9 Rahasia Kabupaten Grobogan yang Akan Membuatmu Ingin Segera Berkunjung ke Sana

Kabupaten Grobogan kurang santer terdengar namanya, bahkan walau wilayahnya terhitung terluas kedua di seluruh Jawa Tengah. Mungkin malah kamu baru mendengar nama Grobogan kali ini — dan selama ini lebih familiar dengan ibukotanya, Purwodadi.

Padahal, Grobogan memiliki keindahan alam yang sungguh menakjubkan. Ada air terjun, gua, tempat pemandian, hingga lumpur dan api abadi yang bisa dituju hanya beberapa jam saja dari kota besar seperti Semarang dan Yogyakarta.

Untuk memperkenalkanmu lebih jauh dengan keindahan Grobogan, simaklah penuturan Hipwee berikut ini. Semoga bisa menginspirasimu untuk pergi ke sana dalam waktu dekat ini.

1. Fenomena alam yang tak biasa milik Grobogan adalah Api abadi Mrapen, yang tak akan padam meski diguyur hujan

Api abadi

Gas dari dalam tanah kemudian tersulut api via id.wikipedia.org

Terletak di jalur Purwodadi-Semarang, 26 kilometer dari kota Purwodadi. Tepatnya di desa Manggarmas, kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Api abadi Mrapen ini merupakan fenomena geologi alam yang cukup langka, terbentuk karena adanya gas alam yang keluar dari dalam tanah lalu kemudian tersulut api. Diameternya sendiri sebenarnya mungil, sekitar 1,5 meter. Lalu ia diberi tumpukan batu kapur di atasnya agar tak berbahaya bagi para pengunjung. Disebut ‘abadi’ karena ia tak akan padam meski berjam-jam diguyur hujan.

Selain digunakan sebagai upacara obor pada hari raya Waisak, api abadi Mrapen juga banyak digunakan untuk acara pembukaan olahraga, dari SEA Games di Palembang sampai Asian Beach Games di China sampai Oman. Tak hanya itu saja yang bisa kamu temui di sini. Di dekatnya terdapat pula Batu Bobot, yang konon bisa mengabulkan segala permintaan bagi siapa saja yang dapat mengangkatnya sambil duduk.

2. Berkunjunglah ke Bledug Kuwu, dan saksikan letupan lumpur yang “anehnya” mengandung garam

Letu

Letupan lumpur di Bledug Kuwu

Bila kamu ingin melihat fenomena alam yang menakjubkan, pergilah ke Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Kamu akan disuguhi pemandangan lumpur yang meletup-letup. Tempat wisata ini terletak sekitar 28 KM dari kearah timur dari kota Purwodadi. Letaknya juga tak jauh dari api abadi Mrapen. Meski terletak berkilo-kilometer jauhnya dari laut, lumpur di Bledug Kuwu ternyata mengandung garam. Karena hal inilah masyarakat menganggap ada saluran bawah tanah yang menghubungkan Bledug Kuwu dengan Laut Selatan.

Bledug dalam bahasa Indonesia yang berarti letupan atau letusan, dan kuwu atau kuwur yang artinya tersebar. Memang ada beberapa titik yang akan meletupkan lumpur di kawasan secara berulang-ulang dalam rentang waktu 1-2 menit, dengan ketinggian 1 sampai 10 meter. Dan setelahnya, akan ada asap putih yang menyembul keluar dari letupan lumpur tersebut.

Jangan khawatir. Meski terlihat ada asap, lumpur di kawasan ini tidaklah panas sama sekali.

3. Keindahan alam asli Indonesia dapat kamu nikmati di Air Terjun Widuri

Air terjun Widuri

Air terjun Widuri via widuriairterjun.blogspot.com

Air terjun ini terletak di Desa Kemaduh Batur, Kecamatan Tawangharjo, 19 kilometer sebelah timur laut kota Purwodadi, tepatnya di Jalan Raya Puwodadi-Blora.Sesampainya di perempatan Ngantrul, Tawangharjo, ambil jalan ke utara kira-kira 15-20 menit berkendara.

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 40 meter, diapit oleh hutan jati dan persawahan yang masih asri. Akses menuju air terjun ini lumayan menantang. Pengunjung diharuskan berjalan kaki melewati area persawahan sebelum akhirnya sampai di air terjun ini. Tapi jangan malas dulu, karena pemandangan yang kamu lihat akan sebanding dengan total tenaga yang kamu keluarkan untuknya.

4. Konon jika mandi pada hari-hari tertentu di Sendang Coyo, wajahmu akan awet muda dan bercahaya

Segarnya pemandian

Segarnya pemandian di Sendang Coyo via hariansemarangbanget.blogspot.com

Sendang, dalam bahasa Indonesia berarti kolam atau danau kecil, disebut Sendang Coyo karena konon dapat membuat orang yang mandi tepat di tengah malam satu Suro menjadi awet muda sehingga wajahnya bercahaya — alias cohyo. Air yang jernih dan segar, serta kedalamannya yang tak lebih dari 1 meter juga membuat sendang ini banyak dikunjungi oleh keluarga beserta anak-anak mereka.

Objek wisata pemandian ini terletak di Desa Mlowokarangtalun, sekitar 26 km arah tenggara kota Purwodadi.  Letaknya yang berada di tengah-tengah hutan jati tak lantas membuat tempat wisata ini sepi. Justru karena jauh dari hiruk-pikuk kota, tempat ini didaulat sebagai salah satu tujuan wisata favorit warga sekitar. Apalagi ketika bulan Ramadhan tiba, wah, yang kamu lihat adalah warga yang sedang mandi di seluruh sudut pemandian ini.

5. Nikmati damainya pemandangan alam dengan berpiknik di tepi waduk Kedung Ombo

Salah satu waduk terluas di Pulau Jawa

Salah satu waduk terluas di Pulau Jawa via pamungkaz.net

Waduk Kedung Ombo merupakan waduk yang dibangun pada pertemuan Sungai Uter dan Sungai Serang. Terletak di Dukuh Kedung Ombo, Desa Gayat, Kecamatan Geyer. Waduk ini dibangun pada tahun 1985 sampai 1989, dan merupakan salah satu waduk terbesar di Pulau Jawa, karena dalam pembuatannya sendiri menenggelamkan 37 desa, dan 7 kecamatan, di tiga kabupaten berbeda, yaitu Sragen, Boyolali, dan Grobogan.

Kedung Ombo juga menawarkan wisata air dengan menngunakan perahu untuk para pengunjung. Bahkan arena bermain anak-anak juga sudah tersedia. Tak perlu khawatir jika kehabisan bekal, karena di pinggir waduk ini juga sudah banyak warung-warung makan yang menjajakan aneka makanan.

6. Grobogan juga memiliki banyak sekali gua menakjubkan, salah satunya Gua Urang

Salah satu wisata gua di Grobogan

Salah satu wisata gua di Grobogan via biotagua.org

Gua Urang merupakan habitat hidup beragam jenis kelelawar. Kelelawar-kelelawar ini sangat berperan penting dalam pertanian di sekitar gua. Terletak di Kecamatan Tawangharjo, selain menyajikan stalagmit dan stalagtit, gua ini juga menyajikan pemandangan sungai bawah tanah. Tak heran jika tanah diatas gua begitu kering, karena memang air mengalir di dalam gua ini. Di dekat lokasi gua ini juga terdapat gua-gua lain seperti Gua Kembang, dan Gua Gelatik.

7. Sebelum pulang ke kota asal, nikmat dan gurihnya Sayur Becek bisa kamu nikmati sambil mengistirahatkan badan dan kaki

Sayur becek, atau biasa kita kenal dengan gulai

Sayur becek, atau biasa kita kenal dengan gulai via www.central-java-tourism.com

Pada zaman dahulu, kuliner ini hanya dibuat sebagai jamuan makan bagi orang yang sedang merayakan hajat di pedesaan. Namun saat ini, sayur becek sudah banyak dijual di warung-warung makan di Grobogan. Sayur becek ini terdiri dari iga sapi, maupun balungan (tulang). Mungkin karena ketika makan pasti belepotan maka diberilah nama sayur becek, seperti tanah yang tergenang air — jadi becek. Hehe.

8. Kamu juga bisa menikmati nasi Jagung dan Botok Yuyu, hidangan sederhana yang akan menambah nafsu makanmu

Nasi jagung dan botok yuyu

Nasi jagung dan botok yuyu via twitter.com

Seperti namanya, nasi jagung memang terbuat dari jagung yang digiling halus, direndam, baru kemudian dikukus. Sedangkan botok yuyu adalah makanan yang terbuat dari yuyu (baca:kepiting sawah) yang dimasak menggunakan bumbu botok. Biasanya sih makanan ini juga dilengkapi bersamaan dengan keripik udang.

9. Kalau kamu penggemar makanan ekstrem, cobalah cicipi makanan khas Grobogan: Swieke

Olahan katak

Olahan katak via commons.wikimedia.org

Swike atau swieke sebenarnya adalah teknik mengolah daging. Jadi dagingnya bisa berasal dari hewan apa saja, dari bebek hingga ayam. Tak harus kaki katak yang akhirnya dihidangkan.

Jadi jika kamu tak memakan daging katak, jangan khawatir. Ada juga kok restoran yang menjual swieke halal di Purwodadi. Kamu hanya perlu bertanya pada pemiliknya saja. Jangan sampai ketinggalan nikmatnya perpaduan jahe, bawang putih, dan merica dalam kuah bumbu swieke yang khas. Kalau ke Purwodadi dan nggak makan swieke, kamu termasuk golongan merugi!

Sudah terbukti, bukan, kalau Grobogan menyimpan berjuta keindahan? Jadi kapan nih kamu mau mengunjunginya? 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penggemar Mendoan hangat, dan kopi hitam nan kental