7 Plus Minus Menikahi Sahabat. Sosok yang Selalu Ada di Saat Senang atau Ingin Sambat~

menikah dengan sahabat

“Witing tresno jalaran soko kulino”

Advertisement

Mungkin banyak yang sudah merasakan kebenaran dari peribahasa Jawa tersebut. Seseorang bisa jadi saling menyukai karena terbiasa bersama. Mulai dari bertukar cerita, menemani saat ditinggal pujaan hati, atau ikut bergembira karena prestasi yang diraih sang sahabat, semua mungkin sudah kalian lalui berdua. Karena banyaknya waktu yang kalian lalui bersama, bukan tak mungkin jika akhirnya tumbuh benih-benih cinta di antara kalian lo~

Bahkan mungkin tak butuh waktu lama, kalian bisa saja mantap ke jenjang yang lebih serius. Entah karena malas memulai dengan orang yang baru atau memang karena sudah nyaman, akhirnya kalian melanjutkan perjalanan ke pelaminan. Namun, sebelum yakin akan hal ini ada baiknya kamu pertimbangkan baik-baik. Berikut ini ada plus dan minus dari menikahi sahabat, simak yuk!

1. Persahabatan biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama dimana kalian sudah saling tahu masa lalu masing-masing

Udah tahu!/ Credit: Connect Couples Therapy via connectcouplestherapy.com

Mungkin kamu berada di sana saat ia dengan semangat menceritakan seseorang yang kala itu berupaya untuk mendekatinya. Ia pun juga bisa jadi setia berada di sisimu saat kekasihmu meninggalkan. Tak hanya perihal asmara, mungkin kalian sudah saling tahu masalah apa saja yang dimiliki masing-masing di masa terdahulu sehingga tak ada lagi rahasia yang ditutup-tutupi.

Advertisement

2. Kedekatan yang cukup lama juga akan membuat kalian akan saling memahami dan mengerti

Sudah hapal kebiasaan/ Credit: The List via www.thelist.com

Kebiasaan-kebiasaan sederhana semacam ia yang tak suka ada acar di nasi gorengnya atau yang lebih kompleks seperti ia yang tak suka ngaret saat janjian sudah kamu hapalkan di luar kepala. Ia juga mungkin sudah hapal kemauanmu hingga kemana mimpi-mimpimu akan bermuara. Karena saling memahami dan mengerti akhirnya konflik dapat sedikit dihindari.

3. Karena awalnya berteman, kamu dan ia pun juga kemungkinan memiliki teman-teman yang sama sehingga tak ada lagi rasa curiga

Temannya adalah temanmu/ Credit: Pinterest via id.pinterest.com

Teman-temanmu sebagian besar adalah teman-temannya juga sehingga kamu tak perlu cemas perihal pergaulannya karena kamu sudah paham betul dengan siapa-siapa saja ia akan pergi. Kamu juga tak perlu menyesuaikan diri lagi dengan teman-temannya karena sudah saling tahu bahkan akrab satu sama lain.

4. Saat masih pacaran mungkin pasangan akan menunjukkan hal-hal manis saja dan menutupi ‘aibnya’. Karena sudah bersahabat, hal ini tak berlaku lagi untukmu

No jaim/ Credit: Express UK via www.express.co.uk

Mulai dari kebiasaan-kebiasaan buruk hingga masa lalu yang memalukan mungkin sudah banyak yang kamu dan ia saling ketahui sehingga tak ada lagi jaim-jaim dan menutupi ‘aib’ yang kalian punya. Justru saat menikah dengannya, kalian sudah bisa menjadi diri sendiri tanpa berpura-pura.

Advertisement

5. Walau banyak untungnya, tapi yang namanya sahabat dan kekasih tentu memiliki perbedaan tersendiri

Kamu berubah!/ Credit: ipodcast via www.ipodcast.org.uk

Ia yang sebelumnya menjadi sahabat yang selalu kamu maklumi kesalahannya, kini menjadi seseorang yang berbeda dengan titel suami atau istri. Tanpa menyadarinya, kamu atau dia mungkin akan memiliki perlakuan yang berbeda. Yang tadinya telat memberikan kabar tak masalah, kini bisa jadi membuatmu merasa kesal.

6. Katanya masa awal-awal menjalin kasih adalah masa yang paling indah. Karena sudah lama berteman, mungkin perasaan ini lewat begitu saja

Duh, bosan/ Credit: Crated with Love via cratedwithlove.com

Deg-degan hingga berbunga-bunga mungkin tetap dirasakan saat akhirnya kalian memutuskan untuk menikah. Namun, akhirnya bisa jadi rasa ini lewat begitu saja karena sudah terlalu banyak hal yang saling kalian ketahui. Bukan tak mungkin juga, saat akan melakukan hal yang romantis, ujungnya masing-masing malah geli sendiri.

7. Menikah dengan sahabat mungkin terdengar menyenangkan, tapi jika realita berbeda dengan ekspektasi, kamu bisa sebal sendiri

Kok jadi gini/ Credit: The Talko via www.thetalko.com

Mungkin kamu akan membayangkan setiap hari hidup dengan seseorang yang paling mengerti dan memahamimu, bayangan ini lama-lama tertanam menjadi sebuah harapan. Karena sebelumnya kalian sudah yakin hal ini akan terjadi, jika ternyata tak sesuai ekspektasi kamu tetap akan kaget.

Menikah dengan sahabat mungkin terdengar menyenangkan dan memperkecil risiko buruk karena kamu menganggap ia adalah salah satu orang yang paling memahamimu. Namun, ekspektasi ini ternyata bisa jadi bumerang juga. Intinya dengan siapapun akhirnya kamu menikah nanti, kalian tetap harus pandai berkompromi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE