6 Hal Ini Nggak Layak Bikin Kamu Stres Jelang Nikah. Duh, Mending Fokus ke yang Penting Aja Deh!

stres jelang pernikahan

Jelang hari-H pernikahan, biasanya akan semakin banyak hal yang membebani dan bikin kamu pusing. Mulai dari koordinasi sama pasangan, vendor sampai keluarga besar. Biasanya nih, saking bingung dan riweuh-nya, idealisme kamu pun bakal ikutan luntur. Lah, habis daripada tiap malam susah tidur saking mikir semua hal sekaligus? Hiks.

Advertisement

Padahal sebenarnya, ada hal-hal nggak penting yang harusnya nggak perlu kamu pusingkan saat mempersiapkan pernikahan. Nggak usah baper-baper amat deh sama 7 hal berikut ini, selain rugi waktu dan tenaga, bakal bikin hati capek sia-sia!

1. Sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk di hari-H seperti hari bakal hujan, tamu bakal kebanyakan atau terlalu sedikit yang datang. Let it go aja lah!

Gimana kalau hujan pas hari H? Gimana bangkunya kurang? 🙁 via id.pinterest.com

Banyak hal yang bisa saja terjadi di luar kendalimu dan itu normal-normal saja. Pun biasanya apa yang dikhawatirkan itu nggak terwujud di dunia nyata. Jadi rileks dan nikmati saja semua persiapan nikahnya ya!

2. Terlalu stres soal penampilan. Ya, ya. Memang sih, penampilan penting juga, tapi nggak perlu sampai pusing berlebihan. Percaya deh, fokus saja ke persiapan mental hidup bersama pasangan!

Jangan malah jadi galak yah, saking pusingnya! via www.glamour.com

Oke deh penampilan memang penting. Tapi selama MUA sudah oke, baju sudah sip ya sudah. Soal penampilan bridesmaid dan orang tuamu, ya itu sudah di luar kuasamu. Pun soal jerawat yang bisa melanda di detik-detik terakhir. Chill, senyum dan santai saja!

Advertisement
3. Nggak perlu lah sampai terlalu pusing memikirkan apakah tamu akan senang dengan dekorasi, lagu atau busana yang akan kamu kenakan. Tamu mah yang penting kenyang dan acaranya nggak ada huru-hara aja sudah senang~

Lah mau nikah kok malah stres? via galwaynow.com

Memikirkan segalanya berlebihan justru akan bikin kamu mudah bete, stres, dan nggak menikmati acara. Apapun bisa terjadi di hari-H jadi ya santai saja dan rileks, selama yang dikhawatirkan nggak masuk ke tatanan penting acaramu. Fokus ke inti acara kamu dan pasangan aja ya!

4. Terlalu khawatir nan cemas si A atau B bakal datang terlambat ke acaramu. Jika sosok yang penting di acaramu itu masih belum jelas datangnya, siapkan cadangan dari sekarang aja

Let it go aja yang bikin pusing! via www.bridalguide.com

Kalau sosok yang bikin kamu cemas itu bisa diganti, baiknya sih beliau diposisikan di cadangan saja. Daripada bikin kamu deg-degan selama acara kan? Sosok yang dimaksud adalah penanggung jawab acara dari pihak keluarga, MC atau sosok yang bakal pidato di hari-H ya!

5. Terlalu pusing dan stres sama bujet. Dari awal, baiknya nggak usah banyak  mematok hal yang jelas-jelas nggak masuk bujetmu. Ya, biar kamu nanti nggak malah pusing dan mau cancel di detik-detik terakhir!

Pusing 🙁 via fizara.com

Sesuaikan segalanya dengan bujet sejak awal. Nggak usah ngoyo aja sih, intinya. Lah, daripada pusing dan stres sendiri kan?

Advertisement

6. Baper sama komentar kanan kiri yang suka kasih saran atau kritik tanpa diminta. Selama acaramu berjalan sesuai dengan bujet dan kesepakatan dengan pasangan, komentar miring orang hush-hush aja lah sana!

Terus aku kudu piye iki 🙁 via thoughtcatalog.com

Nggak akan ada habisnya mikir apa kata orang. Kalau bikin pusing aja, lupakan! Kecuali saran yang diberikan sangat berkaitan dengan bujet pernikahan dan kelancaran acaramu ya, karena kadang kamu pun nggak bisa mikir jernih jelang hari-H~

Pernikahan itu harusnya membahagiakan dan nggak bikin kamu stres. Biasanya stres itu terjadi karena kamu terlalu banyak khawatir, nggak bisa mendelegasikan tugas ke sosok yang terpercaya atau bujetnya pas-pasan. Nah, kalau sudah begini sih ya dari awal pengaturannya dibuat lebih realistis aja. Plus, nikmati semua persiapan karena yang terpenting nantinya adalah hidup setelah pernikahan. Selamat mempersiapkan pernikahan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An avid reader and bookshop lover.

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE