Malang Nggak Pernah Mati, Selalu Ada Destinasi yang Memanjakan Hati. Yuk Main Ke Kampung Tridi!

Malang nggak pernah mati. Nggak hanya destinasi wisata yang beragam, malang dikenal pula dengan surga kuliner yang berhawa sejuk. Nggak mau bahas makanan juga sih, bulan ini muncul lagi sebuah destinasi yang bikin kamu mupeng pengen segera pergi. Sebuah kampung dengan aneka gambar yang nampak nyata dan seolah memanggil untuk diajak berfoto bersama. Duh, jadi pengen selfie!

Ini tempat paling baru dan hits di kota Malang. Kampung Tridi Namanya, kawasan asik untuk kamu penggemar selfie

berasa foto sama Gorila

berasa foto sama Gorila via brilio.net

Nampaknya warga Kota Malang, Jawa Timur layak diberi predikat kreatif. Gimana nggak kreatif kalau mereka terus berinovasi terhadap kota tempat tinggalnya? Setelah boomingnya Kampung Warna-Warni di bantaran Kali Brantas, Kelurahan Jodipan bulan Juli lalu, kini sudah muncul lagi Kampung Tridi di kelurahan sebelahnya, Kelurahan Kesatrian. Nggak bisa diem banget kan warga Malang ini? Hihiii…

Sama halnya dengan Kelurahan Jodipan yang kini berubah jadi Kampung Warna-Warni, Kelurahan Kesatrian dulunya juga kampung kumuh. Mereka pun dulu juga nggak berani mimpi untuk mengubah kawasan ini jadi tempat wisata

siapa juga yang berani mimpi kalau kampung kumuh bisa datengin duit?

siapa juga yang berani mimpi kalau kampung kumuh bisa datengin duit? via drive.thunder.id

Dulu, dua kampung yang terbelah oleh Sungai Brantas ini merupakan kampung kumuh. Eh sekarang malah ramai didatangi wisatawan dan jadi rujukan wisata di Kota Malang. Apa sih sejatinya yang menarik disini? Dilansir dari Kompas.com, Eddy Supriyanto atau yang biasa dipanggil Edi Gimbal selaku penggagas Kampung Tridi mengatakan, kampung ini menghadirkan konsep lukisan tiga dimensi (3D) yang dibaca tridi, dan juga lukisan realis atau gambar-gambar yang seolah hidup. Baca deskripsinya aja kamu udah tertarik kan?

Dinding bangunan fasilitas umum di pinggir gang dan perumahan wargalah yang jadi wahana lukisannya atau wadah menumpahkan kreatifitas agar tak sia-sia. Biar jadi indah dipandang mata juga ~

kamu pun nggak bisa meragukan kemampuan berkesenian mereka

kamu pun nggak bisa meragukan kemampuan berkesenian mereka via kompas.com

Mulanya gini, warga di kampung Kesatrian terinspirasi dari lukisan tiga dimensi yang seringkali ada di lokasi-lokasi wisata. Berawal dari itulah, warga kemudian berkeinginan untuk menghadirkan lukisan yang sama konsepnya di tengah perkampungan warga. Ya memang, di Indonesia belum pernah ada dong konsep kampung tridi? Nggak cuma nambah jujugan wisata, hal ini menambah penghasilan mereka juga.

Menjamurnya beragam kampung tematik di Kota Malang ini ternyata juga mendapat respon cukup baik dari Pemkotnya lho… Abah Anton udah sowan ke kampung tridi Selasa (23/8) lalu

Abah Anton nih udah duluan pergi kesana

Abah Anton nih udah duluan pergi kesana via kompas.com

Walikota Malang, H. Mochammad Anton sudah mengunjung kampung tridi pada Selasa (23/8) lalu, katanya sih untuk pengembangan lebih lanjut gitu deh.

“Hasil karyanya masyarakat ini sangat mengagumkan, tidak salah jika Kota Malang disebut sebagai Kota Kreatif,” tutur Anton dilansir dari merdeka.com

Lokasi ini juga dianggapnya cukup cantik dan merupakan tempat yang tepat untuk berfoto selfie. Anton juga telah meninjau wilayah bantaran sungai yang rencananya akan segera dibangun jembatan yang akan menghubungkan kampung tridi dengan kampung warna-warni. Asiiik, makin menarik ya?

Kalau kamu kira kampung Tridi ini sudah bener-bener selesai dan wisatawan tinggal menikmati, kamu salah. Hingga saat ini ternyata lukisan-lukisan disana masih mencapai 15 persen saja

memang belum kelar, tapi sudah menyebar

memang belum kelar, tapi sudah menyebar via viva.co.id

Rencananya, empat RT yaitu RT 1 hingga RT 4 yang ada di kampung ini akan dibubuhkan lukisan tiga dimensi semua. Tapi hingga sekarang memang masih belum selesai sempurna, masih proses mencapai 15 persen tadi. Mereka merencanakan ada 80 gambar lebih pada akhirnya.

Tapi bersiaplah tercengang. Walau belum dinyatakan selesai, kunjungan wisatawan ke lokasi ini sudah bisa dikatakan banyak. Tiap hari ada aja manusia yang selfie disana ~

selfie lama-lama jadi kebutuhan ya

selfie lama-lama jadi kebutuhan ya via kompas.com

Setiap hari, kunjungan wisatawan ke lokasi ini bisa mencapai 200 orang. Bahkan kalau hari libur atau akhir pekan, kunjungan akan naik mencapai kisaran 500 orang. Gambar-gambar tiga dimensi yang akan dilukis rencananya akan membawa tema hewan, alam, dan anak-anak. Yang melukis memang benar-benar warga setempat sendiri yang sudah berpengalaman melukis menggunakan cat tembok.

Nantinya, kalau Kampung Tridi sudah rampung dipoles, kamu harus rela membayar senilai seribu rupiah ya.. Udah murah, nggak apa-apalah

pesona kampung tridi

pesona kampung tridi via brilio.net

Dilansir dari tribunnews.com, Ngateman, Ketua RT 2 RW 12 menyatakan, nantinya kalau kawasan wisata ini sudah selesai, pengunjung akan diberi denah atau peta areanya. Kamu sebagai pengunjung pun kudu rela membayar denah senilai Rp 1000 saja.

“Jadi nanti, pengunjung membayar Rp 3 ribu dengan rincian Rp 2 ribu untuk parkir dan seribu untuk denahnya,” ucap Ngatiman dilansir tribunnews.com

Lagi-lagi bukan tanpa tujuan, uang parkir dan denah itu akan dipakai untuk biaya perawatan kampung Tridi. Lebih dari itu, pengunjung kampung tridi juga akan disuguhi dengan aneka produk daur ulang yang dibuat oleh ibu-ibu PKK kampung ini.

Jadi, gimana? Masa kamu nggak tertarik datang kemari? Citra kumuhnya bisa berubah akibat kreatifitas yang memang mumpuni lho. Kamu bisa memperkaya kemampuan selfie dan membuat sosial mediamu makin menarik lagi. Siapa tahu follower makin banyak dan bahkan gebetan jadi ngelirik kan? Hehehe… Sebelum bermunculan kampung hits lainnya lho, warga kota Malang udah kelewat kreatif emang.

Apakah kamu tertarik untuk mengikuti jalan-jalan lewat virtual tour selama masa new normal ini? Kasih tahu pendapatmu di sini

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.