah ferris wheel dengan lampu berwarna-warni di Sindu Kusuma Edupark semakin menambah semarak Jogja di malam hari. Sindu Kusuma Edupark atau SKE adalah taman rekreasi yang terbilang baru di Yogyakarta. Wahana utamanya adalah ferris wheel alias kincir ria setinggi 48 meter.

Dari puncak bianglala ini, kamu bisa menikmati suasana lampu kota Jogja bersama orang yang kamu kasihi. Taman rekreasi ini cuma buka sampai jam 9 malam, jadi jangan sampai kemalaman.

8. Dari Bukit Bintang, kamu akan menemukan panorama cahaya lampu kota yang romantis dan tak tergantikan

Pemandangan dari atas Bukit Bintang

Pemandangan dari atas Bukit Bintang via www.flickr.com

Bukit Bintang yang berada di Jalan Raya Yogyakarta-Wonosari menjadi salah satu tempat singgah yang menawan untuk melewatkan malam. Di tempat ini, berjajar sejumlah warung makan di tepi jurang yang menawarkan aneka makanan dengan harga ringan. Dari ketinggian 150 meter, kamu bisa menikmati jagung bakar plus minuman hangat ditemani kerlip lampu kota Jogja yang menawan di kejauhan. Pasti tambah romantis, apalagi kalau ditemani orang yang kamu cintai.

9. Temukan juga keriuhan malam yang berbeda lewat Oyot Godhong Cabaret Show yang lucu, unik, dan menghibur

Oyot Godhong Cabaret Show

Oyot Godhong Cabaret Show via hiburan.kompasiana.com

Gak cuma Bangkok dan Bali yang punya pertunjukan kabaret yang ditampilkan oleh ladyboy atau waria, Jogja juga punya. Sambangi saja Oyot Godhong Cabaret Show yang tampil tiap malam Sabtu dan malam Minggu di atap Mirota Batik, Malioboro. Di sini, kamu akan disuguhkan dengan penampilan menari dan menyanyi lipsync di atas panggung yang gemerlap oleh para waria.

Di atas panggung inilah para waria bisa diakui lewat kemampuannya menghibur penonton. Siap-siap aja untuk geli sampai tertawa terbahak-bahak karena gaya mereka yang kocak. Kalau ingin menonton, jangan sampai terlambat sampai di gedung pertunjukan, karena tempatnya pasti akan penuh sesak.

10. Akhirnya, habiskan malammu di angkringan sambil lesehan ditemani secangkir kopi. Kalau begini, siapa sih yang tidak rindu?

Kopi joss

Kopi joss via travelmatekamu.com

Kata Joko Pinurbo, Jogja itu terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.

Menikmati suasana malam di Jogja tentu belum lengkap tanpa lesehan di angkringan ditemani secangkir kopi. Setiap malam, angkringan Lik Man di sisi utara Stasiun Tugu serta angkringan KR di jalan Margo Utomo selalu dipadati anak muda. Tikar-tikar sederhana yang lusuh menjadi alas duduk mereka ketika ngobrol ngalor-ngidul sembari menyeruput kopi yang masih beruap.

Suasana inilah yang menginspirasi banyak musisi untuk menciptakan lagu yang tak lekang oleh zaman, seperti Kahitna dengan lagu Yogyakarta-nya. Mumpung kamu di Jogja, kenapa gak menjajalnya sendiri?

Nah, cobalah sendiri dan temukan sisi romantisme Jogja yang semarak di malam hari. Kalau kamu mau nambahin, coret-coret aja di kolom komentar.

Apakah kamu tertarik untuk mengikuti jalan-jalan lewat virtual tour selama masa new normal ini? Kasih tahu pendapatmu di sini

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengagum senja dan penggubah lamunan menjadi kata. Doyan makan pisang goreng di sela-sela waktunya.

CLOSE