5 Cara Melawan Rasa Insecure Saat Ditinggal Nikah Para Teman Dekat. Hei, Bukan Berarti Kamu ‘Telat’!

teman dekat sudah menikah

Di usia 20-an awal kamu mungkin masih menikmati waktu untuk bersenang-senang dengan sahabat hingga tak mempersalahkan status single yang kamu miliki. Namun seiring berjalannya waktu, setelah lulus kuliah dan bekerja maka satu per satu dari mereka yang awalnya masih kompak pergi bersama kini disibukkan dengan agenda janjian dengan vendor maupun tukang jahit. Ternyata hal ini tak hanya menimbulkan kesepian karena teman yang berkurang, namun rasa insecure kadang menghampiri.

Advertisement

Tenang, kamu nggak sendirian! Hal ini merupakan sebuah fase yang wajar dialami oleh banyak orang. Namun, alih-alih makin terpuruk dan auramu nggak bersinar lagi, kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mengalihkan rasa insecure ini. Ingat, pernikahan itu bukan perlombaan. Simak yuk!

1. Kehilangan teman-teman dekat yang menikah duluan mungkin membuatmu kesepian, makanya kamu perlu memperluas pergaulan

Menambah teman/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Selain membebaskanmu dari rasa kesepian, kamu juga bisa menemukan teman-teman baru dengan cara pandang yang mungkin berbeda dari teman yang lainnya. Jika selama ini kamu berada di lingkaran pertemanan yang menargetkan pernikahan dengan usia yang muda, mungkin teman barumu justru memiliki sudut pandang lain yang bisa membuat pikiranmu lebih terbuka.

2. Kamu bisa memanfaatkan waktu sendirimu untuk memperbaiki diri, kembali membuat tujuan dan membuat perencanaan finansial

Menyusun rencana/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Sebuah pernikahan yang baik perlu dipersiapkan sebaik mungkin pula, bukan hanya di hari-H tapi juga bertahun-tahun setelahnya. Di masa kesendirianmu, kamu perlu menggunakannya untuk terus mempelajari soft skill baru untuk bertahan hidup, membuat tujuan jangka pendek maupun panjang hingga kamu benar-benar mengenal dirimu sendiri, dan juga mempersiapkan salah satu hal paling krusial; finansial. Perencanaan ini justru membuatmu semakin siap dan tidak gegabah.

Advertisement

3. Karena sudah banyak yang menikah, ‘pertanyaan sensitif’ akan segera menghampirimu maka kamu perlu jawaban ampuh untuk hal ini

Kapan nyusul?/ Credit: Elite Daily via www.elitedaily.com

Basa basi seperti “Kamu kapan nikah?” atau “Kamu kapan nyusul?” mungkin akan menjadi frequently asked question yang mau tak mau harus kamu hadapi. Walau terdengar menyebalkan, perlu diketahui bahwa pertanyaan tersebut merupakan sebuah basa-basi yang bisa jadi muncul karena terbawa suasana. Menjawabnya dengan sinis hanya akan memperkeruh suasana sehingga kamu bisa menjawab dengan kalimat aman seperti “Iya, doakan saja.”

4. Walaupun mungkin belum ngebet untuk menyusul menikah, namun sebaiknya kamu tetap terbuka terhadap berbagai kemungkinan yang ada

Siapa tahu cocok/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Mungkin setelah satu per satu teman menikah duluan, mereka jadi akan khawatir terhadap nasibmu sehingga berinisiatif mengenalkan dengan ini dan itu. Jangan lekas tersinggung jika ini benar terjadi. Kita nggak tahu jodoh datangnya dari mana, makanya jika ada kesempatan ada baiknya kamu tetap terbuka. Lagipula teman biasanya ingin yang terbaik juga untuk kita, kan?

5. Sebelum waktu ini akan menghilang, maka ada baiknya kamu manfaatkan sebaik mungkin. Lakukan hal-hal yang kamu suka

Advertisement

Solo travelling misalnya/ Credit: Memorable India via memorableindia.com

Melakukan hobi hingga hal-hal baru yang selama ini belum kamu coba bisa menjadi pilihan yang bijak juga dalam menggunakan waktumu. Pasalnya walau selalu melakukan hal berdua, mereka yang sudah menikah biasanya akan berkurang waktunya untuk melakukan hal-hal ini.

Ditinggal teman yang sudah menikah akan menimbulkan perasaan yang campur aduk, antara ikut bahagia, terharu, kesepian, hingga insecure. Namun, yang perlu kamu tanamkan adalah bahwa setiap orang punya waktunya sendiri-sendiri, jadi sebaiknya kurangi membandingkan yang justru akan membuat tujuan dan mimpi-mimpimu menjadi kabur. Semangat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE